Brother Cha Eun Woo
~happy reading~
Pagi hari yang diawali dengan wajah cemberut asya, bagaimana tidak kakaknya reza tak menyapanya sejak tadi. Pria itu hanya melihatnya sekilas lalu keluar dari rumah dengan pakaian rapih.
"apa aku pernah membuatnya marah? ssshh, sepertinya tidak!"
Hari ini hari minggu dan aylex akan datang ke rumahnya untuk mengerjakan project mereka, ia menunggu sedari tadi tapi laki laki itu tak datang, apa ia lupa?
asya pun bangkit dari duduknya, ia sekarang berada di ruang keluarga, dan menuju ke arah dapur. Asya belum makan sejak tadi malam, ia sibuk menyiapkan bahan bahan project nya. Saat melihat ke meja makan sudah ada banyak makanan, apa kakaknya yang memasak?
"ah aku tak peduli karena saat ini aku sangat lapar"
Gadis itu duduk dan memakan makanan disana, kini meja makannya penuh dengan piring piring yang berisi makanan. Saat sedang sibuk menghabiskan makanannya ia kaget pintu rumahnya terbuka dengan kasar.
BUKK
"AAA ASTAGAH, UHUK UHUKK" asya yang kaget melihat Reza membuka pintu sambil berlari masuk ke kamarnya, sedangkan gadis itu saat ini susah menelan makanannya.
"Wahh, apa dia sudah gila? aku hampir saja mati konyol"
"YAKK ASYA, APA KAU MELIHAT KEMEJA BIRUKU?"
Reza berteriak dari lantai atas dengan sangat keras dan tentu saja mengganggu asya yang sedang melanjutkan makannya, "TIDAKKK" Asya pun tidak mau dikalah dan berteriak lebih keras.
"apa kau benar tidak melihatnya?" Entah kekuatan apa yang dimiliki Reza, laki laki itu telah turun dari lantai atas dan sekarang berada di belakang Asya, reza berbisik persis di dekat telinga asya.
"AAAA KAK REZA KAU MENGAGETKAN SAJA!!" asya hampir terlonjak jatuh ke samping jika reza tak memegangnya.
sempat bertatap dalam beberapa detik tapi asya langsung memutus tatapan mereka dan kembali melanjutkan makannya.
"asya, kau tidak bohong kan? aku masih ingat kemarin kau mencuci pakaian ku juga" pertanyaam reza membuat asya sedikit bingung, sepertinya ia ingat.
"aahhh, anu..."
"anu apa?" reza mendekatkan wajahnya pada asya, asya yang berada sangat dekat pun gugup.
"i-itu, eiii aku tak mencuci bajumu kemarin, apa kau lupa?" gadis itu tersenyum kikuk, memang benar kemeja reza ada padanya, kemarin ia melihat kemeja itu di tempat tidur kakaknya lalu mengambilnya dan menyatukan dengan pakaian kotornya.
"sshh sepertinya aku melihatmu membawa pakaian kotor untuk dicuci"
"kau tidak bohong kan?" reza semakin mendekatkan dirinya pada asya, dan mengunci pergerakan gadis itu.
"yahh ma-"
TOK TOK
"ASYAAAA!!!"
memanfaatkan untuk bebas dari kekangan reza gadis itu langsung mendorong nya dan berlari ke pintu rumahnya, ia yakin itu adalah aylex. setelah membuka pintu ia melihat aylex tengah menatapnya dan beralih menatap pria ber jas yang ada di dalam rumah temannya itu. Aylex sedikit memicingkan matanya saat melihat reza, bingung dan kembali menatap asya seolah berkata siapa itu?
"aahh itu, anu dia kakakku, kau tak perlu tau, masuklah!!" setelah mengatakan itu asya menarik aylex masuk dan menutup pintu.
mereka berdua pun duduk di ruang keluarga asya, aylex menaruh tas nya serta barang barangnya lalu bersanda pada sofa disana.
Sekarang giliran reza yang memicingkan matanya saat melihat aylex, ia sepertinya ingat siapa remaja itu. sedikit flashback saat asya diantar dengan temannya, "ahh aku ingat"
"apa kau sudah menyiapkan semuanya?" tanya aylex pada asya yang duduk disampingnya yang sibuk menonton tv.
"sudah, kau tentu tau aku"
"benar juga, anyway busway apa dia kakakmu yang waktu itu? saat kita berangkat sekolah"
"iya, ada apa?"
"tidak apa, hanya saja ia sangat aneh. mengapa kakakmu terus menatapku dengan tatapan seperti itu?" asya yang penasaran pun berbalik dan melihat reza yang masih berada disana.
"kak, apa kau tidak pergi? sepertinya tadi aku melihatmu buru buru keluar rumah?" asya menatap bingung pada kakaknya itu.
"Iya aku akan pergi!"
"hati hati dijalan"
reza sedikit tidak rela saat berjalan keluar rumah, lalu terhenti.
"Aku pergi"
"iya"
"aku akan pergi sekarang"
"hm"
"aku akan pergi asya"
"YASUDAH KALAU MAU PERGI YA PERGI SAJA!!" Reza hampir saja terjungkal ke belakang mendengar suara teriakan adiknya itu
"apa aku salah? ssh sepertinya tidak" Reza yang kikuk pun langsung keluar dari rumah itu dan langsung menjalankan mobilnya.
"asya, apa kau tak terlalu kasar?"
"ti-tidak, ahh lupakan saja"
~~~
hi hi, gimana part ini? apa terasa hambar? ada yang ga lucu ga?
ah iya kalian di tim mana?
1. REZASYA
2. ASYAYLEX
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN XIXI
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER (hiatus)
HumorBagaimana rasanya mempunyai kakak laki laki? Bagaimana rasanya dikelilingi para pria tampan? Asya terus bertanya pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia hidup dikelilingi malaikat? Tapi semua tak semudah itu, gadis itu tak munafik. Banyak masa lalu...