"Gua capek sama lo."Mas Jaehyun namanya, Ia sedang terduduk diatas sofa dengan rokok yang sedang ia sudah siap untuk ia hisap.
"Gua juga lebih capek sama lo!"
"Lebih baik cerai aja dari sekarang. Daripada nanti bakal kayak begini terus—"
Gue udah siapin mental untuk confess hal kayak gini. Jujur, ngobrol sama Jaehyun tuh ngelatih mental banget. dan tebak apa yang dia jawab selanjutnya?
"Yaudah, ayo."
Kaki gue langsung lemes disaat itu juga, gue ga expect kalo Jaehyun bakal ngeluarin kata kata kayak begitu. Karena yang gue tahu sebelumnya, dia bener bener takut sama hal hal perceraian kayak begini. Namun sekarang berbanding balik.
"O, oh. Yaudah. Terus, anak anak kayak gimana?"
Tanya gue dengan mulut bergetar. Jujur, perut gue udah ngilu. Namun, selalu gue tahan karena sadar, di situasi kayak begini, gue ngga boleh keliatan lemah.
"Ya, lo lah yang ngurus. Masa gua?" jawabnya, gue cuma senyum paksa doang, dan megangin perut gue yang udah bener bener sakit.
Iya. Anak gue baru ada satu, dan sekarang gue lagi hamil anak yang kedua, yang pertama namanya Jaemin, gue nikah cukup muda di usia 18 tahun. As you guess, lulus SMA langsung nikah karena dijodohin sama Ayah.
Dan ngga pernah expect juga akhirnya bakal kayak gini.
"Jung Jaehyun." panggil gue, dan ia menoleh dengan tatapan ngga terbaca, walaupun mimik wajahnya terbawa santai, gue cukup yakin hati nya lagi ngga santai sama sekali.
"Nanti malem gue pindah, lo ambil alih rumah ini. jaga baik baik ya? Gue janji bakal jaga anak anak lo juga kok." ujar gue sembari menunjuk perut.
Segera, gue berlari menuju kamar, dan langsung mengemasi pakaian gue beserta pakaian jaemin yang ada di rumah ini. Karena sang buah hati sedang tertidur pulas, alhasil gue ngga berani buat ganggu dia sama sekali.
Karena malem ini, jadi malem terakhir ia bisa tidur nyenyak di rumah ini.
Dari awal juga tanah ini milik Ayahnya Jaehyun. Ayahnya memang sudah terbukti berharta kaya raya 7 keturunan. Tapi, mungkin aja ngga termasuk buat anak anak gue, haha.
Daritadi gue ngga lepas lepas buat megangin perut gue yang udah mati rasa.
"Mamah?"
Ah, itu dia. Jung Jaemin. Ia sudah terbangun dari tidurnya, padahal aku tidak berniat untuk membanguninya sedari tadi.
"Iya, nak? kita mulai besok bakal tinggal di rumah oma sama opa, ya? ngga apa apa kan?" tanya gue memastikan. Gue kembali menghembuskan nafas lega ketika ia mengangguk pelan sebagai jawabannya.
"Nak," panggil gue, dan Jaemin bergerak mendekat.
"Kamu mau ikut Mama, atau ikut Papa?"
disclaimer: revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] loveless, jaerosé.
Fanfiction❛ Jadi kamu mau ikut Mama, atau ikut Papa?❜ Highest Rank: 🎖 rank 1 on #romance 🎖 rank 1 on #jaehyun 🎖 rank 1 on #jeno 🎖 rank 1 on #jaerose 🎖 rank 5 on #rosé © holoruto, 2021.