log 17

6.5K 956 86
                                    

point of view: jung jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

point of view: jung jaehyun

jung chaeyeon
| jaehyun..
| jangan kayak gini
| kartu atm kamu masih sama aku

jaehyun
yaudah ambil aja |
black card gua masih ada |

jung chaeyeon
| jae..
| apa kata orang tua kamu kalau kita ngga jadi tunangan?
| kamu ngga ngasih tau alasan yang sebenarnya kan? :(

jaehyun
ngga |
yaudah santai aja yon |
gabakal gua sebarin |
dah sana berangkat kerja |
udah mau siang |

jung chaeyeon
| iyaa, jae
| thank you, jaehyun.

jaehyun
ahahaha buat? |

jung chaeyeon
| thank you for everything :)

gua menghembuskan nafas kasar, sembari menunggu lift datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












gua menghembuskan nafas kasar, sembari menunggu lift datang. akhir akhir ini gua terlalu banyak pikiran, entah itu dari cerita keluarga, ataupun pekerjaan.





harusnya, gua butuh tempat bersandar untuk saat ini. tapi ngga ada yang bisa jadi tempat untuk gua, jadi semuanya harus gua pendam sendiri.






lift berhenti, pintunya terbuka lebar. segera gua masuk ke dalam sana dan memencet tombol basement.






seperti biasa lift berhenti di lantai lantai yang lain, dan saat ini. lift yang sedang gua naiki kini berada di lantai 11.






lantai dimana rosé dan keluarganya tinggal, dan benar saja. pintu lift kini terbuka lebar. menampilkan sesosok wanita dan sang anak.







"aduuh, mba. mukanya pucat banget, butuh istirahat tuh mba nya." ucap salah satu wanita paruh baya di belakang gua.





dan benar aja, setelah gua cermati. muka rosé emang asli pucet banget, gua menatap nana seakan minta jawaban mengapa wajah rosé bisa sepucat itu.





seakan peka, nana segera menjawab, "mama lagi demam daritadi malem."




gua menangguk, "mau ikut papa aja ga berangkatnya? ini papa mau sekalian ngantor." ujar gua, dengan cepat nana menangguk setuju.



gua langsung menyenggol lengan rosie, lalu membisikkan sesuatu, "jaemin aku yang anter aja ya," untunglah, rosie mengangguk. mungkin keadaan dia juga lagi ngga memungkinkan buat nganter anak.


"h— hah? bentar. memangnya kamu tau sekolah jaemin dimana?" tanya rosie, gua menggeleng.


"makanya kasih tau dong dimana, atau lu mau ikut gua berangkat kerja aja?" gua memastikan.


"ngga ah, jae. gue jelek banget anjir, nanti apa kata eunwoo coba kalo gue berangkat bareng lu?"


eunwoo lagi, eunwoo lagi. ngga capek apa?


























"jauhin eunwoo, ros. dia ngga baik buat lo." gua menghela nafas panjang, "dia sebenernya—"







belum selesai gua melengkapi kalimat, pintu lift terbuka tanda kita sudah sampai di basement parkiran.









gua beserta jaemin keluar dari lift, "uhm, alamat sekolahnya jaemin bakal gue kirim di chat. thanks." itu kata terakhir rosie yang ia ucapkan, sebelum akhirnya pintu lift memisahkan kami.










"memangnya tadi papa mau bilang apa ke mama?" tanya jaemin, gua mengedikan bahu, "yang tadi lift ya? kamu ga perlu tau, na."







"emang kamu deket sama om eunwoo?" tanya gua balik, jaemin cuma senyum acuh doang, "ngga gitu deket sih, pah. tapi aku kenal om eunwoo."







"dia baik ga ke kamu? baikan papa atau om eunwoo?"







"papa. tapi om eunwoo juga baik, dia pernah anterin mama ke kantor. tapi kalo om eunwoo suka ngelupain nana kalo lagi sama mama."





"oh. bilangin ke om eunwoo kalo ketemu nanti. jangan pernah buat sakitin mama rosé, ya."






"emangnya kenapa pa?"







ahahahaha. masa iya mau gua ceritain yang sebenarnya ke anak sendiri?









"ya ngga apa apa. bilang aja ke om eunwoo kayak begitu, okay bro?" gua mengangkat tangan, lalu memberi high five kepada sang anak.








"oke bos!"








"that's my son." gua meraih kepala sang anak, mengecup puncak kepalanya cukup lama, lalu menggendongnya agar mempercepat perjalanan kami untuk sampai di mobil.

" gua meraih kepala sang anak, mengecup puncak kepalanya cukup lama, lalu menggendongnya agar mempercepat perjalanan kami untuk sampai di mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





HAHAHAH anggap aja papa jaehyungendongnya kayak begini yaa,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



HAHAHAH anggap aja papa jaehyun
gendongnya kayak begini yaa,

by the way, biar gampang bedain pov
nya nih. jadi biasanya, pov jaehyun tuh
lebih pake lo - gua

sedangkan pov nya mama rosie,
lebih ke gue - lu. gituu saay.



anyway, kalian team om eunwoo
atau papa jaehyun nih?

tungguin terus ya, siapa dalangnya nanti!
hihi, see u in next chapter, readers!

with love, author!

[2] loveless, jaerosé.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang