[2] loveless, jaerosé.

log 18

point of view: jung jaehyun

hari perhari udah gua laluin. seperti biasa, hari ini gua kembali mengantar nana ke sekolahnya.

"salim dulu sama mama, dari kemaren kamu ngga pernah salim ke mama." ujar gua, tanpa menoleh ke rosé sekalipun.

nana bergeming di ujung pintu, ia menoleh ke sang ibunda, badannya sedikit ditundukan untuk meraih telapak tangan ibunya, "mama, nana pergi dulu sama papa, ya!"

setelahnya, balita tersebut sedikit berlari ke arah gua yang sudah menunggu di hadapan pintu. gua menoleh ke arah rosie, lalu tersenyum, "izin anter nana bentar, ya? semangat kerjanya."

rosie membeku, menatap wajah gua dengan tatapan kosong.

melihat ekspresinya yang membeku seperti itu, segera gua lekas menepuk bahu miliknya, "tenang aja. bakal gua jaga dia sampe pulang sekolah."

rosie menangguk, walau tatapannya masih kosong seperti tadi, entahlah apa yang ia pikirkan. gua ngga begitu peduli, tapi gua berusaha semaksimal mungkin untuk jadi yang terbaik buat mereka.

nana punya banyak cerita semenjak lagi berdua sama gua, dimulai dari game, merambat ke pengetahuan, lalu ke om eunwoo, hingga obrolin tentang kekasihnya nana saat ini.

"pah, papah tau jung chena ngga, sih?"

"lah? jung chena? satu sekolah sama kamu 'kan?"

gua mengingat kembali, ah, jung chena. adiknya chaeyeon, dulu gua sering dibabuin chaeyeon buat nganterin adiknya ke sekolah setiap saat.

ya walau, akhirnya gua banyak jadwal yang ujung ujungnya chena harus gua anter lewat perantara supir.

"kenapa si chena? nana suka sama dia?"