11. Si Posesif.

893 58 18
                                    

Happy Reading!!!😁


[ZOROBIN PART 5.]

Author POV









Wanita itu sedikit menunduk. Dengan telaten mengoleskan obat merah ke pelipis lelaki berambut hijau di depan nya. Sesekali terkekeh. Sedangkan si lelaki hanya menatap datar.

"Ada yg lucu?" Alisnya terangkat.

"Jadi aku gak boleh senyum?" Tanya si wanita.

"Gak juga sih. Tapi jangan sering-sering."
Lelaki itu masih menatap datar.

"Kenapa??" Wanita itu berhenti sesaat. Ia kini membalas manik tajam itu.

"Kalo kamu mau aku bunuh semua cowo bajing di seluruh kampus ini ya, silahkan"
Kata si lelaki masih dengan tatapan datarnya.

Mau tak mau wanita itu di buat tertawa. Meskipun hanya tawa ringan yang di tampakkan nya.

"Zoro. Kamu sekarang kok makin posesif ya." Masih dengan nada gelinya.

"Kenapa? Ada masalah?" Ketus Zoro. Lelaki berambut hijau itu.

"Enggak kok. Gak ada masalah. Selama kamu masih kasih aku kebebasan." Kata Wanita bernama Robin itu. Dia tersenyum tipis seperti biasa.

"Kamu gak tau aja mulut kotor mereka ngomong apa aja tentang kamu. Pokoknya Mulai sekarang jangan pake pakaian kayak gini. Kalo kamu masih pengen aku gak ngeluarin katana dan bantai mereka satu persatu." Kata Zoro dengan tegas.

"Terus aku harus pake baju apa sayang?"
Tanya Robin di selingi kekehan yang selalu Zoro sukai.

"Pake baju lengan panjang, kalo bisa yg warna gelap, jangan pake rok pendek, jangan ikat rambut, jangan terlalu sering senyum manis, jangan-"

"Zoro" Robin menatap Zoro.

"Kamu serius?"

Astaga, Robin tidak bisa berhenti tertawa kecil melihat tingkah posesif Zoro yg sangat jarang nampak ini. Iya. Setau dia selama ini Zoro selalu membiarkan nya melakukan apapun yang dia inginkan. Dia mempercayai Robin. Selalu. Dan itu juga sebuah kebahagiaan untuk Robin.

Zoro tiba-tiba menarik pinggang Robin agar duduk di pangkuan nya.

"Aku harus semakin hati-hati sekarang. Bukan nya semakin berfikiran dewasa aku malah semakin ke kanak-kanakan. Aku malah bersikap Posesif cuma karena hal kayak gini. Maaf ya."

Zoro menyelipkan wajah nya tepat di tengkuk leher Robin. Menghirup aroma bunga di sana. Aroma yg tak pernah berubah sejak mereka bertemu. Hanya dua aroma yg Robin pakai selama ini. Floral dan Oceanic. Itu membuat Zoro mengetahui tentang perubahan aroma kekasih nya. Jangan tanya bagaimana Zoro mengetahui nya. Dia terlalu sering mengantarkan kekasih nya itu berbelanja.

"Gak papa. Aku gak keberatan dengan sifat posesif mu itu. Jujur aja aku merasa lebih kekanakan dari kamu. Mungkin Karna kamu jarang banget berinteraksi sama cewe. Aku agak cemburu kalo ada cewe yang dekat sama kamu." Robin mengakui nya dengan semu merah di pipi.

Zoro gemas dengan kekasih nya. Wajah nya yang datar kini berganti dengan senyuman.
Ia lantas mengecup kecil tengkuk kekasih nya. Lalu pipi nya. Berulang kali. Tangan kekarnya semakin erat memeluk pinggang sang kekasih.

"Kenapa tiba-tiba?" Robin agak kaget dengan kelakuan Zoro yang terlalu tiba-tiba. Padahal setaunya Zoro tidak suka mengumbar ke-uwu an mereka. Kecuali di apartemen nya Atau rumah Zoro.

"Kamu sih imut banget. Aku pengen nyium terus." Bisik Zoro dengan suara deepnya.

"Aku udah tante-tante. Masih mau bilang aku imut??" Alih-alih memerah atau malu Robin justru tersenyum geli.

One Piece Love Story [HOLD ON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang