16. Bumbu Kacang

640 52 18
                                    

Happy Reading!!!


[LUHAN PART. 2]
.

.

.

.

.

2 tahun lalu


Flashback On

       Gadis bak putri dongeng itu tengah ngamuk. Hampir saja barang-barang mahal berupa guci, lukisan, piring cantik dan barang antik lainnya tercampakkan di lantai. Untung saja kedua adiknya sigap menahan sang kakak—yang Seperti putri dongeng itu— sebelum dia berubah menjadi Medusa saking emosinya.

"Gua gak mau ya! Pokoknya ga Mao! Gua mau jadi MUA terkenal bukan CEO yang kerjaan duduk diem di kantor doang! Kek patung taman Ancol. Kam.Se.U.Pay!"

Si gadis cantik itu—Hancock, tengah bersitegang dengan sang nenek yang tengah duduk di sofa single bak ratu kerajaan.

"Gantiin nenek atau alat-alat make up kamu nenek bakar semua! Ini bukan pilihan Hancock! Ini perintah! Kamu yang bilang gak mau nikah sampe mati! Ya berarti kamu harus gantikan tugas nenek!"

"Lu siapa anying! Gak ada hak ngatur-ngatur!"

"Gua nenek lu ya! Jangan gak tau diri jadi anak! Gue yang cari duit banting tulang buat kasih makan elu! Kalo gak ada gue lu jadi apa? Gembel? Lonte? Hah?!" Balas si nenek

"Bacot lu nenek kurang kalsium!"

"Heh! Kak Han mulut nya!"

Marie mengingat kan. Menurutnya Hancock—kakak sulungnya cukup keterlaluan. Body shaming adalah hal yang tak termaafkan, bagi nenek mereka yang cebolಠ ͜ʖ ಠ

"Cantik-cantik mulut nya gak ada akhlaq. Apanya yang kek putri dongeng. Preman pasar sih IYA!" Si nenek mulai julid.

"Sibuk bat ama urusan orang Lo! PUCEJ LO PUCEJ! HAH!" Hancock semakin emosi jiwa.

Kini Sonia yang turut menahan tangan kanan kakak nya. Sedangkan adik bungsu mereka Marie menahan tangan kirinya. Buset dah kek aing maung.

"Kak sabar kak! Puasa!" Marie masih berusaha membujuk kakak nya agar tidak icemochi.

"Ramadhan dah lewat bodoh." Sonia menggeplak kepala adik bungsunya.

"Puasa Senin-Kamis!" Balas Marie menggeplak kepala kakaknya.

"Kita bukan muslim goblok." Sonia memasang tampang datar.

"Tapi kan tetap aja—"

"Halah, ALASAN!" Potong Sonia

"Terimakasih" balas Marie. Tersenyum manis.

Lalu keduanya lanjut menyimak perdebatan unfaedah di depan mereka.

"Pokoknya gak mau! Jangan Sentuh aqu! Jangan sentuh! Aqu Jyjyk! Aku Jyjyk sama Kalian!" Hancock berusaha melepaskan diri dengan berderai air mata.

Sedangkan Anjing peliharaan mereka—Salome, yang tengah menyaksikan acara live sinetron hanya bisa celingak-celinguk.

One Piece Love Story [HOLD ON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang