ch 11

3 0 0
                                    

Sekolah

Akhirnya study tour yang ditunggu-tunggu datang juga. Antusias siswa yang menunggu sangat besar. Mereka sudah menyiapkan diri dan tinggal menunggu bus datang.

"Kepada seluruh siswa untuk berbaris dengan sesuai kelas masing-masing!"

Perintah guru BP dengan speaker yang ia pegang. Siswa yang mendengarnya langsung bergerak untuk membuat barisan. Seperti biasa 2JE atau Jeslyn, Jasmine dan Emily berbaris di satu barisan. Emily yang ada dibelakang Jasmine menggoyangkan bahunya dengan sangat kuat yang membuat Jasmine pusing.

"Yaaak! Kalau lo mau buat gua muntah bilang!, gua belum siap "

Ucap Jasmine yang marah dengan tingkah Emily. Emily yang melihat Jasmine hanya cengengesan gak jelas.

"Hehe, gua seneng banget Mine. Udah lama gak study tour . Rasanya kayak..."

Ucap Emily gantung yang membuat Jasmine bertanya apa yang akan Ia katakan.

"Kayak apa?"

"Kayak rasa cinta ku padamu 😘"

Seketika Jasmine muntah beneran. Satu kelas yang melihat mual mendadak. Satu kelas yang mendengarkan Emily muntah bebarengan. Satu kelas heboh. Satu kelas kebingungan. Cuman Jeslyn yang waras.

"Kenapa temen gua gini amat"

Ucap Jeslyn di benaknya. Saat Jeslyn sedang melihat teman kelasnya datanglah Rey dan Habib kawan sebangkunya.

"Hai"

Sapa Rey ke Jeslyn. Jeslyn yang mendengar sapaan Rey langsung menyapanya kembali.

"Hai Rey. Hai Habib"

"Kenapa nih?" Tanya Habib ke Jeslyn.

"Biasalah kelas kita."

Mendengar jawaban Jeslyn, Habib pun mengerti apa yang Ia maksudkan.

"Mohon perhatian! Tolong masuk ke dalam bus dan duduk di bangku yang sudah di sediakan. " Ucap guru BP kepada seluruh siswa. Mereka yang mendengarnya segera masuk ke dalam bus.

Jeslyn pun naik dengan kedua sahabatnya. Jasmine yang sudah agak baikkan dari muntahnya sadar bahwa Joy tidak ada di dalam bus.

"Jes, kayak nya si Joy gak ikut deh." Ucap Jasmine ke Jeslyn. Jeslyn pun merasa demikian.

"Kayaknya iya. Gak apa apa deh gua sendiri. Lebih baik. "

Tidak sempat Jeslyn duduk, datang Rey meletakkan tas di tempat penyimpan tas. Jeslyn pun terkejut.

"Rey, Lo ngapain? "

"Nyimpan tas"

"Bukan, maksud gua kenapa lo duduk di sini? "

"Ohhh. Si Habib pengen duduk di belakang.  Tapi gua gak bisa. Jadi gua liat bangku lu sisa satu. Jadi gua ambil. Gak masalahkan?"

Tanya Rey ke Jeslyn yang merasa tidak enak jika harus duduk dengan Rey. Karena melihat Emily yang sedang mengejeknya di balik kursi belakang dengan membuat raut wajah aneh yang artinya 'cieeee~~'

"Liat aja lo Mel" Ucap Jeslyn di benaknya dengan mengepal tangan kanannya yang artinya 'mati' .Emily pun langsung membuang wajahnya ketika melihat kepalan Jeslyn.

"Gua duduk dekat jendela ya?"

"Oh, ya udah"

Akhirnya tempat di dalam bus ter isi penuh. Bus pun bergerak. Di sepanjang jalan Rey dan Jeslyn hanya diam. Mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Rey hanya memandang ke arah luar jendela bus sedangkan Jeslyn hanya mendengarkan musik dan Ia memakai bantal leher agar saat Ia tertidur lehernya tidak merasa kesakitan. Di seperempat jalan mereka melewati rimbunan pohon. Jeslyn yang menyadari hal tersebut sangat ingin melihatnya dari dekat tapi sayang nya pemandangan itu terhalang wajah Rey. Jeslyn pun tetap berusaha untuk melihat pemandangan yang jarang ia temui itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang