Pagi yang cerah menyelimuti kamar Jeslyn dengan cepat. Diiringi suara ayam berkokok dengan lantang di rumah sebelah.
Ini hari pertama Jeslyn masuk sekolah dan naik kelas 3.
Jeslyn adalah gadis berambut hitam, berhidung mancung, berbadan tinggi, dan berwajah cantik bak bidadari.
Namun dibalik anugrah yang diberikan Tuhan kepadanya itu, Ia adalah gadis yang kurang beruntung.
Karena Ia seorang gadis brokenhome.
Setiap hari yang Ia lewati, harus menghadapi yang namanya kekerasan. Baik itu fisik ataupun non-fisik. Kekerasan ini terjadi karena Ia terlahir dari keluarga pengedar narkoba, yaitu Ayahnya. Sedangkan ibunya pergi meninggalkan nya sewaktu ia berumur 5 tahun.
Jeslyn dapat hidup sampai ini karena neneknya. Setiap minggu neneknya akan mampir untuk memberikannya uang untuk bisa hidup.
DrrrtDrrrt
Suara handphone Jeslyn berdering yang menandakan seseorang menelponnya. Ia pun mengakat telepon dari seseorang yang biasa menelponnya setiap pagi. Dia adalah Emily.
Emily adalah teman dan sekaligus tetangga Jeslyn.
Emily selalu menelpon Jeslyn untuk menanyakannya apakah Ia sudah berangkat sekolah atau belum.
"Halo Jes, lu udah Siap-siap berangkat sekolah kan? " Tanya Emily dari serbang telepon.
"Oh udah kok Mel, tapi gua gak tau kalau ayah gua izinin sekolah atau enggak" Jawab Jeslyn dengan nada takut.
"Udah gak apa-apa. Gua bakal nungguin lu di belakang rumah kayak biasa, " Ucap Emily menenangkan Jeslyn.
Setelah mendengar kan perkataan Emily, Ia pun langsung bergerak dari kamar dan berjalan menuju pintu depan terlebih dahulu. Untuk memastikan apakah ayahnya ada di rumah atau tidak.
Jeslyn melihat dengan hati-hati untuk melihat ayah nya.
" Fuh... Untunglah ayah enggak ada dirumah, " Lega Jeslyn kepada dirinya sendiri.
Disaat Jeslyn ingin berbalik badan untuk menuju ke dapur, betapa terkejutnya Ia jika ayahnya berada di depannya sekarang.
"Mau kemana?" Tanya ayahnya dingin.
"Mau ke...sekolah" Jawab Jeslyn dengan rasa takut yang sangat tinggi. Ia takut jika ayahnya akan memukul nya jika ia ingin pergi ke sekolah.
"Pergilah"
"Eh? Apa boleh? " Tanya Jeslyn tidak percaya mendengar jawaban ayahnya.
"Iya"
"Te...rima kasih a...yah" Ucap Jeslyn dengan sedikit gagap.
Jeslyn akhirnya dapat pergi sekolah tanpa ada kekerasan. Ia juga merasa senang, karena untuk pertama kalinya ia bisa keluar rumah dari pintu depan, seperti anak lain pada umumnya.
Ia pun keluar rumah dengan rasa lega.
"Akhirnya aku bisa keluar dari pintu depan" Ucapnya senang didalam hati.
"Oh iya pasti si Emily nungguin di belakang rumah" Ucapnya kaget karena ia lupa menghampiri temannya yang sekarang pasti sedang menunggunya.
Jeslyn pun berlari ke arah belakang rumah. Dan benar Emily masih menunggunya di belakang rumah.
"Emily! " Panggil Jeslyn.
"Eh? Lu kok dari depan?! " Kaget Emily karena tidak biasanya temannya itu keluar rumah dari depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FOX
Romance[Continue] Punya pacar siluman rubah? Mungkin itu terdengar mustahil. Namun dikisahku itu bisa terjadi.