ch 4

23 3 0
                                    

"Tangan gua kenapa?! "

Jeslyn sangat tidak percaya melihat tangannya saat ini. Tangannya berubah menjadi hitam. Jeslyn melihat tangannya mulai ketakutan. Rey yang masih duduk di samping Jeslyn hanya memandangi saja tanpa berkata apa-apa, walaupun ia sedikit terkejut pada saat melihat tangan Jeslyn. Jeslyn yang merasa di kacangi langsung mengomel.

"Hey! Lo gamau nolongin gua? "

"Buat apa? "

"Biar gua sembuh lah! "

"Tapi lo bilang gua gak boleh nolongin elo. Lu gak bakal maafin gua karena perbuatan gua"

Jeslyn yang mendengar alasan Rey tersebut, ingin rasanya menepuk jidatnya ke arah dinding. Tetapi ia tidak sanggup melakukannya. Jeslyn menghirup nafasnya agar amarahnya reda. Setelah itu ia lanjutkan ucapan nya.

"Oke. Gua minta maaf. Semua ucapan dan kelakuan yang udah gua buat, gua minta maaf. Dan gua mohon kalau lu tau obat buat nyembuhin tangan gua, tolong kasih tau" Ucap Jeslyn memelas.

"Beneran, lo mau? " Tanya Rey dengan nada mengejek. Jeslyn merasa di ejek ingin sekali memukulnya, namun tangannya sama sekali tidak mendukung. Akhirnya Jeslyn dengan berat hati mengiyakan tawaran Rey yang menjengkelkan itu dengan mengagukkan kepalanya.

"Caranya cuman satu, temui kucing itu" Ucap Rey yang membuat Jeslyn ternganga. J

"What!! Cuman itu? Terus kenapa lo sampek nyium gua segala? "

"Ya... Cuman obat sesaat aja" Ucap Rey dengan nada yang sangat santai.

Jeslyn hanya bisa menahan emosinya melihat ucapan Rey yang begitu santai nya. Namun apalah daya, karena Rey lah satu-satunya yang bisa menolongnya.

"Oke jangan banyak omong. Dimana kita bisa nemui tuh kucing" Tanya Jeslyn tanpa basa basi.

"Itu gampang. Kucing itu bakal muncul dimana banyak mangsa"

"Maksud lo? "

"Maksud gua banyak mangsanya adalah manusia. Manusia adalah mangsa utamanya agar ia bisa meletakkan kutukannya. " Ucap Rey menjelaskan.

"Menurut lo tempat yang banyak manusianya dimana? " Tanya Jeslyn.

"Tenang aja gua tau dimana" Ucap Rey dengan raut wajah yang sangat meyakinkan. Tetapi bagi Jeslyn sangat tidak meyakinkan. Jeslyn berharap ia bisa menyembuhkan tangannya tanpa kesulitan apa pun.

---

Keesokan paginya. Di hari minggu. Terdapat seorang gadis yang memakai jeans dan kemeja abu-abu yang sedang berjalan entah kemana. Dengan wajah cerah yang menunjukan seorang Jeslyn yang sedang berjalan.

Kenapa pagi-pagi sekali ia harus keluar? Sudah pasti untuk menangkap kucing yang ia cari. Namun wajahnya masih saja menunjukan kegelisahan. Entah apa yang ia rasakan.

"Ish, nih bocah ngapain nyuruh gua di hari minggu. Pulang sekolahkan bisa. " Ucap Jeslyn sambil menghela nafas yang panjang. Walapun begitu ia terus saja berjalan menuju alamat yang diberikan Rey untuknya. Ia pun melihat Google map untuk memastikan tempat yang ia tuju. Dan sekarang ia mulai bingung. Kenapa alamat yang ia tuju sekarang, seperti pernah ia datangi. Sesampainya di tempat tujuan ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Ternyata itu rumah berhantu yang ia temui waktu itu.

"Sekarang apa rencana nih anak" Ucap Jeslyn yang sedikit menahan sabarnya. Lalu ia membuka pagar rumah tersebut. Dan ia sedikit terkejut melihat halaman tersebut. Halaman tersebut sangat berbeda dengan apa yang ia lihat sebelumnya. Halamannya sangat bersih.

Setibanya ia datang, kemudian Rey keluar dari dalam rumah dengan membawa seikat jaring. Jeslyn yang melihat benda tersebut sedikit bertanya-tanya.

MY FOXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang