31

379 83 3
                                    

Happy reading gais

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


DRRRTTT DRRRTTT


“Ha…”

“KAK KEI!!!”


Spontan Kei menjauhkan ponselnya yang awalnya menempel pada daun telinganya dan sedikit mengusapnya akibat mendengar teriakan dari sebrang telfon, yang pelakunya tak lain dan tak bukan adalah pacarnya sendiri, yaitu Rara.


“Kenapa?” tanya Kei.

“Aku ganggu gak?” balas Rara.


Kedua mata tajam milik Kei melirik kearah jam kecil yang ada diatas meja nakas dekat kasurnya sendiri, dan disana angka menunjuk pada pukul 2 dini hari. Jadi bukankah sudah sangat jelas meskipun Rara tidak bertanya seperti tadi?


“Kenapa?” ulang Kei.

“Ak-aku, sendirian di rumah” balas Rara.

“Lah, Youngbin sama Mamah gak di rumah?” tanya Kei, sembari berusaha bangkit dari tidurnya dan mulai merapihkan sedikit penampilan serta rambutnya yang berantakan.


Bayangkan saja jam 2 dini hari tiba-tiba di telfon, sebagian jiwa masih berada di alam mimpi, dan sebagiannya lagi sudah ada di dunia nyata. Untung saja Kei tidak mengidap gula rendah, bisa-bisa dia berakhir jatuh ke lantai kamarnya sendiri.


“Gak kak, tapi itu pun kalo kakak mau nginap disini sih. Kalo gak mau gpp, aku bisa panggil Jake” ucap Rara.

“Gak yah! Gue kesana sekarang, 20 menit gue nyampe” cegah Kei

“Tapi kak, sekarang lagi ujan” ujar Rara

“Yang bilang lagi gempa siapa? Udah tunggu aja, jangan buka pintu sebelum gue telfon, okay?” jelas Kei.

“Okay kak, hati-hati” balas Rara.


Kei langsung mematikan sambungan telfon secara sepihak dan menuju lemari untuk mengambil seragam sekolah yang sudah dicuci dan disetrika oleh Bibi-nya atau lebih tepatnya pembantu rumah tangga, setelah dirasa semua perlengkapan sekolah sudah dimasukkan kedalam tas. Dengan cepat Kei keluar dari kamar menuju rumah Rara, tanpa berpamitan pada orang rumah. Kei sudah biasa pergi begitu saja, karena menurutnya orang rumah tak ada yang peduli padanya, akan lebih baik tak usah mengatakan apapun karena ujung-ujungnya mereka hanya bermasa bodoh.


HUSH


Angin kencang adalah sambutan pertama yang ia dapatkan disaat ia berhasil membuka pintu rumah, disertai hujan yang berjatuhan begitu deras. Kei benar-benar tak yakin, apa bermodalkan Jaket tidak akan membuatnya basah kuyup, berhubung ia tak pernah membeli mantel jadi mau tidak mau ia harus membawa motor dalam keadaan kesetanan agar tidak terlalu basah saat tiba di rumah Rara.

K I-LAND : Kei [Completed] (OPEN PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang