34 (END)

672 104 1
                                    

Gak kerasa banget yah udah berakhir aja, terima kasih banyak karena udah setia baca cerita ini, support dan ngasih saran.

Cerita ini masih jauh dari kata Sempurna, tapi karena semangat dari kalian, aku bisa nyelesaiin ini semua meskipun agak kurang bagus 🙃

Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok

Dan seperti biasa aku bakal ngasih bonus chapter kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading gais...


***


“Setelah ini, kamu ada acara gak Ra?” tanya Heeseung.


Rara yang tadinya tengah membereskan beberapa nampan di etalase kue, terpaksa berbalik dan menimpali pertanyaan Heeseung. Ia melepas apron yang melekat di tubuhnya lalu menggeleng perlahan sebagai jawaban atas ucapan Heeseung, kedua tangannya kemudian terangkat untuk mengikat rambut panjangnya agar lebih nyaman.

Perubahan Rara selama 6 tahun terakhir ini sangat banyak, terutama pada bagian style. Ia merombak semua gaya kesehariannya, make up yang lumayan mencolok, rambut yang sengaja di urai atau kadang diikat asal-asalan agar terlihat menggoda, pakaian yang ketat dan heels setia menghiasi kaki indahnya.

Heeseung sendiri tidak tau mengapa setelah lulus, semuanya benar-benar berubah pada diri Rara. Dan ia tak ada niat untuk menanyakan hal tersebut, ia cuma bisa berpikir jikalau Rara sudah memasuki fase dewasa, maka dari itu mungkin ini adalah niatnya merubah segala penampilannya.


“Emang kenapa kak?” balas Rara.

“Gak ada apa-apa, aku mau ngajakin kamu kesuatu tempat” ucap Heeseung.

“Kemana?” tanya Rara.


Tawa kecil Heeseung terdengar didalam toko yang tersisa hanya mereka berdua saat ini, tubuh Heeseung ia condongkan kearah Rara sehingga jarak diantara keduanya benar-benar terkikis. Bahkan Rara bisa merasakan deru nafas Heeseung di kulit wajahnya, yah, sedekat itu mereka.


“Bukan surprise lagi kalo aku kasih tau kamu kan?” ujar Heeseung.

“Iya sih, yaudah, aku siap-siap bentaran. Gpp nunggu?” tanya Rara.

“Hm, jangan lama-lama” ucap Heeseung, dan dibalas sebuah anggukan oleh Rara.


Mata Heeseung terus memandangi punggung mungil milik Rara hingga punggung tersebut tidak terlihat lagi, ia pun melangkahkan tungkainya untuk keluar dari toko kue ini lalu mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Misinya hari ini hampir berhasil, dan mungkin ia akan mendapat sumpah-serampah dari Rara jika mengetahuinya saat tiba di lokasi.


“Gue kesana sekarang, sama Rara” ucap Heeseung melalu via telfon.

“…”


Sambungan tersebut langsung dimatikan secara sepihak oleh Heeseung dan mengantongi kembali ponselnya didalam saku jaketnya, sebenarnya ia sudah tidak ada niat untuk ikut campur masalah ini. Tapi, mau bagaimana lagi? Demi kebahagiaan Rara, ia harus melakukannya. Rara bahagia dengan pria yang ada dihatinya saat ini, sekuat apapun Heeseung berjuang tapi tetap saja Rara memilih orang yang ia tunggu-tunggu kedatangannya. Tanpa ada kabar, tidak tau-menahu apa dia masih hidup di negeri sebrang yang sedang menimba ilmu, yang Rara lakukan adalah menunggu dan menunggu disertai air mata setiap malam menemaninya.

K I-LAND : Kei [Completed] (OPEN PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang