Kin memarkirkan mobilnya tepat di depan sebuah gedung bertuliskan Melawai Plaza. Zoya heran, mengapa Kin membawanya ke tempat seperti ini pikirnya. Mulutnya gatal sekali ingin bertanya, namun pada akhirnya ia hanya diam seperti patung.
Melawai Plaza merupakan pusat perbelanjaan emas dan perhiasan modern yang sangat terkenal di Jakarta. Di tempat ini, hadir beberapa nama toko perhiasan yang sangat akrab dikalangan pecinta perhiasan, seperti V & CO Jewellery, Mulia Gold, Toko Mas Menteng, dan masih banyak lagi. Pelayanan di Plaza ini juga terkenal sangat ramah dengan promo menarik disetiap tokonya. Tidak heran, tempat ini selalu ramai oleh pengunjung setiap harinya.
"Sebenarnya aku malas pergi ke tempat seperti ini."
"Eh?"
Kin memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya. Demi apa pun Zoya terpana melihat gaya berjalan Kin yang sangat mempesona seperti itu.
'Ayolah, Zoy. Berhenti berpikir yang aneh-aneh.'
Zoya terus mengikuti Kin dari belakang. Tidak lama kemudian, langkah Kin berhenti tepat di toko perhiasan V & CO Jewellery. Zoya terpana sesaat. Apa Kin ingin membeli perhiasan untuk calon istrinya? Jika itu benar, apa Kin ingin segera menikah? Apa Kin sudah punya pacar selama ini? Aish.. Pikiran Zoya melayang ke sana-kemari hanya karena perkara Kin membawanya ke tempat perhiasan.
Kin menatap satu persatu perhiasan yang berjejer rapi dari balik box kaca. Ia terlihat kebingungan memilih perhiasan itu karena ia sama sekali tidak mengerti tentang perhiasan.
"Saya ingin mencari perhiasan yang kualitasnya sangat bagus," kata Kin pada pemilik toko perhiasan.
Pemilik toko itu tersenyum dengan ramah. "Kualitas perhiasan kami ini semuanya sangat bagus, Pak. Semuanya tergantung pilihan Anda."
Kin terlihat kewalahan. Sementara Zoya hanya diam melihat Kin yang sedang sibuk memilih perhiasan. Sebenarnya ia ingin sekali merekomendasikan beberapa perhiasan kepada bosnya itu, hanya saja ia khawatir nantinya terkena percikan racun pedas seorang Kin Dhananjaya.
"Anda tidak perlu khawatir, istri Anda sepertinya sangat cocok memakai jenis perhiasan apa pun," kata pemilik toko lalu diakhiri dengan tawa ringan.
Kin dan Zoya saling lempar pandang. Keduanya terlihat salah tingkah setelah mendengar ucapan sang pemilik toko.
"Dia bukan istri Saya." Kin meluruskan pemikiran random sang pemilik toko.
"Dia juga bukan suami Saya. Dia bos Saya di kantor." Zoya ikut meluruskan kesalahpahaman yang terjadi.
Pemilik toko itu terlihat tidak enak karena sudah asal bicara. Ia pun meminta maaf kepada Kin dan Zoya. Sebagai gantinya, ia pun menyodorkan beberapa perhiasan dengan kualitas selangit kepada Kin.
"Kenapa kamu cuma diam saja? Kamu bukan patung disini." Kin menatap Zoya dengan kesal. Sebenarnya ia tidak benar-benar kesal, hanya saja Zoya memiliki mulut untuk bicara. Setidaknya ia ikut membantu dirinya memilih perhiasan.
'Kenapa dia menyalahkanku?'
Zoya berusaha menahan kekesalannya akibat racun Kin yang mulai menyeruak keluar.
"Anda ingin membelikan pasangan Anda apa? Cincin? Kalung? Gelang? Anting? Atau Anda ingin membeli semuanya?"
Kin melipat tangannya ke dada dan menatap Zoya dengan lekat.
"Cincin."
Oh Good. Ternyata pemikiran Zoya tidak salah. Kin pasti ingin membelikan cincin untuk calon istrinya. Entah karena alasan apa, hati Zoya mendadak panas bak air mendidih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kin & Zoya [Completed]
Romanzi rosa / ChickLit➡️ Jangan copy milik saya, yaa✌😁 ➡️ Follow sebelum baca ✌😁 ➡️ Jangan lupa tinggalin jejak komentar juga ✌😁 ➡️ Sambil tahap revisi Part dibawah 30 karena banyak random!!! Singkat cerita... Kehidupan Zoya memiliki sisi bahagia dan kesedihan yang da...