Chapter 9

5 2 0
                                    

Chapter 9


...
typo
...


Pria itu membolak-balik kertas di tangannya, jas yang pagi tadi membungkus tubuh rapi kini sudah tersampir di sandaran sofa, dasi yang tersimpul rapi di lehernya sudah membentuk lingkaran besar, rambut gondrong yang harus ia sisir rapi menggunakan pomade kini sudah terlihat acak-acakan. Saat ini penampakannya sudah tidak lagi serapi saat dia meninggalkan rumah sang ayah, sekarang Ryushin lebih terlihat seperti orang yang baru saja dipecat dari tempat kerjanya. Dia yang tidak pernah berkutat masalah bisnis kini harus menangani masalah yang terjadi di perusahaan ayahnya. Saat di Seoul Ryushin memang sering membawa pekerjaannya pulang ke rumah, tapi itu karena pekerjaannya juga bukan sesuatu yang harus dikerjakan di satu tempat saja. Tetapi sekarang, Ryushin harus membawa pekerjaanya kembali ke hunian ayahnya karena tiba-tiba pria setengah tua itu jatuh pingsan saat pergi ke kamar mandi.

Ryushin mendesah berat, tangannya menggaruk kepala sebelum mengakhirinya dengan jambakan kecil. Kepalanya sudah pusing masalah perusahaan dan sekarang ayahnya kembali harus mendapat perawatan dari dokter pribadi di rumah. Ryushin bukan saja tidak tahu bagaimana menyelesaikan masalah di kantor, tapi dia juga tidak tahu bagaimana meminta ayahnya untuk mencari pengganti lain yang lebih mampu menjalankan perusahaan.

Suara ketukan pintu mengalihkan fokus Ryushin dari berkasnya.

“Tuan Jang ingin bertemu dengan Anda,” kata salah seorang perawat yang bertugas menjaga dan memeriksa keadaan ayahnya.

Sekali lagi dia menghela. Tangannya menarik lepas dasi yang menggantung di leher sembari berjalan menuju pintu, dasi bergaris itu dibuang begitu saja ke sofa dan berganti membuka dua kancing kemejanya. Langkahnya sedikit gontai mendekati pintu kamar ayahnya, mengetuknya pelan dan masuk setelah mendengar sahutan.

Tuan Jang tersenyum lemah di atas tempat tidurnya. Pada sofa di sisi ranjang terdapat seorang wanita muda yang tampak elegan—yang Ryushin tahu, wanita itu adalah dokter pribadi sang ayah.

“Kau terlihat kacau, Ryushin-ah..” ujar Tuan Jang, “Duduklah...”

Ryushin menuruti sang ayah untuk duduk pada sisi ranjang yang kosong, “Ada apa mencariku?”

“Astaga, kau ini... Apa salah jika aku ingin bertemu dengan putraku sendiri?”

“Aku sedang sibuk sekarang, jadi katakan cepat agar aku bisa segera kembali menyelesaikan pekerjaanku.”

Tuan Jang terkekeh pelan, “Apa kau sesibuk itu? Bukan hanya di Seoul, bahkan di sini kau juga sibuk. Lalu kapan kau akan memiliki waktu untuk ayahmu, hm?”

“Salah siapa menyuruhku menggantikanmu di perusahaan? Sudah kubilang aku tidak paham mengenai bisnis, tapi Abeoji memaksa agar aku yang menggantikan posisimu.”

“Aku tahu, Nak. Kau sudah bekerja keras selama menduduki kursiku, sekretaris Noh sudah mengatakannya padaku. Dia juga bilang bahwa desain pilihanmu menang tender pekan kemarin, aku sangat bangga padamu..”

Jang Ryushin tahu keadaan sang ayah masih belum membaik hingga dia harus menahan diri agar tidak bersikap acuh pada sang ayah. Terlebih di depan orang asing yang sudah berjasa merawat pria itu.

“Ah, mungkin kau sudah tahu tentang dia dari sekretaris Noh, tapi aku yakin kau belum pernah berkenalan langsung dengannya, bukan?” Tuan Jang menunjuk wanita cantik di sisinya, “Dia Miko Aikaru, cucu dari dokter pribadiku yang sebelumnya. Kakeknya baru saja pensiun jadi dia yang menggantikan posisinya untuk merawatku.”

Ryushin membungkuk kecil, “I’m Ryushin.

“Hai, Ryushin. Senang akhirnya bisa melihatmu secara langsung,” balas Miko dengan bahasa Inggris yang fasih, “Selama ini Tuan Jang banyak bercerita tentangmu.”

Run to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang