Chapter 3

5 2 0
                                    

Chapter 3


*

'warning typo'


Kembali ke rutinitas sehari-hari di awal minggu, Eunseol mulai menyibukkan dirinya dengan membaca lembaran manuskrip yang masuk ke dalam draftnya sebelum nanti naskah-naskah yang terpilih berpindah tangan pada editor utama mereka, Kim Hwan. Eunseol berusaha sebaik mungkin untuk fokus pada pekerjaannya, melupakan tumpukan masalah lain yang ia tinggalkan begitu saja di kubik apartemennya pagi tadi. Sudah menjadi dugaannya sejak awal jika hidupnya tidak akan tenang selama sang adik tinggal di hunian kecil miliknya dan hal itu benar terjadi—bahkan lebih parah dari yang ia bayangkan. Eunbyeol benar-benar tidak bisa diatur, selalu semena-mena selama tinggal dengannya. Tidak peduli seberapa sering ia memperingati atau bahkan memarahi wanita itu atas perilaku di luar batasnya, tetap saja seorang Im Eunbyeol tidak akan menggubrisnya.

Fokus Eunseol terpecah saat suara ketukan pada dinding kubikelnya terdengar. Wajahnya mendongak memastikan siapa gerangan yang mengganggu pekerjaannya di saat ia sedang sulit memfokuskan diri.

Wae?” tanya Eunseol malas.

“Aku baru menyelesaikan gambar karakter Niya dari naskah Min Jakka, kau mau melihatnya?” kata Jinho dengan senyum lebarnya, “Aku butuh saran dari seseorang mengenai gambarku.”

“Dan kenapa harus aku? Kau bisa bertanya pada Timjang-nim agar lebih pasti..”

“Hanya kau saja yang masih tertinggal di ruangan ini, Eunseol-ah..”

Sontak wanita itu menolehkan kepalanya ke sisi kiri dimana ia selalu menemukan Minju duduk di sana sambil berkutat dengan komputernya, tapi kali ini tempat itu kosong. Begitu pula dengan beberapa kubikel di sekitarnya—termasuk ruangan berbalut dinding kaca transparan milik editor utama mereka. Saat matanya melirik arloji, barulah ia sadar jika waktu ‘jeda’ sedang berjalan dan dia tidak menyadarinya karena terlalu fokus pada lembaran kertas di mejanya.

“Baiklah...” pasrah Eunseol seraya menghela napas.

Sang ilustrator kemudian memimpin jalan menuju meja kerja di sudut ruangan yang berjarak dua kubikel dari meja milik Eunseol. Kemudian pria itu bergerak gesit menampilkan gambar hasil goresan penanya untuk Eunseol lihat.

“Bagaimana menurutmu tentang ini?” Jinho sedikit menjauhkan kursinya dari depan komputer agar Eunseol lebih leluasa melihat ilustrasi di layar komputer, “Min Jakka menjelaskan bahwa karakter Niya adalah wanita berambut panjang dengan busur panah yang selalu menggantung di punggungnya. Aku berencana menggunakan ini sebagai cover untuk novelnya.”

Sebagai seseorang yang juga menyukai profesi seperti ini, Eunseol sangat takjub dengan imajinasi Jinho yang bisa terealisasi dengan sempurna dalam kertas sketsa elektronik. Paduan warna yang pria itu gunakan juga sangat mendukung untuk menghidupkan karakter fantasi dari proyek yang sedang mereka kerjakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Run to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang