Chapter 6
. . .
Selama mobil hitam yang Ryushin kendarai memapak jalan dari Happicture Site di Hannam-dong hingga kuda besi itu memasuki area Mapo, tidak ada percakapan yang terjadi antara dua insan di dalamnya. Jari panjang pria itu bermain pada setir bulat sembari berpikir apa yang harus dia lakukan agar kesunyian yang mengganggunya bisa hilang. Bermacam cara sudah coba ia lakukan untuk memunculkan topik dan membuat wanita mungil di sampingnya mau berbincang, mulai dari mengangkat topik ringan tentang keseharian wanita itu, kesehariannya, atau memasang musik kesukaan Eunseol untuk menarik minat bersuara, tetapi rencana itu hanya menghasilkan sahutan singkat dari Eunseol seperti; ‘ya, tidak, entahlah’ atau sekedar gumaman semata.
Bibir pria itu bergerak-gerak kecil ketika mobilnya berbelok memasuki kawasan tempat dia biasa menurunkan Eunseol, merasa gelisah karena usahanya untuk membangun percakapan tidak kunjung membuahkan hasil sementara jarak mereka dengan gedung hunian Eunseol sudah semakin dekat. Mobilnya berhenti pada pertigaan gang yang ada di depan minimarket, kemudian ia menarik rem tangan sebelum mematikan mesinnya. Belum sempat ia keluar dari kuda besi itu untuk membukakan pintu di samping Eunseol, wanita itu sudah keluar lebih dulu dalam diam.
“Kau tidak perlu mengantarku sampai ke gedung, di sini saja. Sekarang pulanglah..”
“Tapi, aku_”
“Terima kasih sudah mengantarku. Hati-hati dalam perjalanan pulangmu.”
Untuk sesaat Ryushin hanya melongo bodoh di sisi mobilnya atas sikap dan wajah Eunseol yang masih sama datarnya. Kendati begitu, ada sedikit sorot kegelisahan dalam mata wanita itu. Satu alasan yang muncul untuk membuatnya mengikuti langkah Eunseol.
“Seol-ah..” panggilnya pelan, sekali lagi mencoba peruntungan agar orang yang sedang ia ikuti langkahnya mau membicarakan masalah mereka.
“Berhenti mengikutiku dan pulanglah, Jang Ryushin. Aku bisa pulang sendiri,” kata Eunseol masih tak peduli.
“Astaga...” geraman pelan terdengar bersamaan helaan sabar, “Seol-ah.. Aku benar-benar gila sekarang. Aku harus bagaimana lagi agar kau berhenti memperlakukanku seperti ini? Apa yang harus aku lakukan agar kau mau bicara lagi denganku, eo?”
“Aku sudah bicara denganmu sejak kita pulang dari bar.”
“Tapi rasanya berbeda. Hey! tunggu,” Ryushin mencekal lengan Eunseol kemudian menghadang jalan wanita itu, “Dengar, kau terlihat seperti Eunseol yang kukenal saat kita berpamitan pada rekan kerjamu di depan bar tadi. Tapi, setelah kita beranjak dari sana, kau kembali menjadi Im Eunseol yang mengabaikanku selama tiga hari. Bahkan sampai sekarang pun kau masih mengabaikanku, Seol-ah.”
Ryushin memberi jeda sejenak untuk melihat reaksi Eunseol, namun tidak ada rasa ketertarikan di wajah yang selalu membuatnya gemas ingin mengecup semua konten yang mengisinya.
“Aku tidak bertanya padamu kenapa kau seperti ini karena aku tahu alasan kau melakukan ini padaku, aku menyadari kesalahanku dan aku ingin memperbaikinya. Sekarang aku serba salah, Seol-ah. Aku ingin minta maaf padamu tapi aku takut kau akan salah paham padaku dan beranggapan bahwa aku hanya mempermainkanmu—juga hubungan kita. Sebab itu aku memilih bersikap biasa padamu setelah aku menggagalkan rencanaku sendiri untuk menciummu. Otakku tidak bisa berpikir jernih saat itu hingga tak ada pilihan lain yang menurutku lebih baik selain bersikap biasa saja terhadapmu.”
“Haruskah kita membahas ini sekarang?”
“Eo! Harus! Karena masalah inilah yang membuatmu terus saja menghindariku dan itu membuatku gila!” sahut Ryushin cepat seolah dia sedang latihan menyanyi rap, menunjukkan seberapa frustasinya dia sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run to You
RomanceKetika kau takut dan sedih, ketika kau merasa ingin mencurahkan isi hatimu, panggil saja aku.. Di manapun itu, tidak peduli sejauh apapun itu, aku akan datang... Aku akan berlari padamu... Run to You, 23 Oktober 2020 Elbocel 😄