[PROLOG] Perjanjian Awal

2.1K 232 47
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●

"Musuhmu adalah anak umur 16 tahun, kau pasti bisa mengalahkannya. Mau ia menyewa 10 pengacara pun kau akan tetap menang melawannya di pengadilan, mengapa kita harus membuat strategi?" Ujar seorang wanita dengan pakaian serba hitam yang elegan dan kalung berlian mahal yang melingkar di lehernya.

Salah pria yang memegang kekuasaan di Mars itu melepaskan kacamatanya. "Tentu saja itu harus. Kau pernah berjalan di atas kapal tanpa peta? Maka kau akan tersesat. Meski ada peta, jika tak tahu arah kau juga akan tersesat. Buta. Begitu pula permainan ini, aku harus punya arahnya." Ujarnya sambil terkekeh.

Ruangan besar itu merupakan ruangan kerja keluarga yang di sebut Keluarga Emas, di mana mereka adalah keluarga dari garis keturunan Juru Kunci Emas yang menjadi salah satu kepala negara di Mars, keluarga yang cukup terpandang di tanah merah.

Salah seorang pelayan membawakan makanan ringan dan minuman sesuai permintaan kedua insan itu. Sang Kunci Emas pun menyesap tehnya dan menatap perempuan di depannya sambil mencoba menalar siasat di wajah cantik itu.

"Kau bisa membatuku, kan, Aranka? Kau adalah adikku." Ujar Sang Kunci Emas.

Perempuan bernama Aranka itu tersenyum miring dan kemudian melipat kedua tangannya di depan dadanya. "Apakah masalah ini membuatmu ingat siapa adikmu? Bahkan kau juga ingat punya dua orang ibu? Luar biasa. Aku tidak berminat, kau selesaikan urusanmu sendiri." Ujarnya yang kemudian beranjak dari tempatnya.

"Kau akan membantu remaja itu? Teguh sekali pendirianmu. Aku punya penawaran bagus sekali, namun sayang kau sangat sungkan menerimanya. Ah, seharusnya kita bisa bekerja sama dan membersihkan namamu dari kasus suap itu. Tapi kau tidak mau, aku harus apa?"

Aranka meremas jemarinya dan kemudian membalikkan badannya, menatap tajam pria yang di sebut sebagai kakak laki-lakinya itu. Sang Kunci Emas pun tersenyum tipis sambil mengulurkan tangannya dan menghampiri adik perepuan beda ibu itu.

"Kau ingin menutup dan membersihkan namamu dari dosa, bukan? Aku akan membantumu, memanipulasi semua ini. Maka, kau ikut dengan ku?" Tanya Sang Kunci Emas sekali lagi.

Perempuan itu menatap telapak tangan itu beberapa kali, menaikkan tangannya ragu-ragu namun batinnya seperti berteriak untuk mengiyakan ajakan jahat itu. Mau bagaimana lagi jika sudah terlanjur benci, semua berantakan karena tim oposisi mereka.

Aranka pun membalas jabatan tangan Sang Kunci Emas dengan erat.

"Itu semua bukan salahku membuat mereka terpenjara, tapi mereka yang seperti anjing kelaparan."

●●●

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, ladies and gentlemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hello, ladies and gentlemen.
Welcome to the last season,
i hope you can survive from the lie.

[3] Olympus : The Last Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang