[31] Your Eyes Tell

456 157 63
                                    

●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●

🎵 : Your Eyes Tell - BTS (HARUS BANGET PAKE AUDIO INI AGAR KITA MENANGIS BERSAMA DI MALAM MINGGU INI!!!)

BAPER BANGET INI ANJIER

●●●

Gea duduk di samping ranjang Eyu yang masih terbaring, setelah berjam-jam akhirnya Eyu menggerakkan tubuhnya. Membuka matanya susah payah, sesekali meringis kesakitan merasakan sesuatu yang menyakitkan di matanya.

"Kau bisa mendengarku?" Tanya Gea sambil mencoba menggenggam tangan Eyu.

Eyu menoleh ke arah gadis itu. Gea yang duduk di tepi ranjang menggigit bibirnya kuat-kuat agar tidak tumpah pada saat itu juga. "Mengapa aku tidak bisa melihatmu?" Tanya Eyu kebingungan.

Gea meremas lembut telapak tangan Eyu sambil menahan basah di matanya. "Hanya sebentar saja, besok efeknya akan hilang." Ujarnya menenangkan gadis cantik di depannya itu.

Namun Eyu malah menggeleng, kebingungan juga panik. "Obat apa yang membuat seluruh ruangan terlihat gelap? Dan kenapa aku tidak bisa merasakan kakiku? Gea, aku sebenarnya di mana?" Tanya Eyu yang mulai menyadari ada yang salah dengan dirinya.

Gea memejamkan matanya, menggeleng. "Kau di rumah sakit, Eyu. Kau terkena efek gas sarin saat berada di stasius kereta bawah tanah." Ujarnya berat hati.

"Lantas di mana dokternya? Mengapa semuanya gelap dan aku tidak bisa melihat apa pun? Dan mengapa kakiku seperti mati rasa? Gea tolong jangan bermain-main denganku." Tanya Eyu yang takut setengah mati meraba kakinya yang terbujur kaku dan sakit saat di sentuh.

Kiku telah berdiri di depan pintu bersama Edgar, melihat Gea yang biasa tegar dan selalu marah-marah di depan Eyu kini hancur saat melihat sahabat seperjuanganya yang sudah tak bisa berjalan dan melihat.

Edgar meremas ujung jaketnya kuat-kuat.

Eyu mukai kalut dan menggeleng ketakutan. "Gea, aku tidak apa-apa, bukan? Mengapa kau diam saja? Apa ini? Aku ingin melihat wajahmu! Bantu aku berbicara dengan dokternya!!" Ujar Eyu serak dan tercekat, menahan tangisnya.

Gea akhirnya terisak, Eyu pun demikian. Ia denial pada dirinya sendiri, ia tahu persis ia mengapa namun mencoba meyakinkan bahwa ini hanya efek obat atau semecamnya. Eyu menunduk dan menutup wajahnya yang menangis. Menggeleng tidak terima.

"Aku buta?" Tanya Eyu meyakinkan.

Kyku akhirnya memberanikan diri melangkah ke sebelah Eyu, mengusap bahu gadis itu pelan. "Kita akan temukan penggantinya. Eyurina, dengarkan aku, sakitmu hanya sebentar saja." Ujar Kyku sambil mengusap kepala Eyu.

Tidak mudah menerima kenyataan bahwa dirinya telah kehilangan penglihatannya, ditambah lagi kakinya yang lumpuh membuat Eyu rendah serendah-rendahnya. Merasakan hidupnya hancur dalam semalam.

[3] Olympus : The Last Chance (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang