[OLYMPUS UNIVERSE #3]
*CERITA LENGKAP*
Hidup Olympus punya tiga babak; berlindung, memberontak, membuktikan.
Kini ia berada di balik jeruji besi, namun kebenaran harus terungkap. Teman-teman, keluarga, dan seluruh masyarakat Mars memulai kudeta mer...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●
🎵 : Zack Tabudlo - Give Me Your Forever (Audio sangat di sarankan)
"Minggu depan aku sudah akan berangkat." Ujar seorang perempuan dengan rambut hitam berponi dan luaran rajut berwarna abu-abu.
Perutnya sudah membesar memasuki usia kandungan bulan ke delapan. Eleanor Park membereskan beberapa barangnya yang sudah ia masukkan ke dalam kapsul-kapsul kecil.
Pria yang merupakan tetangganya itu membantu Eleanor membereskan barang-barangnya ke dalam kapsul yang mengambang di depan Eleanor. Pakaian-pakain bayi yang telah di beli beserta perlengkapan lain selesai di bereskan menjadi satu tempat dengan di beri label di depannya bertuliskan 'Baby Pierre'
Andreas tersenyum melihat pakaian bayi yang Eleanor beli, sebentar lagi bayi itu akan lahir namun rasa takut juga menghantui Andreas akan keselamatan bayi itu.
"Elea." Panggil Andreas lembut.
Perempuan itu pun menoleh sambil melipat pakaian bayi terakhir yang tersisa.
"Kau tidak mengkhawatirkan kandunganmu? Menurut perkiraan dokter kau akan melahirkan seminggu lagi. Bagaimana jika kau melahirkan di pesawat?" Tanya Andreas bertubi-tubi.
Eleanor pun tertawa dan menutup kapsul yang sudah penuh tersebut dan duduk di samping Andreas yang masih menunggu jawaban darinya. "Jika aku melahirkan di pesawat, menurutmu apa nama yang bagus untuknya?" Tanya Eleanor.
Andreas menghela nafasnya, "astaga, aku serius. Tekanan di dalam pesawat saat di ruang hampa kuat, Elea. Bagaimana jika melahirkan di dalam pesawat menyebabkan kesulitan luar biasa? Pendarahan hebat?"
Eleanor tertawa lagi dan kini lebih geli saat mendengar Andreas mengomel, "Andreas Chorvier ini lebih cocok menjadi Fisikawan dibandingkan seorang Pengacara." Ujar Eleanor lagi.
Perempuan itu bangkit dan menuju dapurnya, mengambil roti yang ia buat pagi tadi. Andreas mengekor di belakang, kemudian mengusap pucuk kepala perempuan muda itu sambil melihat roti isian keju yang tengah di letakkan ke atas piringan.
"Kau ingin berjalan-jalan sebelum berangkat?" Tanya Andreas.
Eleanor memotong rotinya dan sesekali melirik ke arah Andreas, "berjalan-jalan ke mana?" Tanyanya.
"Gstaad."
***
Dengan menggunakan kereta cepat mereka meninggalkan kota Jenewa menuju kota Gstaad. Sepanjang jalan menuju kota tujuan mereka, Eleanor selalu bertanya akan kemana Andreas membawanya. Pria itu hanya tertawa dan meminta agar perempuan itu menebak kemana mereka akan pergi.
Sebab Andreas meminta Eleanor untuk menggunakan pakaian tebal dan syal buatan Andreas, serta topi rajut yang Eleanor beli di pasar kota Jenewa.
Setelah beberapa jam perjalanan, mereka pun sampai di kota Gstaad. Dengan menggunakan taksi mereka tiba di tempat tujuan mereka yaitu Glacier 3000.