7

21 12 1
                                    

08xxxxxxxxxx
Hi na, tunggu gw

Seketika Alena langsung mamatung setelah membaca pesan tersebut. Dia kembali! Batin Alena

"Ini non bekalnya" ucap Bi Minah

"Non, non Alena" ucap Bi Minah membuyarkan lamunan Alena

"Eh, ya Bi?" Tanya Alena masih dengan wajah datarnya

"Non Alena kenapa?" Tanya balik Bi Minah

"Gapapa bi" jawab Alena

"Kalo ada masalah cerita aja non bibi siap dengerin keluh kesah non Alena kok" ucap Bi Minah

"Makasih bi" sahut Alena

"Sama sama non, ini bekalnya" ucap Bi Minah sembari memberikan bekal untuk Alena

"Makasih bi, Alena berangkat assalamualaikum" ucap Alena pamit ke Bi Minah kemudiang menyalimi tangan Bi Minah

"Waalaikumsalam hati hati non" jawab Bi Minah

Alena hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon kemudian ia melangkahkan kakinya keluar rumah dan menuju mobilnya. Alena langsung memasuki mobil kemudian meninggalkan kawasan rumahnya.

Ia menjalankan mobilnya dengan kecepatan rata rata. Sekitar 30 menit lamanya ia  menempuh perjalanan karena kantor yang akan Alena datangi cukup jauh dari rumahnya.

Setelah sampai di kawasan kantor tempat Alena bekerja, Alena langsung memarkirkan mobilnya. Setelah mobilnya terparkir sempurna, ia keluar dari mobil dan memasuki gedung kantor perusahaan tempat ia bekerja.

Saat sudah masuk ke dalam kantor, ia disambut hangat oleh satpam yang berjaga dan beberapa pegawai. Alena hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. Ia kemudian memasuki lift kemudian memencet tombol dengan angka 10 yang merupakan lantai yang terdapat ruangan tempat ia bekerja.

Ting!

Setelah lift terbuka Alena langsung keluar kemudian menuju ruangannya. Saat sampai di salah satu ruangan Alena langsung membuka pintu ruangan tersebut. Kemudian ia memasuki ruangan dan setelah itu menutup pintunya kembali.

Ternyata di ruangannya sudah ada seorang laki laki yang merupakan penerus dari perusahaan yang tak lain adalah sebagai CEO perusahaan tempat ia bekerja.

"Ngapain?" Tanya Alena dingin

"Gk" jawab laki laki tersebut

"Gin" panggil Alena dingin

Ya laki laki tersebut adalah Gino. Sahabat sekaligus penerus perusaahan yang tak lain adalah sebagai CEO perusahaan tempat ia bekerja.

"Gw cuma mau nandatanganin berkas doang"  jawab Gino

"Kok?" Tanya Alena

"Papah udah nyerahin perusahaan ini ke gw jadi mau gk mau gw harus tanganin perusahaan ini" jawab Gino

"Siap?" Tanya Alena

"Siap ga siap ya harus siap mau gimana lagi" jawab Gino

Alena kemudian duduk di kursi kerjanya dan mulai melakukan tugasnya. Alena bekerja sebagai sekretaris CEO di perusahaan tersebut. Alena mengerjakan pekerjaannya dengan serius. Gino yang merasa bosan akhirnya membuka suara

"Len" ucap Gino

"Hm" sahut Alena

"Balik makan bareng mau gk?" Tanya Gino

"Di?" Tanya balik Alena

"Yeuh anak ayam ditanya malah nanya balik" sahut Gino

Alena hanya memutar bola matanya malas

"Maunya dimana? Restoran bintang 5? Ayo aja gw mah" ucap Gino

"Masak" sahut Alena

"Dimana? Mau di rumah gw atau di apar Lo?" Tanya Gino

Ya Alena  memang memiliki satu unit apartemen yang lumayan luas.

"Serah" jawab Alena  singkat

"Ok kalo gitu di rumah gw aja" ucap Gino

"Hmmm" sahut Alena

Setelah itu tidak ada percakapan diantara mereka keadaan hening Alena yang sibuk dengan pekerjaannya dan Gino yang sibuk dengan handphone nya. Sampai azan magrib berkumandang Alena langsung menghentikan aktivitasnya begitupun dengan Gino.

Setelah azan selesai ia langsung bangkit dari duduknya untuk menuju kem Musholla yang ada di perusahaan ini.

"Mau sholat len?" Tanya Gino

"Hm" jawab Alena

"Bareng Len" ucap Gino

Kemudian mereka berdua pergi meninggalkan ruang kerja Alena menuju musholla. Sesampainya di musholla mereka langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat berjamaah.

Setelah selesai sholat mereka kembali ke ruang kerja Alena. Alena kembali melanjutkan pekerjaannya begitu dengan Gino yang mempelajari beberapa berkas.

Saat sedang sibuk dengan pekerjaannya ia ingat bekal yang diberikan Bi Minah. Ia membuka tasnya dan mengambil bekal tersebut.

"Mau?" Tanya Alena menawarkan bekalnya ke Gino

"Mau dong" jawab Gino kemudian mengambil roti bekal Alena

"Thanks ya" ucap Gino

"Sama sama" sahut Alena

Kemudian mereka makan sambil melakukan pekerjaannya

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam yang artinya jam pulang kerja sudah daritadi sedangkan Alena dan Gino masih di sana.

"Balik yok Len" ajak Gino

"Dikit lagi" sahut Alena

"15 menit ya kalo belom selesai besok aja" ucap Gino

"Hmmm" sahut Alena

15 menit sudah berlalu namun Alena masih berkutat dengan perkejaan nya.

"Ayo Len udah 15 menit" ucap Gino

"Hmm" sahut Alena kemudian ia merapikan berkas yang berantakan di atas meja. Setelah selesai ia beranjak dari duduknya disusul dengan Gino

Mereka berdua melangkahkan kakinya keluar ruang kerja Alena kemudian langsung menuju parkiran. Sesampainya di parkiran mereka langsung menuju mobil masing masing.

"Makan?" Tanya Alena

"Besok aja gimana udah malem kasian Lo nya" jawab Gino

"Ok, gw balik assalamualaikum" pamit Alena

"Waalaikumsalam gw anter ya" sahut Gino

"Mobil?" Tanya Alena

"Gw ngikutin lu dari belakang" jawab Gino

Alena kemudian menganggukkan kepalanya lalu masuk ke mobilnya begitu juga dengan Gino yang langsung masuk ke mobilnya mengikuti Alena dari belakang karena takut ada yang berbuat jahat dengannya.

Tak terasa 30 menit lamanya mereka berdua sampai di kawasan rumah Alena. Alena langsung memarkirkan mobilnya di garasi kemudian langsung menghampiri mobil Gino yang masih berada di depan pagar rumahnya

"Gw balik ya jangan begadang" ucap Gino

"Hmm thanks ya ati ati" sahut Laurent

"Thanks gw pamit assalamualaikum" ucap Gino

"Waalaikumsalam" sahut Alena

Kemudian Gino meninggalkan kawasan rumah Alena. Alena kemudian masuk ke dalam rumahnya saat ingin menutup pintu utama rumahnya tiba tiba seseorang menamparnya

Plak!

.
.
.
.
.
HI GUYS! UP LAGI NIH!
.
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA GUYS 🙏🏻 MAKASIH
.
KALO ADA KESALAHAN TOLONG DIKOREKSI YA GUYS 🙏🏻 MAKASIH
.
LOVE YOU ALL 🐰❤️

My Coldest Alena [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang