"Kita mau kemana dek?" Tanya Alvero
"Nanti juga bang vero tau" jawab Alena
Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah gedung apartemen. Alena dan Alvero turun dari taxi online. Alvero membantu supir taxi tersebut mengeluarkan koper miliknya dan milik Alena.
"Kita ngapain ke sini?" Tanya Alvero
"Ihhh bang vero banyak tanya" jawab Alena kesal
Mereka berdua berjalan sambil membawa koper mereka masing masing. Sesampainya di depan lobi apartemen satpam yang berjaga membantu Alena dan Alvero membawa koper.
Mereka menaiki lift menuju lantai 50.
Ting!
Setelah pintu lift terbuka mereka keluar dari lift kemudian berjalan menuju salah satu pintu apartemen yang ada di lantai tersebut. Sesampainya di pintu yang dituju mereka berhenti dan satpam izin pamit ke Alena kembali bekerja.
Alena menempelkan jarinya ke gagang pintu apartemen kemudian terbuka pintu tersebut. Alena terlebih dahulu masuk sambil membawa koper miliknya kemudian diikuti Alvero yang membawa koper tersebut.
Alena kemudian duduk di sofa yang ada di ruang tamu begitu dengan Alvero.
"Ini apartemen siapa dek?" Tanya Alvero
"Punya aku, maaf ya kalo jelek dan gak luas kaya apartemen temen Abang" jawab Alena
"Ini malah udah lebih dari cukup, kamu kapan belinya? Dan make uang siapa?" Tanya Alvero
"Pas aku kelas 1 SMA tepatnya 1 tahun ya lalu, dan aku beli pake uang aku sendiri hasil kerja keras aku" jawab Alena
"Uang kamu? Kamu kerja?" Tanya Alvero
"Iya aku kerja" jawab Alena
"Dari kapan?" Tanya Alvero
"Semenjak mereka semua benci aku" jawab Alena
"Berarti sekitar 9 tahun yang lalu?" Tanya Alvero
"Iya" jawab Alena
"Kamu kerja apa?" Tanya Alvero
"Dulu aku kerja serabutan, tapi alhamdulillah aku sekarang kerja di salah satu perusahaan punya temen aku" jawab Alena
"Ya Allah, berarti selama ini kamu selalu pulang malem karena kerja?" Tanya lagi Alvero
"Iya selama ini aku kerja" jawab Alena
"Kenapa kamu gak kasih tau bang vero? Kenapa kamu gak bilang ke yang lain?" Tanya Alvero
"Bang vero bukannya lebih peduli sama Alina? Dan bilang ke yang lain? Gak mungkin mereka gak akan percaya" jawab Alena
"Maafin bang vero ya bang vero salah, bodoh bang vero malah ninggalin kamu maafin bang vero ya" ucap Alvero dengan merasa bersalah kemudian membawa Alena kepelukannya
"It's ok, Lena faham kok, yang penting sekarang bang vero udah sama aku" sahut Alena membalas pelukan Alvero
Alvero kemudian melepaskan pelukannya pada Alena dan bertanya
"Oh ya, bi minah mana? Kok belom sampe ya?" Tanya Alvero
"Masih dijalan kali, coba aku telfon" jawab Alena kemudian Alena menelfon bi Minah
"Assalamualaikum Bi, bi minah dimana kok belom nyampe?" Tanya Alena
"Waalaikumsalam non, bibi masih di jalan soalnya jalanan macet banget" jawab Bi Minah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Alena [ ON GOING ]
Teen Fictionkehidupan seorang gadis cantik yang terkenal dengan sifat dinginnya. Dia sangat menyedihkan, karena dia hidup tidak adanya kasih sayang dan perhatian dari keluarganya. hidup dengan hinaan dan cacian yang diberikan oleh kedua orangtuanya. . . . . pen...