Keesokan harinya dikediaman Alena
"Pagi bu" sapa Alena yang sudah menggenakan seragam lengkap
"Pagi non, udah siap non?" Tanya bi Minah
"Udah bi" jawab Alena
"Non Alena ke sekolah naik apa?" Tanya bi Minah
"Bareng Gino bi" jawab Alena
"Ooo den Gino mau jemput non ya?" Tanya bi Minah
"Iya Bi" jawab Alena
Tiba tiba datang Alvero dengan seragam lengkap yang melekat ditubuhnya dan tangan yang masih mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.
"Pagi dek, pagi bi" sapa Alvero
"Pagi bang" sahut Alena
"Pagi den" sahut bi Minah
"Dek nanti berangkat sama siapa?" Tanya Alvero
"Bareng Gino" jawab Alena
"Siapa?" Tanya Alvero
"My best friend" jawab Alena. "Bang vero berangkat sama siapa?" Tanya Alena
"Ojol mungkin" jawab Alvero
"Ooo gak bareng temen?" Tanya Alena
"Gak deh, takut Alvaro sama Alina tau juga" jawab Alvero
"Ooo yaudah" ucap Alena
"Sarapan dulu den non" sahut bi Minah
Alvero dan Alena kemudian duduk di kursi makan. Alvero menyudahi mengeringkan rambutnya kemudian sarapan terlebih dahulu.
Setelah selesai sarapan Alena langsung mengambil tasnya yang berada di kamar kemudian menuju ke ruang tamu untuk memakai sepatunya.
Setelah selesai memakai sepatu ia pamit ke Bi Minah dan alvero
"Bang vero, bi Minah lena berangkat ya" ucap Alena Kemudian menyalimi tangan Alvero dan bi Minah
"Iya non hati hati ya non dijalan. Non Alena mau bawa bekal?" Tanya bi Minah
"Buah potong aja bi" jawab Alena
"Bibi siapin dulu ya non" ucap bi Minah. Alena hanya menganggukkan kepalanya. Bi Minah kemudian ke dapur menyiapkan bekal yang diminta Alena
"Ati ati ya dek" ucap Alvero
"Iya bang vero juga ya" sahut Alena
"Iya" ucap Alvero
"Bang vero ada uang jajan gak?" Tanya Alena
"Ada di ATM Abang yang satunya" jawab Alvero
"Ooo yaudah, kalo gak ada bilang Lena aja ya" ucap Alena
"Gak usah nanti bang vero kerja aja" sahut Alvero
"Ooo yau—" ucapan Alena terpotong oleh suara bel apartemen Alena
Ting tong! Ting tong!
"Lena aja yang buka pintunya bi" ucap Alena ketika melihat bi Minah yang hendak membukakan pintu
"Ooo iya non" sahut bi Minah
Alena kemudian melangkahkan kakinya ke pintu utama apartemennya untuk membukakan pintu. Setelah pintu di buka terlihatlah laki laki dengan postur badan yang tinggi dan wajah tampan dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya. Dia adalah Gino.
"Pagi Len" sapa Gino
"Hm" sahut Alena
"Mau langsung berangkat?" Tanya Gino
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Alena [ ON GOING ]
Teen Fictionkehidupan seorang gadis cantik yang terkenal dengan sifat dinginnya. Dia sangat menyedihkan, karena dia hidup tidak adanya kasih sayang dan perhatian dari keluarganya. hidup dengan hinaan dan cacian yang diberikan oleh kedua orangtuanya. . . . . pen...