Setelah 10 menit lamanya, mereka sampai di penjual bakwan malang yang Alena inginkan. Cukup ramai suasananya. Alena langsung turun dari motor. Gino langsung melepas helm miliknya kemudian melepaskan helm yang Alena gunakan.
Setelah helm terlepas sempurna dari kepalanya, Alena langsung menuju penjual bakwan malang dan duduk di tempat duduk yang telah disediakan. Setelah meletakkan helm Alena dan helm miliknya Gino langsung menghampiri Alena. Kemudian duduk di kursi sebelah Alena duduk
"Udah pesen?" Tanya Gino
"Belom" jawab Alena
Gino bangkit dari duduknya kemudian menghampiri penjual bakwan malang kemudian memesan.
"Bang kaya biasa ya" ucap Gino datar ke penjual bakwan malang
"Eh den Gino siap den di tunggu ya" sahut penjual bakwan malang
Gino kemudian kembali duduk disebelah Alena. Ia memperhatikan Alena terlihat sibuk dengan handphonenya.
"Ngapain sih?" Tanya Gino
"Gak" jawab Alena
"Eh ya udah kasih tau bang Vero sama Bi Minah kalo nginep?" Tanya Gino
"Oh iya astagfirullah lupa" jawab Alena
"Yaudah kasih tau sana" ucap Gino
"Iya" sahut Alena
Alena kemudian menghubungi Alvero dan bi minah karena ia akan menginap di rumah Gino. Alena kemudian memutuskan untuk menghubungi bi Minah terlebih dahulu
'assalamualaikum bi maaf ya bi baru ngabarin malam ini Alena nginep di rumah Gino besok pagi Lena balik ke apart kok bi' ucap Alena
'waalaikumsalam iya gapapa non, non hati hati ya. Non Alena sudah makan?' tanya bi Minah
'ini lagi mau makan bi, bi Minah jangan lupa makan ya' ucap Alena
'siap non, non Alena obatnya jangan lupa diminum non sama jangan begadang lagi ya non' sahut bi Minah
'insyaallah siap bi, Alena tutup ya bi telfonnya. Assalamualaikum' ucap Alena
'waalaikumsalam non' sahut bi Minah
Setelah menghubungi bi Minah Alena kemudian menghubungi Alvero.
'Assalamualaikum bang Vero, bang Vero dimana?' tanya Alena
'Waalaikumsalam bang Vero lagi kerja di tempat temen Abang kenapa? Kamu di rumah sendiri?' tanya Alvero
'bang Vero kerja? Kerja dimana?' tanya Alena
'Abang jadi sekretaris temen Abang, kamu dimana?' tanya Alvero
'Aku lagi makan bakwan malang' jawab Alena
'sama siapa? Obatnya jangan lupa diminum' ucap Alvero
'Sama Gino, iya bang' sahut Alena
'Abang mau ngomong sama gino' ucap Alvero
Alena kemudian memberikan handphone nya ke Gino. Gino merasa bingung kenapa Alena tiba tiba memberikan handphone miliknya ke dia. Tetapi ia tetap langsung menerimanya
'Assalamualaikum iya kenapa bang?' tanya Gino
'Waalaikumsalam Lo sama Lena?' tanya balik Alvero
'Iya kenapa bang?' tanya balik Gino
'jagain Alena jangan sampe kenapa napa gw bakal pulang malem' jawab Alvero
KAMU SEDANG MEMBACA
My Coldest Alena [ ON GOING ]
Teen Fictionkehidupan seorang gadis cantik yang terkenal dengan sifat dinginnya. Dia sangat menyedihkan, karena dia hidup tidak adanya kasih sayang dan perhatian dari keluarganya. hidup dengan hinaan dan cacian yang diberikan oleh kedua orangtuanya. . . . . pen...