"Hyung??"
Seonghwa menarik kursi dari bawah meja dan mendaratkan pantatnya,menyimpan paper bag diatas meja. Kemudian menyeka peluh dahinya.
"Hyung kenapa ada disini?", tanya San.
"Baru saja membeli ayam,ku kira Hongjoong sudah sampai untuk menjemputku eh tapi dia belum sampai juga. Kau sendiri?", Seonghwa merogoh sakunya untuk meraih handphone.
"Aku tengah menunggu Wooyoung dia izin pergi ke toilet."
"Ke toilet? Aku baru saja dari sana sebelum mengambil pemesanan,tapi aku tidak melihat Wooyoung."
Bidang dahi San mengernyit,hatinya gusar memikirkan si manis yang entah pergi kemana.
"Serius?? Tapi kalau begitu Wooyoung kemana? Arghh", San berdiri.
"Eh kau mau kemana?"
"Mencari Wooyoung"
Sebelum mulutnya menjawab dan lidahnya terangkat, San pergi begitu saja. Memang ya sebucin itu sampai hatinya tak terima si manis hilang.
Seonghwa tersenyum. "San mengejar seseorang selain Jaehyun lagi ternyata,semoga dia bisa cepat melupakan manusia pengecut itu"
Seonghwa berbalik arah,hidungnya mencium wangi ayam yang belum sempat San makan,mungkin Seonghwa akan membungkusnya dan akan ia berikan nanti.
"Kim Seonghwa"
Seonghwa menengok kebelakang,netranya menemukan sang kekasih yang tidak sopan mengganti marganya menjadi Kim.
"Yakk!!! Seenaknya mengganti margaku" Seonghwa memukul dada bidang Hongjoong.
"Hehe,ayo pulang"
☘ ☘ ☘
Peluhnya bercucuran,seragam sekolahnya juga basah. Setelah beruji nyali dengan membohongi San Wooyoung bisa di tempatnya sekarang.Rumah sakit
---tulisannya terpampang jelas di atas sana. Wooyoung masuk kedalam.
"Bagaimana ya caranya? Tempat ini sungguh menyeramkan",Wooyoung dengan badan mungilnya berjalan kearah repsesionis. Dan memberanikan diri untuk bertanya.
"Permisi,dimana ruang xxx atas nama Yujin?"
Para repsesionis sedikit ragu karena memang tidak diperbolehkan untuk siswa datang ketempat seperti ini. Apalagi itu sendirian.
"Sebelumnya,kau datang kesini dengan siapa?"
Wooyoung gelagapan dan memutar otaknya untuk mencati alasan. "Orang tua ku ada diluar,mereka menyuruhku yang bertanya. Jadi ada dimana?",Wooyoung berbohong tentu.
"Ah begitu. Dari sini kau lurus belok kiri kamarnya berada diujung lorong sebelah kanan"
Wooyoung mengangguk, kakinya dengan cepat melangkah ke kamar itu. Wooyoung sedikit takut karena dia melewati lorong yang sepi dan gelap. Kegelapannya membuat Wooyoung susah menghitung kamar demi kamar yang ia lewati.
Tepat diujung sana Wooyoung berdiri mencoba memberanikan diri untuk membuka pintu itu. Saatnya akan tiba,Wooyoung rindu sosoknya, samar samar Wooyoung mengulang rentetan kejadian yang dulu.
Kelamnya masa itu menghantarkan Wooyoung menjadi pribadi yang penakut,ketakutannya melihat sosok itu tapi satu kata untuk ibu-
-dia rindu.
"Nak,sedang apa kau disini?"
Wooyoung sadar dari lamunannya.
"O-oh tidak ahjumma,aku tengah mengelilingi koridor ini saja,hehe"
KAMU SEDANG MEMBACA
#4. 𝐑𝐄𝐁𝐎𝐑𝐍 : 𝘴𝘢𝘯𝘸𝘰𝘰 ✓
Fanfic최산 & 정우영 ─ when an innocent and sweet child enters San's life. But, who this child? Who Jung Wooyoung? "god,please take me and be reborn" Wooyoung butuh pelukan dan San tahu itu. San bilang Wooyoung itu harus dia jaga dan jangan lukai hati polosnya ...