Di Balik Awan Hitam

16 13 0
                                    

Ketika awan putih berubah menjadi hitam, maka hujan pun akan turun Tampa di minta, pada saat itu juga aku sembunyi di balik awan yang putih, aku berlindung di derasnya air hujan untuk menutupi segala kegundahan, untuk menyembunyikan rasa sakit yang sulit untuk di jelaskan.

Pada saat itu juga aku berharap awan yang hitam mampu menghapus goresan-goresan Luka, Dan berharap air hujan menghilangkan kepedihan yang Ada. 

              😚Happy Reading😚

Suasana hati Susan saat ini sedang baik, karena ia mencoba untuk menghilangkan pikiran-pikiran negatif tentang hubungannya, ia mencoba untuk positif thingking. Dan sepertinya itu berhasil meskipun tidak bertahan lama.

Susan dan ibu nya tengah sibuk menyiapkan makan malam.

Di susul oleh ayah nya yang baru saja pulang dari kantor.

Tidak sengaja Ayah Susan mendengar perbincangan mereka yang sedang membicarakan nya.

"Emang papah setampan apa sih ko kadi bahan rebutan," Lukman menyela pembicaraan mereka

Keduanya pun menoleh ke arah Lukman yang tiba-tiba sudah ada di sana.

"Eh gak usah di tanya pokoknya papah Cowo tertampan no 1 seasia tenggara," jawab susan memuji ayah nya.

"Ah kamu bisa saja, terus kalo papah cowo tertampan seasia, lalu Alvin cowo tertampan nomer berapa?"

"Ko jadi ke Alvin sih pah."

"Ayo cowo tertampan nomer berapa?"

"Eumm pokoknya papah cowo paling tampan sedunia titik gak pake koma, Dan gak Ada yang bisa bandingin ketampanan papah mau opa-opa Korea pun sekalian mereka tetap kalah, understand?" Jelas Susan panjang lebar.

"Yes deh yes. Ah Papah kalah debat lagi," jawab Lukman.

"Siapa suruh lawan anaknya sendiri."

Meskipun Susan tumbuh menjadi gadis dewasa, tapi tetap dimata sang ayah Susan masih gadis kecil yang manja.

Kedekatan Susan dengan sang ayah membuat orang lain iri, meskipun ayahnya sibuk kerja tapi ia selalu meluangkan waktu untuk keluarganya.

"Huahhh," Susan berkali-kali menguap.

Susan pun berpamitan ke kamar pada ayah ibu nya.

"Huahh," lagi-lagi Susan menguap menahan rasa kantuk, ia menatap layar ponsel yang ada dua notif pesan dari Alvin, dan Susan pun segera membalasnya.

Setelah membalas pesan, Susan pun menggeser layar Handphone nya ke story.

Disana terdapat sebuah postingan poto Alvin dengan wanita lain, sepertinya poto yang sudah lama, tapi untuk apa Alvin memostingnya ke story, apa dia gak tahu tindakannya telah melukai hati Susan.

Tangannya gemetar, dadanya merasa sesak setelah melihat poto tersebut, ia baru sadar bahwa wanita yang ada di dalam poto itu adalah wanita dimasalalunya, ia adalah Nina, iya itu Nina wanita yang masih di cintai Alvin.

Dengan tangan gemetar ia membalas story tersebut, mengetik sebuah pesan dan mengirimnya kepada Alvin.

Susan:
"Lupa gak di privasi ya?" √√
"Kapan coba kamu akan ngehargain aku Vin?" √√

Alvin:
"Apaan sih, gajelas."
"Ribet amat sih jadi cewe."

Susan:
"Gak jelas?" √√
"Ribet??" √√

"Selama ini aku hanya Diam, kamu posting apapun aku diam, sudah berkali-Kali kamu memposting poto dengan wanita lain, apa aku protes?" √√

"Berkali-kali aku dengar kamu dekat dengan wanita lain, apa aku pernah marah." √√

"Apakah kamu bisa ngehargain aku sebagai kekasihmu, sekali saja apa kamu bisa hah? Sebenarnya aku ini di anggap apa Sih? Aku diam saja membiarkan kamu melakukan hal yang kamu suka, tapi semakin hari kelakukan kamu semakin menjadi-jadi, kalo kamu memang gak suka sama aku ya bilang, kalo kamu memang masih menginginkan masalalu kamu ya kamu kejar jangan pertahankan aku." √√

"Aku disini sebagai kekasihmu tapi aku selalu merasa aku bukan siapa-siapa kamu. Untuk apa aku berjuang tapi kamu malah memperjuangkan orang lain, untuk apa aku bertahan kalo kamu gak bisa ngehargain aku." √√

"Mau kamu apa sih?" √√

"Aku disini mati-matian ngejaga hati kamu, aku mati-matian nutup hati aku buat kamu, aku rela di jauhin banyak lelaki hanya demi kamu, Dari awal aku sudah memberikan kepercayaanku kepadamu, tapi kenapa malah kamu tidak hargai." √√

"Aku mati-matian berusaha untuk selalu percaya sama kamu, dan berusaha untuk tidak percaya pada perkataan orang lain, tapi Apa balasan kamu ke aku slama ini." √√

"Sungguh Vin aku tidak mengerti sikap kamu." √√

pesan telah terbaca.

Susan mengetik sambil menahan air matanya yang sedikit lagi akan menetes, jujur saat ini ia sangat rapuh, hatinya benar-benar hancur.

Susan mematikan daya Handphone nya, ia tidak ingin membuka nya lagi, ia tidak ingin melihat story Alvin lagi juga tidak ingin tahu balasan pesan dari Alvin.

Ia hanya ingin menenangkan diri, Susan sudah pasrah dengan masalah apa yang akan menimpanya setelah ini, mungkin setelah ini Alvin akan memutuskan hubungannya, atau entahlah Susan benar-benar tidak peduli, ia hanya ingin mengeluarkan unek-unek yang slama ini ia pendam, meskipun tidak semua unek-unek di keluarkan.

Coba pikir deh apa pantas orang yang sudah memiliki kekasih masih memposting poto mesra dengan masalalunya.

Setelah menangis Susan pun tertidur dengan sendirinya.

Tentang Kita (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang