"Apa sih nggak jelas banget kebiasaan, bikin takut aja."
Papa Moon bergumam sendiri di depan layar handphone-nya yang masih menampilkan chat sama istrinya. Karena lama nggak dibales lagi, ya udah lanjut ke parkiran mobil aja. Mau cepet-cepet pulang biar nggak penasaran lagi sebenernya di rumah ada apa.
Sebelum-sebelumnya udah sering kejadian kayak gini sebenernya, kadang serius kadang enggak ㅡjadi Papa nggak bisa tebak istrinya panik buat hal yang penting atau enggak. Soalnya dia pernah disuruh pulang cepet cuma gara-gara lampu kulkas mati, mama nggak tau cara kupas kentang, atau karena kesepian aja di rumah sendirian. Tapi masalah serius juga pernah sih beberapa kali ㅡmisalnya waktu Mark lagi pipis di hutan terus anunya disengat lebah, mama nekat belajar bikin kue terus ovennya meledak, atau waktu Mark iseng mainan tombol TV sama gengnya terus volumenya maksimal nggak bisa dikecilin lagi.
Sekarang ada apa kira-kira?
Sepanjang jalan nggak ada kejadian aneh. Waktu udah sampai di halaman rumah juga dari luar rumahnya keliatan normal-normal aja. Nggak ada tanda kebakaran atau apa gitu yang aneh. Papa menghela napas, udah siap-siap sama kerandoman hidup keluarganya paling-paling.
"Loh- kok pintunya nggak bisa dibuka?" gumam Papa di depan pintu rumahnya waktu gagal dibuka.
Di jendela samping pintu nongol Mark sambil ketawa-ketawa tengil. "Mau masuk rumah yaa? Password-nya dulu dong, ayo lagu opening Naruto shippuden versi bahasa Arab, satu dua tiga-"
"Hadeeeh Mark, papa nggak tau lagu Naruto versi Arab," keluh papa. "Bukain cepet, jangan gini ah bercandanya."
"Liat di YouTube aja, Pa. Caranya nyalain hape, buka youtube, jangan lupa aktifin internet, terus ketik Lagu Opening Naruto Shippuden verㅡ"
"Mark! Kamu ngapain di situ? Ada siapa di luar?" teriak Mama Moon dari ujung tangga.
Mark nengok ke belakang, sebelum ketauan ngunciin papa di luar buru-buru dia buka selot pintunya. Gawat kalau mama tau, bisa-bisa Mark yang gantian disuruh keluar terus password masuknya lagu kebangsaan Uganda.
"Iniiii Papa lupa cara buka pintu, Ma. Ada-ada aja emang," kata Mark sambil buka pintu terus nyengir ke versi full size-nya.
Tadinya papa mau ngomel ke mini size-nya yang suka memutar balikkan fakta ini, tapi ada yang lebih urgent. Istri kesayangannya yang paling cantik sedunia harus ditanya dulu kenapa tadi tiba-tiba nyuruh hati-hati.
"Ada apa?? Kalian nggak apa-apa kan???" tanya Papa sambil cek istri dan anaknya.
Yang satu habis ngajakin tebak lagu anime versi Arab, yang satu lagi baru turun tangga pake dress dandannya lebay seperti biasa. Keliatannya sih nggak ada apa-apa. Papa mulai curiga ini cuma prank.
"Ayo ke kamar," tanpa basa-basi Mama Moon narik tangan suaminya.
"H-hah? Sekarang banget? Ngapain??" tanya Papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moons (Psycho But It's Okay | AU)
Historia Corta"Aku cuma mau satu anak laki-laki. Kalau telanjur ada anak lagi, anak itu aku bunuh nanti." #PsychoButItsOkay 10-20 years later alternative universe ©pinkishdelight