Di toko alat musik, selagi anaknya pilih-pilih gitar, Papa Moon mengawasi dari jauh aja. Sengaja nggak mau ikut pusing gara-gara pertanyaan Mark. Biar deh yang jual gitar aja yang jawab, biar nggak gaji buta juga kan. Papa Moon nggak mau rugi.
Sementara itu, dia baru inget mau tanya ke psikolog istrinya soal hasil konseling. Mumpung Mark lagi sibuk sendiri, mending sekarang chat ke dokter jiwa yang menangani Mama Moon.
*)selalu abaikan jam chat
Setelah diskusi sama dokter, Papa Moon menghela napas. Dugannya bener ternyata. Mama Moon nggak mau punya anak lagi karena takut kurang kasih sayang ㅡapalagi kalau anaknya perempuan. Padahal sebenernya Papa Moon maunya anak kedua mereka perempuan, biar lengkap gitu udah ada anak laki-laki sama perempuan. Nggak usah bikin lagi ㅡtoh istrinya juga nggak akan mau.
Lagi enak-enak ngelamun dateng, Mark teriak-teriak bawa gitar.
"Papaaaa Mark mau gitar yang ini!!" seru Mark, bawa gitar gambar semangka."Hadeh... nggak ada motif lain apa?" decak Papa.
"Emang kenapa kalo semangka?" tukas Mark. "Semangka itu kan lambang kasih sayang dan perdamaian."
"Hah? Kata siapa?"
"Kata Mark barusan, gimana sih Papa."
Seperti biasa Papa Moon cuma geleng-geleng liat kelakuan kembarannya versi share in jar itu. Mark emang kebiasaan banget semua gambar semangka. Bantal, baju, topi, celana dalem, tas sekolah, kotak bekal, semua gambar semangka. Padahal waktu hamil Mama Moon nggak ngidam semangka.
Mungkin di kehidupan sebelumnya Mark itu roh penghuni pohon semangka.
"Ya udah, tanya tuh ke Om-nya berapa harganya?" suruh Papa Moon.
"Yes!! Oke!" Mark senyum lebar terus langsung lari lagi ke penjaga toko yang kayaknya udah lelah banget nanggepin pelanggan cilik satu ini.
Beberapa saat kemudian Mark balik lagi lari-lari, gitar semangka masih dia pegang. Bagaikan udah cinta mati.
"Papa, katanya harga gitar ini 534.700.000, tapi karena Mark ganteng harganya diskon jadi 534.699.000," kata Mark.
"Oh, murah ternyata. Ya udah sana bawa gitarnya ke mobil, Papa bayar dulu sebentar," suruh Papa Moon sebelum melangkah ke kasir.
Mark girang bukan main. "Oke, thanks Papa!" serunya terus ngacir ke parkiran bawa gitar setengah milyar.
Gitar udah dibeli, waktunya pamer. Sambil nunggu ayahnya bayar gitar, Mark langsung foto-foto buat pamer ke grup 100% ganteng.
"Kamu ngapain ketawa-ketawa sendiri?" tegur Papa Moon waktu buka pintu mobil."Nggak hehehehe ini lagi chat sama temen-temen," sahut Mark.
"Kamu pamer gitar?"
"Iya dong, buat apa harta berlimpah kalo nggak dipamerin."
"Heh- siapa yang ngajarin ngomong gitu??"
"Mama," jawab Mark enteng. "Oh iya, bilang Mama ah Mark baru dibeliin gitar."
Aha ㅡsebuah ide cemerlang muncul di otak Papa Moon. Waktunya atur strategi. Sekali-kali nggak apa-apa lah eksploitasi anak buat mengendalikan istri. Mark mau dia suruh buat secara nggak langsung bujuk Mama Moon biar jaga kandungannya baik-baik.
"Mark," panggil Papa.
"Apa?" tanya Mark sambil otw buka kontak ibunya.
"Kan udah Papa beliin gitarnya, sekarang Papa minta tolong boleh nggak?"
"Apa?"
Papa Moon mengeluarkan senyum hipnotis. "Kamu bilang Mama gitarnya dipake bikin lagu buat adik bayi ya, terus suruh dia jagain adik kamu, jangan dibunuh."
"Hm..." gumam Mark sambil berpikir. "Ada syaratnya."
"Apa?"
"Adik bayi boleh diputer di taman, sekali-kali aja Pa, ya???" bujuk Mark.
"Hadeeeeh, jangan dong. Emang boleh gitar kamu Papa puter-puter di taman??" ancam Papa.
"Jangan lah!" Mark peluk gitar barunya. "Lagian emang Papa nggak malu muter-muter gitar di taman?"
Papa Moon langsung speechless, kalah sama anak sendiri. "Ish- pokoknya jangan! Udah cepet bilang Mama, kalo enggak gitarnya Papa jual lagi!"
"Ih jangan! Ya udah, iya deh, Mark chat Mama nih sekarang," buru-buru Mark nyalain lagi handphone-nya.
"Nah, gitu dong," Papa Moon tersenyum penuh kemenangan.
Akhirnya mereka pergi juga dari parkiran, langsung pulang ke rumah. Habis itu Mark langsung search di YouTube 'tips mengancam orang tua', terus langsung praktek chat mamanya.
Kira-kira berhasil nggak ya ancaman ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Moons (Psycho But It's Okay | AU)
Short Story"Aku cuma mau satu anak laki-laki. Kalau telanjur ada anak lagi, anak itu aku bunuh nanti." #PsychoButItsOkay 10-20 years later alternative universe ©pinkishdelight