Asahi menatap dalam penuh afeksi pemuda yang kini sedang terlelap di sampingnya. Bulu mata lentik membingkai sepasang kelopak matanya yang tertutup. Senyum mengembang di kedua sudut bibirnya tatkala melihat wajah polos pemuda Korea yang tampak lelah. Jemari lentiknya terulur menyusuri setiap lekuk wajah yang menurutnya adalah pahatan sempurna Tuhan lalu berhenti pada bibir penuhnya yang akan terlihat begitu manis ketika tersenyum lebar.
Mau tak mau Asahi tertawa kecil sambil menggeleng pelan mengingat jawaban Jaehyuk pada saat interview beberapa waktu lalu. Ketika ditanya bagian wajah favoritnya, pemuda tampan itu dengan percaya diri mengatakan menyukai bibirnya. Sedetik kemudian tersipu malu dengan jawabannya sendiri.
Mungkin benar apa yang diucapkan Jaehyuk kala itu. Tentang bibirnya yang akan terlihat bagus ketika di make-up. Tentu tidak ada yang salah dengan itu karena Asahi pun setuju. Tapi, bagi Asahi, bukan hanya mengenai fisik, tapi lewat bibir indah itulah, kecupan hangat dan sayang tersampaikan secara sempurna untuknya. Bukan hanya sebagai ungkapan cinta, tapi untuk menguatkan juga menenangkan.
***
Jaehyuk kissed him goodnight.
Asahi bukanlah tipe yang mudah terlelap. Pikiran-pikiran sering mengganggu harinya dan juga tidurnya. Overthinking. Mungkin itu kata yang tepat. Kadang suara bising di kepalanya sering membuatnya terjaga semalaman. Tubuhnya penat tapi pikiran anehnya kerap kali memaksanya untuk tetap membuka matanya. Mencari-cari jawaban yang mungkin sebenarnya di luar kendalinya.
"Tidak bisa tidur lagi eum?" tanya seseorang yang entah sejak kapan membuka pintu kamarnya.
Yoon Jaehyuk.
Pemuda Korea itu berdiri di ambang pintu dengan senyum lembutnya.
"Berpikir macam-macam lagi?" tanya Jaehyuk yang kini duduk di atas tempat tidurnya seraya mengelus surai hitamnya.
Asahi mengangguk pasrah kemudian memejamkan matanya. Rasa hangat dan tenang menjalar seketika memenuhi sudut hatinya.
"Kali ini apa yang kau pikirkan?" tanya Jaehyuk lagi.
Late night talks.
Ini adalah cara terbaik yang bisa Jaehyuk lakukan untuk membuat Asahi sedikit lebih lega.
"Entahlah. Aku banyak berpikir. Lagu seperti apa yang akan kutulis selanjutnya? Musik seperti apa lagi yang harus aku buat? Bagaimana agar tetap terlihat lucu dan menyenangkan di depan kamera? Apakah fans akan bosan denganku? Huft. Banyak dan melelahkan," jelas Asahi sambil mengerucutkan bibirnya.
Jaehyuk terkekeh lalu menggelengkan kepalanya pelan.
"Jika lelah, beristirahatlah. Pikiranmu harus istirahat juga. Kau banyak berpikir hal yang mungkin di luar kendalimu. Tetaplah menjadi dirimu yang biasa, buatlah lagu dan musik seperti yang kau lakukan pada umumnya, bertindak konyol-lah seperti yang sering kau lakukan. Jadilah dirimu apa adanya. Senyaman mungkin menurut dirimu."
Asahi tersenyum kecil kemudian menghambur masuk ke dalam pelukan hangat kekasihnya. Membenamkan wajahnya pada dada tegapnya.
"Sekarang tidur, eum? Sudah jam 3 pagi. Kau bisa sakit jika kurang tidur."
Asahi menatap Jaehyuk dengan sepasang mata polosnya. Dan Jaehyuk seakan tahu apa yang ada di pikiran pemuda mungil itu sekarang.
"Aku akan menemanimu sampai kau tertidur. Bagaimana?"
Asahi mengangguk semangat sambil mengeratkan pelukannya.
Sementara Jaehyuk hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah lucu kekasihnya. Ia mengelus surai halusnya penuh afeksi. Sesekali mengusap punggung sempitnya menyalurkan rasa tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
JaeSahi Shortfics Compilation
Short Story✨JAESAHI UNIVERSE✨ Kumpulan cerita pendek JaeSahi. Semua cerita di sini adalah oneshoot. Every chapters has different storyline. All stories here are cross-posted in write.as as well ⚠️Warning: boyxboy⚠️ Semua cerita ditulis dalam bahasa Indonesia w...