13. Tak Rela

867 72 25
                                    

Maaf ya kemaren ceritanya sempet aku unpub dulu karena wattpad aku agak eror gitu. Tapi ceritanya tetep sama kaya kemaren kok tenang aja. Jadi bisa mulai baca dari part ini yaa.

Malam mulai beralih menjadi pagi. Bulan sudah menyembunyikan dirinya serta berganti menjadi matahari.

Samar-samar terdengar suara gemercik air serta pisau yang menyatu dengan talenan dari arah pantry. Itu terdengar seperti suara orang sedang memasak.

Kaki tingginya dibawa melangkah menuju sumber suara. Penciumannya yang tajam menangkap aroma masakan yang terasa menggiurkan. Sangat wangi.

"Off?" New membalikkan tubuhnya kala sepasang tangan melingkar indah di pinggang ramping miliknya.

"Hmm" Tak berniat membalas, ia malah semakin erat mendekap si manis.

"Ish! Aku lagi masak tau. Minggir dulu sana."

Tak mengindahkan apa yang pria itu ucapkan, Off malah menambahkan kecupan-kecupan ringan pada leher si manis.

"Astagㅡ"

"Huueee,, bun-daa! huhuu hiks.. " Belum sempat New melanjutkan, kini keduanya malah dikejutkan dengan suara tangisan Frank.

"Tuh kan ish, aku mau ke Frank dulu. Kamu mandi dulu sana!"

Off mendesis sebal sebab acara menggodanya diganggu. Dengan berat hati ia pun melangkahkan kakinya meninggalkan New untuk membersihkan diri.

"Frank udah bangun sayang? Kenapa? Laper?" Tanya New begitu menemukan anak semata wayangnya itu bergulat di ranjang sembari menangis.

"K-kirain Frank bunda sama ayah pergi, hiks.. " Anak itu mengusap air matanya dan langsung menerjang masuk ke dalam dekapan sang bunda.

"Ssstt, enggak kok. Itu ayah di kamar mandi. Sekarang Frank sama bunda keluar dulu yuk? Nunggu ayah bentar terus sarapan, oke?"

Frank hanya mengangguk tanda setuju. "Gendong!"

"Eeh? Udah gede masih minta gendong?"

"Frank mau gendong!"

"Ya udah sini bunda gendong." Ucapnya meraih tubuh Frank semakin dekat untuk digendong seperti koala.

• • •

Suasana di meja makan minimalis di apartemen milik New terasa sangat hangat layaknya keluarga kecil bahagia.

"Ayah." Panggil Frank yang tengah mengunyah nasi goreng suapan New.

"Kenapa, Frank?"

"Ayah mau kerja lagi?"

Off dan New saling melayangkan tatapan.

"Iya dong. Kalau ayah nggak kerja, nanti dapet uangnya dari mana? Emang Frank enggak mau beli mainan lagi?"

Frank menatap mata yang lebih tua, "Enggak! Mainan Frank udah banyak. Jadi enggak usah beli lagi aja biar ayah di sini terus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Both CurrentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang