2. Wajahnya Mirip?

2K 108 5
                                    

Suasana pagi yang dingin karena gerimis di kota Bangkok, membuat sang Surya terpaksa menutupi dirinya dengan awan hitam. Namun, hal itu tak menghentikan pemuda berbadan kurus yang dikenal dengan pacar dari tunggal Vihokratana untuk membolos.

Hari ini ia diantar oleh Tay karena mereka sama-sama masuk pagi.

"Sayang, udah sarapan?" Tanya yang lebih tua, tetap fokus pada jalanan.

"Belum. Tadi ga sempet, palingan nanti Chi sarapan di kantin aja bareng nanon."

Mendengar nama Nanon disebut, Tay mengalihkan wajahnya menatap Chimon, "Kok akhir-akhir ini sering banget sama dia?" Memang, Tay sudah tahu kalau mereka dekat. Banget malah. Tapi ia juga harus tetap jaga-jaga kalau mereka kelewatan.

"Emang kenapa sih? Lagian juga kakak udah tahu kalau Chi sama Nanon itu deket." Mobil Tay berhenti di depan gerbang kampus Chimon.

"Tapi Chi, harusnya.." Belum sempat Tay mengeluarkan kritiknya, sang pacar sudah keluar dengan membanting pintu mobil. Ah, sudah dipastikan ngambek.

Sampai juga di kantin. Jam masih menunjukkan pukul tujuh. Masih ada satu jam lagi untuk sarapan. Chimon memutuskan untuk menghampiri meja yang di mana teman-temannya sudah menunggu.

Berjalan mendekati mereka, wajahnya ditekuk malas dan membanting tas nya kearah meja. Tentu menjadi pusat perhatian teman-temannya. Tapi bodo amat, dia tidak peduli.
Di sana ada banyak temannya memincingkan mata ke arah Chimon. Ada First, Nanon, Ohm, Perth, dan si kembar JJ dan AJ.

"Kenapa Mon? Muka ditekuk gitu, tambah jelek tau." Perth meledek Chimon sambil menatapnya dari atas sampai bawah.

"Dianter sama sugar daddy lo?" Ohm menyambung.

Yang ditanya malah memilih untuk duduk dekat Nanon, sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Nanon. Kalau kalian tahu, bersandar di bahu milik Nanon itu rasanya enak sekali.

Sepertinya hanya Nanon yang peka karena sikap Chimon. Nanon sudah tahu kalau Chimon sudah seperti ini, tandanya ia sedang tidak mau diusik. Yah, bagaimana pun juga kan mereka sudah berteman lama. Tak menutup kemungkinan kalau Nanon sudah hafal berbagai lagak Chimon.

• • •

New berjalan ke arah pintu keluar apartemennya. Sepertinya ada orang yang sedang mengetuk pintu. Ia pun segera membuka pintu itu. Ternyata orang itu adalah Gun dan Krist. Mereka adalah teman dekat New. Setiap minggu pasti akan berkunjung ke apartemen New dengan alasan ingin menemui Frank. Kata mereka Frank anak yang lucu dan penurut, makanya mereka betah untuk menjaga Frank. Tapi, Frank itu juga sedikit nakal karena terlalu aktif.

Hari ini mereka membawa mainan untuk Frank lagi. Memang mereka ini kalau datang kesini pasti akan membelikan sesuatu, kalau tidak mainan ya dessert. Karena Frank dan New itu suka makanan manis, makanya mereka belikan saja.

"Jadi lo kerja di mana sekarang?" Tanya Gun.

New menaikan sebelah bahunya tanda tak tahu. Walaupun New sempat mendapat kontrak oleh orang yang ia temui malam lalu, ia pun masih bingung.

"New, kayanya lo harus nyari ayahnya Frank deh. Gue lama-lama kasihan juga ngeliat lo kaya gini. Ya, walaupun bajingan itu ga tanggung jawab sepenuhnya, dia harusnya ngasih uang dong buat keperluan Frank." Sembur Krist. Dia udah gedeg banget sama semua ini. Ngeliat sahabatnya yang harus cari uang buat keperluannya, belum lagi harus jagain Frank.

Both CurrentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang