Jadi cerita ini aku buat karena aku punya ghost-ship taymon (tay sama chimon) karena gatau kenapa gemes aja gitu. Padahal juga mereka gaada moment. So, kalau ga suka sama ghost-ship ini mendingan gausah baca aja hehe. Enjoy <3
•
•
•
•
•
Keluarga terpandang yang memiliki perusahaan besar serta hotel dan resort mewah di Thailand tepatnya kota Bangkok, kota yang terbilang cukup padat penduduk, serta lingkungan yang lumayan bebas. Siapa lagi kalau bukan Vihokratana. Ya, marga itu cukup populer di kalangan masyarakat sekitar. Banyak orang yang berlomba untuk mendapatkan hati dari anak satu-satunya pewaris Vihokratana. Namun, tanpa semua orang sadari, sang tunggal sedang menyembunyikan sebuah rahasia yang terbilang cukup besar dan rumit.
"Papah sudah bilang kalau kamu harus meneruskan pekerjaan ini. Sudah saatnya papah harus berhenti. Di umur yang tua ini papah hanya mau menimang cucu." Tuan rumah Vihokratana membuka suara sembari menyesap kopi pahit hitam.
"Tapi pah.. " Belum juga sang tunggal selesai melanjutkan, sudah dipotong oleh sang nyonya rumah.
"Benar apa kata papah kamu Tay, papah mu itu sudah berumur dan harus berhenti..
Lagian kamu itu sudah dewasa dan sudah seharusnya mencari pendamping hidup.""Ibumu benar, jadilah penerus yang bertanggung jawab di keluarga ini karena kamu adalah salah satunya harapan kami. Selesaikan tugas ini dan berikan kami cucu." Tuan rumah mengakhiri percakapan malam itu.
Dan disinilah sang tunggal berada. Di ruangan mewah tempat ayahnya bekerja dulu. Akhirnya setelah pemikiran matang dan tepat, seorang pewaris itu menerima tawaran ayahnya untuk meneruskan pekerjaan. Menjadi CEO tentunya. Tay Tawan namanya. Mari kita ulang, Tay Tawan, sang CEO muda yang tidak bisa dibilang muda karena umurnya yang sudah mencapai hampir kepala tiga.
Waktu demi waktu berjalan, jam sudah menandakan pukul 1 siang tanda bahwa pekerjaannya harus berhenti untuk mengisi energi dalam tubuhnya. Pria berkulit tan itu masih sibuk menandatangani berkas kantorannya. Sampai tidak sadar ada seorang pemuda menghampirinya. Mendekati sang CEO dengan senyuman yang sumringah.
"Dorr..!!" Berniat mengagetkan lelaki di depannya, yang dikagetkan malah menyunggingkan senyum yang tak kalah sumringah darinya.
"Sudah pulang?" Alih-alih menjawab pertanyaan dari Tay, yang lebih muda malah menampakkan wajah cemberut namun terlihat lucu.
"Hei? kenapa hm?" Tahu tidak dijawab, Tay mendekati pemuda itu dan meletakkan kedua tangannya di kedua pipi pemuda di depannya.
"Kok ga kaget? Kan Chi maunya kakak kaget."
"Oh gitu ya? Yaudah gih ulang lagi. Ayo kagetin kakak lagi." Tay kembali ke tempat duduknya sembari berpura-pura membolak-balikkan kertas.
"Udah ah terlanjur ga mood." Pemuda itu menyatukan kedua tangannya di dada dengan pipi menggembung. Hal itulah yang biasa dilakukannya ketika ia sedang cemberut.
"Loh kok ngambek? Kita cari makan aja yuk? Mau makan dimana?" Tanya yang lebih tua.
Tanpa menjawab pertanyaan sang CEO, yang lebih muda memilih untuk menyeret tangan Tay keluar kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Both Currents
Random⚠️ bxb content - boyslove ⚠️ Menggugurkan kandungan bukanlah hal yang membantu dan mempertahankan kandungan juga memiliki banyak persiapan mental dan finansial. Lantas bagaimana jika seorang pria malang itu memilih untuk mempertahankan anak dari has...