Hurt

11

Kiranya, sudah berapa babak reinkarnasi yang sudah ia lewati demi mendapatkan kehidupan dimana semuanya sesuai susunan tata kehidupannya yang awal?

Memohon dan bersujud kepada Dewa Surgawi, untuk mendapatkan pengampunan dan penebusan dosa atas apa yang diperbuatnya. Meminta dilahirkan kembali dengan ingatan tetap.

Lan XiChen, membawa tumpukan ingatan dari kehidupan awal sehingga masa sekarang, untuk memenuhi keinginannya menebus kesalahan.

Untungnya, Lan XiChen termaafkan dan keinginannya terkabulkan karena budinya yang baik dan perilakunya yang luruh, terkecuali sikapnya terhadap sang istri sah.

Hidupnya sekarang seolah permainan hampa, karena alasan dari sebabnya didunia ini belum juga ditemukan sosoknya.

Ia sampai harus berpindah-pindah dari kantor utama perusahaan miliknya, ke cabang-cabang dikota hanya untuk menelusuri tiap jengkal bumi yang ada.

Sungguh, ini adalah penyesalan terbesar bagi Lan XiChen, dan dengan memori yang masih melekat kuat, memberikan rasa sakit tersendiri di hatinya.

Harusnya dari awal ia percaya, menelusuri hingga menemukan bukti kuat yang nyata. Bukan langsung percaya hanya karena ia merasa paling dekat.

Sungguh, paras dan perilaku Jin GuangYao benar-benar menjebak, atau dirinya sendiri yang buta akan hal itu. Ia hanya tahu sosoknya yang begitu indah tiada tandingnya, apalagi dengan sifatnya yang berbudi pekerti mulia.

Ia ingat memori paling menyakitkan di hidupnya, saat situasi mengharuskan seseorang harus berkorban, dan Jiang Cheng menjadi tumbal atas segalanya. Ia merasa mati rasa, dan hatinya hampa.

Penyesalan kenapa ia harus menuruti egonya dan mengabaikan sosok sang istri yang padahal sangat ingin ia temui. Menyalahkan semua orang yang ada sebagai pelampiasan rasa sakit dan penyesalannya.

Hingga kemurkaan Wei WuXian yang menyalahkan Jin GuangYao sampai terkuaknya segala aib dan rencana buruknya.

Satu persatu kebejatannya terbongkar, berawal dari keinginannya memiliki segel macan stygan, hingga aura spiritual yang dipancarkan segel itu menyeruak dan menyebar setelah ia perbaiki hingga menarik perhatian mayat hidup, yang mana hal tersebut juga memancing kultivator untuk mencari tahu asal muasalnya.

Segala cara Jin GuangYao lakukan untuk menutupi keberadaan segel yang didamba tiap pimpinan sekte itu, bahkan meski itu melukai masyarakat.

Cara yang digunakan Jin GuangYao tergolong halus, dimulai dari pengalihan rencana ketika saat perkumpulan tiap sekte, untuk dilakukan bersama. Padahal disisi lain, rekannya sedang berusaha melenyapkan tiap rekam jejak di kediaman Qishan Wen.

Belum lagi paras polos serta sikap mulianya yang terkadang membuat hati seseorang lemah, dan mengacuhkan tiap detail mencurigakan dari dirinya.

Sungguh, itu adalah patah hati serta penyesalan terbesar bagi Lan XiChen. Di khianati orang yang dicintainya, dan kehilangan istri yang belum sempat hatinya temukan posisi yang tepat.

Lelah hati dan pikiran, Lan XiChen hampir dipaksa menyerah karena keadaan. Sungguh, ia putus asa dan berbagai spekulasi negatif langsung merasuki otaknya.

Bagaimana jika Jiang Cheng tidak berenkarnasi sebagaimana dirinya? Karena bagaimanapun, hal tersebut adalah pilihan tiap roh ketika berada diperbatasan akhirat.

Ini menimbulkan kekhawatiran berat dan pikiran kacau untuknya, dan hal itu juga menjadi penyebab penurunan stamina Lan XiChen hingga tubuhnya drop, jatuh sakit.

"Kak?"

Panggilan dari suara dingin dan datar memasuki indra pendengaran Lan XiChen, ia menoleh hanya untuk menemukan adik laki-lakinya berdiri dibelakang memandangnya dengan raut aneh, Lan WangJi.