Pagi hari di Qinghe begitu cerah. Selepas sarapan, semua berkumpul diluar gerbang.
Mereka menunggu kedatangan beberapa kepala sekte yang tidak menginap. Atas saran Jin GuangYao, mereka bertemu diluar gerbang Qinghe.
"Kenapa kita tidak bertemu di Qishan saja?" Tanya salah seorang ketua sekte.
Jin GuangYao tersenyum, "Aku takut terjadi sesuatu jika mereka hanya dalam kelompok kecil, lebih baik jika kita menanganinya bersama."
Semua mengangguk setuju. Jika itu sekelompok mayat ganas dalam jumlah besar, bagaimana mereka bisa melawannya kan jika dalam kelompok kecil?
Ketika semuanya berkumpul, mereka terbang dengan menggunakan pedang masing-masing ke wilayah Qishan.
Array labirin dihancurkan terlebih dahulu oleh Nie MingJue, supaya mereka mudah untuk masuk. Karena bagaimanapun, akan memakan waktu lama jika mereka menyusuri terlebih dahulu. Mereka dapat membuatnya kembali setelah ini.
Memasuki halaman Qinghe, itu begitu suram dengan aura gelap dimana-mana, namun diantara mereka tak ada yang merasakan energi jahat atau kebencian disana.
Memasuki aula besar dan singgasana, itu terbilang cukup porak poranda dengan debu tipis yang menempeli tiap perabotan.
Nie MingJue menghentikan langkahnya. Ia memandangi sekitar dengan wajah dinginnya.
"Hm, itu adalah—" Nie MingJue terdiam, ia beralih kepada muridnya, "aku akan kesana sebentar."
Sebagian yang lain mengitari Qishan. Ke belakang halaman. Abu anggota sekte wen ditaburkan di sana. Tersebar asal diatas tanah.
Jiang Cheng yang berjalan tertatih, berhenti untuk bernafas panjang. Ia kerap curi pandang kepada Lan XiChen yang terlihat biasa saja melihat istrinya kesulitan berjalan. Jiang Cheng mendengus, wajahnya begitu polos seolah tak mengetahui siapa penyebab dirinya begini.
Jiang Cheng menopang kan badannya pada tembok. Matanya menyusuri tiap detail area QishanWen. Memang hal yang aneh jika tidak ada energi kebencian disini.
Tapi mungkin saja dialam sana, para anjing wen menyesal atas semua perbuatannya sehingga berakhir disiksa dineraka.
Jin GuangYao memegang dagunya, "Cukup mencekam ... Tapi hal yang wajar jika tak ada keanehan disini mengingat itu sudah belasan tahun lalu." Jin GuangYao tersenyum dan menatap tiap orang, "jikalau ada keanehan atau masalah, seharusnya itu sudah lama terjadi."
Semua orang mengangguk setuju. Kenapa baru-baru ini ada masalah? Lalu kenapa tidak beberapa tahun lalu?
Merasa cukup dengan keadaan penelusuran di Qishan. Mereka berlalu keluar.
Jin GuangYao membuat ulang array labirin disekitaran QishanWen juga menguatkannya.
Lan XiChen celingukan. Mencari sosok Nie MingJue. Ia menoleh ke belakang. Sepertinya bersama dengan muridnya.
Lan XiChen menghela napas. Menutup pendengarannya, karena beberapa ketua sekte saling berbicara satu sama lain tentang kunjungan tadi. Mereka memang berbicara lirih, namun jalan mereka satu sama lain dekat sehingga terdengar oleh siapapun.
"Tak ada apapun disana, ini aneh. Disana terlalu tenang."
"Bagaimanapun, itu adalah kediaman sekte yang menghancurkan empat sekte besar, tak ada yang berani mendekat kesana. Wajar saja jika tak ada apa-apa."
"Auranya yang cukup mencekam dan suram pasti membuat siapapun yang nemasukinya langsung berbalik pergi."
"Array labirin terpasang disekitaran QishanWen, yang melewati itu pasti ingin memasukinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
FanfictionPernikahan Lan Xichen dan Jiang Cheng masih disembunyikan selama satu tahun kurang. Jiang Cheng merasa akibat dari pernikahannya begitu fatal. Perasaan asing masuk dalam hatinya, dan terkadang membuatnya sakit sendiri. Di sisi lain, suaminya menyuka...