Jiang Cheng berdiam diri. Ia terlihat gelisah dan kebingungan. Ia menggigit ujung jarinya, gugup. Menghela nafas panjang, ia memantapkan hati nya mengetuk pintu didepan.
TOK! TOK!
"Siapa?" Seru seseorang di dalam.
"Ini aku, Jiang Cheng."
Jeda sejenak.
"A-ah, masuklah."
Jiang Cheng memasuki ruangan setelah mendapat izin. Ia menatap Jin GuangYao yang terduduk diatas ranjang tanpa menggunakan atasan. Bahunya yang terluka akibat sabetan zidian sudah di obati.
Saat itu Jiang Cheng menggunakan kekuatan penuhnya. Hal yang wajar jika luka Jin GuangYao tampak parah. Luka nya tak akan sembuh dengan cepat. Luka sayatan panjang itu menghitam dan begitu tak enak di pandang. Pasti akan susah memakai pakaian nantinya.
Jiang Cheng masih berdiri angkuh menatap pemuda yang tersenyum kearahnya. Ada rasa bersalah dalam hati Jiang Cheng karena hal tersebut. Bagaimana pun, Jin GuangYao pada dasarnya tak tahu menahu tentang rasa cemburu nya.
"Luka itu—aku tidak sengaja."
Jin GuangYao menatap lukanya dan mendongak, "Uh, tidak apa ketua sekte jiang."
"Aku sedang marah, dan lepas kendali."
"Aku mengerti akan hal itu."
"Maafkan aku."
"Tak apa! Tak apa ketua sekte jiang! Sungguh, aku baik-baik saja!"
Jin GuangYao merasa tak enak hati, apalagi mendengar permintaan maaf dari seseorang yang terkenal berperilaku buruk. Ini mungkin kali pertamanya ia mendengar permintaan maaf dari Jiang Cheng, meski diucapkan dengan nada dinginnya seperti biasa.
Jiang Cheng masih mempertahankan wajah arogannya, "Syukurlah kalau begitu."
Jin GuangYao menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Aku pikir, kemarahanmu saat itu karena aku bersama XiChen-ge. Mungkin kau cemburu, dan itu kesalahanku."
Jiang Cheng tersenyum miring, ia bersedekap dada, "Aku cemburu? Jangan bercanda. LianFang-Zun, aku tahu bahwa kau mengetahui perasaan pria bodoh itu padamu." Ia mengibaskan rambunya sambil berbalik memunggungi, "Dan aku juga tak sebodoh itu untuk tak mengetahui perasaan kalian yang sama."
Jiang Cheng berlalu pergi keluar. Meninggalkan Jin GuangYao yang membeku di tempatnya.
Di depan sana, Jiang Cheng tak sengaja berpapasan dengan Lan XiChen. Pria GusuLan itu nampak menahan amarah melihat Jiang Cheng keluar dari kamar yang dihuni Jin GuangYao.
Lan XiChen menjegal lengannya, "Apa yang kau lakukan dari kamarnya?"
Jiang Cheng menepis tangan pria itu dan menyeringai, "Oh ... Sepertinya kejadian siang tadi membuat pandangan ZeWu-Jun terhadapku begitu buruk."
Lan XiChen menunjukan wajah dinginnya, "Tentu saja, apalagi ketika kau melukainya tanpa alasan."
Jiang Cheng menatapnya sombong, "ZeWu-Jun ... Tidak kah kau berpikir akan citra ku yang buruk nantinya ketika diketahui ketua sekte jiang menyerang ketua sekte LanlingJin? Kau pikir aku sebodoh itu."
Lan XiChen terdiam ditempatnya. Masih menatap Jiang Cheng begitu tajam.
Jiang Cheng berlalu meninggalkan Lan XiChen. Melewatinya begitu saja. Lagipula, tidak ada hal yang perlu di bicarakan diantara mereka berdua.
Jiang Cheng melangkahkan kakinya menuju aula. Ia terlalu tak tahu diri meninggalkan tamu-tamu nya. Meski ia terkenal bertempramen buruk, namun ia masih menunjukkan rasa sopannya terhadap tamu dan kultivator lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt
FanfictionPernikahan Lan Xichen dan Jiang Cheng masih disembunyikan selama satu tahun kurang. Jiang Cheng merasa akibat dari pernikahannya begitu fatal. Perasaan asing masuk dalam hatinya, dan terkadang membuatnya sakit sendiri. Di sisi lain, suaminya menyuka...