Kisah Tersembunyi

2K 170 27
                                    

'Datanglah jika kau sanggup! Aku yang mengundangmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Datanglah jika kau sanggup! Aku yang mengundangmu.'

...

Ucapan Jake terus terngiang, Isabelle hanya bisa menatap lembaran undangan yang diberikan sang mantan suami.

Isabelle merasa tidak sanggup, sejujurnya ia merasakan dadanya begitu sesak, seharusnya ia tidak merasa cemburu dan sakit hati karena pertunangan itu.

Siapa dirinya? Dia hanya penipu yang menyimpan cinta untuk pria yang berstatus mantan suaminya. Dia orang asing yang kebetulan mengandung benih dari cinta sepihak yang ia rasakan.

"Oh, Michael!" Isabelle hanya bisa mengusap pipi bayi kecilnya. Air mata juga menetes setelah sekian lama ia simpan.

Dia merasa bersalah terutama pada Michael yang sama sekali tidak berdosa. Sampai kapan pun ia tidak bisa mengenalkan bayi itu pada ayahnya sendiri.

Demi harta yang tidak seberapa ia melakukan kesalahan besar dengan menipu Jake. Tidak, bukan harta Jake tetapi sedikit keuntungan dari nama besar pria itu.

Isabelle mengingat kembali kesalahan di masa lalu, semua itu ia lakukan demi sang kakak yang sedang sekarat. Isabelle tidak punya cara lain untuk menyelamatkan saudaranya.

Benar, Issac Aringwyn sudah meninggal karena sakit parah. Ternyata dia tidak mampu menyelamatkan sang kakak karena Tuhan sudah menentukan takdir.

Namun, Jake tidak pernah tahu bahwa sang sahabat sudah tiada sejak satu tahun yang lalu. Sekarang bukan saat yang tepat untuk memberitahukan hal itu padanya karena amarah Jake masih memuncak.

...

Isabelle kembali membersihkan ruangan Jake saat jam makan siang, kali ini ia merasa semangatnya benar-benar turun.

Ada yang terus mengganggu pikirannya. Entah apa itu, padahal gaji pengasuh Michael sudah ia bayar penuh, bahkan semua tagihan bulanan pun sudah ia selesaikan.

"Aku terlalu banyak pikiran," gumamnya sambil berlalu ke arah toilet pribadi ruangan sang direktur.

Isabelle menatap cermin sambil membasuh tangan di atas wastafel. "Apa yang kau pikirkan? Berusahalah!" ucapnya pada bayangan dirinya di cermin.

Isabelle bermaksud keluar kembali, tetapi ia sangat terkejut saat membuka pintu toilet. Ia melihat pemandangan yang membuat dadanya berdegup kencang.

Isabelle melihat sepasang pria dan wanita yang sedang bercumbu, seketika sapu yang sedang ia pegang terlepas dari tangan dan mengganggu dua orang tersebut.

"Ma-maaf!" Isabelle menundukkan wajah.

"Hey, siapa kau?" Isabelle terkejut mendengar bentakan dari wanita yang sedang berada di pelukan sang direktur.

"Office girl," jawab sang direktur, "jika pekerjaanmu sudah selesai, pergilah!" perintah sang direktur.

Jake menatap dingin Isabelle kemudian memalingkan wajah. Entah apa yang ada dalam pikiran pria tersebut.

Dia (Mantan) IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang