Di Balik Sandiwara

2K 174 31
                                    

Isabelle merasa senang hari ini, pasalnya akhir pekan ia libur bekerja dan bisa menghabiskan waktu bersama buah hatinya, si bayi kecil Michael.

Sejak pagi Isabelle sudah bersiap untuk berjalan-jalan, ia memandikan Michael terlebih dulu, memakaikan pakaian lucu yang membuat bayi tampan itu terlihat semakin menggemaskan.

Ibu muda itu begitu bahagia karena bisa bersama dengan si kecil seharian penuh. Hal pertama yang ia lakukan adalah mengunjungi toko bunga yang sudah hampir lebih dari satu bulan tidak ia kunjungi.

Setelah merapikan toko ia kembali berjalan-jalan bersama Michael, Isabelle membawa si kecil itu berjalan-jalan ke taman kota dengan udara yang cukup sejuk.

Semilir angin menerbangkan helaian panjang rambut Isabelle yang sengaja ia gerai. Sambil mendorong kereta bayi, ia menyapa beberapa orang yang juga mengunjungi taman tersebut.

Sungguh kebahagiaan yang tidak bisa ia tukar dengan hal apapun, Isabelle senang karena Michael juga terlihat gembira.

"Apa kau senang, Sayang?" seru Isabelle pada Michael, bayi itu tampak memberi respon dan tangannya terulur seperti ingin menggapai mainan yang dipegang ibunya.

"Kau suka ini?" Isabelle mengajak bicara bayinya sambil menunjukkan mainan karet yang bersuara lucu.

"Oh, Mama sayang sekali padamu!" Isabelle mencium bayi itu dengan gemas, tidak hanya sekali tapi dia memberi banyak kecupan di wajah sang bayi.

Isabelle duduk di bangku taman untuk beristirahat sejenak setelah seharian berjalan-jalan, ia memang lelah tetapi semua itu terbayar dengan kegembiraan Michael.

Senyuman di wajah wanita itu tidak memudar, sepertinya ia lupa tentang semua masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini.

...

Kediaman keluarga Xander ...

Jake sedang berkumpul bersama keluarga untuk makan siang, ada ayah, ibu, dan adik perempuannya--Monique Xander.

Wanita muda dengan gaya elegan dan terlihat pintar. Jake jarang bertemu dengan adiknya itu karena mereka sama-sama mengelola cabang perusahaan milik keluarga Xander.

Mereka makan dalam diam, semua orang tampak tidak bicara satu sama lain. Dingin, itu adalah kesan yang terlihat dari interaksi setiap anggota keluarga Xander.

"Mama senang, jarang sekali kita bisa berkumpul seperti ini," ucap seorang wanita paruh baya yang masih terlihat segar.

Wanita itu adalah ibu dari Jake, dia hanya berusaha mencairkan suasana di tengah suasana yang membuat tidak nyaman.

"Pekerjaanku banyak, Mama!" jawab Monique pada sang ibu.

"Setahuku cabang di California selalu lancar tanpa kendala, Sabtu dan Minggu pegawaimu diliburkan," ucap Jake yang membuat sang adik terdiam, "dan kurasa kau punya banyak waktu untuk mengunjungi Mama."

Monique tampak tenang tetapi sang kakak tahu bahwa wanita muda itu tengah merasa terpojok dan marah karena ucapan tersebut.

Kedua orang tuanya juga terdiam, mereka tidak berani mengeluarkan suara karena takut menambah suasana akan semakin kacau.

Jake dan Monique selalu saling menyindir ketika mereka bertemu, Jake selalu berpikir bahwa adiknya terlalu sibuk dengan urusan pribadinya tanpa memikirkan orang tua yang selalu merindukan dan menunggu kedatangan dirinya.

"Setidaknya aku tidak kenal orang-orang payah yang selalu memanfaatkan diriku, dan tidak berakhir dengan sebuah penipuan yang mempermalukan keluarga," timpal Monique.

Wajah Jake terlihat mengeras, tentu ia mengerti bahwa adiknya menyindir tentang pernikahan palsu yang ia alami beberapa waktu lalu.

Tangan Jake mengepal menahan emosi, dan ingatannya kembali pada Isabelle yang menjadi pelaku utama penipuan tersebut.

Dia (Mantan) IstrikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang