☁️First Meet

389 48 13
                                    

"Selamat datang!" 

Suara lonceng pintu berbunyi. Remaja berumur sembilan belas tahun yang menenteng ranselnya sebahu itu sedikit menunduk pada pegawai kasir tersebut.

Dari pakaian serba hitam, topi hitam serta menggunakan masker, yang lelaki itu kenakan membuat tampilan nya tak ingin mencolok.

Langkah kaki malas berjalan membuka lemari pendingin dan mengambil sekaleng bir. Sebagai pelengkap ia pun mengambil satu cup mie instan untuk perutnya yang kosong. Ia tak lupa untuk membayar dua barang itu terlebih dahulu.

Yoongi membawa mie instan nya ke tempat duduk yang sudah disediakan. Dengan tenang menikmati mie yang asapnya masih menggumpal. Sesekali meniupnya sebelum melahap makanan itu kembali.

Terlalu menikmati makanan favorite nya itu. Yoongi tidak menyadari keberadaan seorang gadis yang menatapnya dari balik kaca di depannya. Karena merasa diperhatikan, pria itu mendongak. 

Akhirnya ia bertemu dengan sepasang mata kucing yang menatapnya. Ah, tidak. Gadis itu sedang menatap mie instan yang ia makan. Memiliki sifat yang acuh. Yoongi kembali menyuruput makanannya.

Lama-lama tatapan gadis itu mengganggu makan malam Yoongi yang tenang. Perempuan gila itu masih memandangi nya selama lima menit sambil meneguk ludah. Perempuan itu terlihat seperti tidak makan berhari-hari.

"Aish, menyebalkan! Aku harus melewatkan sarapan ku lagi besok." umpatnya sebelum ia mengangkat wajahnya lalu menggerakan tangannya seakan memberi aba-aba untuk mengundang gadis itu masuk.

Pertama-tama gadis itu terlihat bingung. Setelah mengerti maksud pria itu bola mata perempuan itu berbinar.

Gadis bersurai panjang itu pun segera berlari masuk. Meninggalkan suara lonceng pintu kasir itu berbunyi.

"Ambil satu yang kau mau." tutur Yoongi singkat tanpa menatap wajah bahagia perempuan itu.

Secepat kilat gadis itu mengambil dan menyeduh satu cup ramyun.

Pria itu tidak peduli. Min Yoongi hanya akan dengan menghabiskan mie dan bir nya lalu pulang beristirahat.

Namun pria berkulit putih itu kembali mengkerutkan kening ketika gadis asing itu mendudukan diri di sampingnya. Sebagai pembenci makhluk hidup bernama manusia ia tentu sangat terganggu.

"Yah! Duduk di tempat lain!"

Gadis itu sedikit merengut kesal, "Wae? Aku baru saja ingin berterima kasih."

Yoongi berdecak. Ya, sudahlah. Terserah gadis gila ini.

"Namaku Kim Jennie! Dari tadi aku sangat ingin memakan mie instan tapi aku tak membawa uang. Orang tua ku juga selalu melarangku untuk memakan makanan surga ini. Jadi, terima kasih banyak!" celoteh gadis bernama Jennie itu panjang sambil menunggu mie nya mengembang.

Tak kunjung dibalas. Pria dingin itu benar-benar mengabaikannya. Jennie tak masalah diabaikan asalkan diberi makan. Dengan bersemangat ia membuka tutup mie nya dan memakannya dengan lahap.

"Hm! Masshi-da!" Gadis itu terus membuat suara-suara aneh. 

Yoongi menatap Jennie dari atas hingga bawah. Gadis itu tidak terlihat miskin di matanya apalagi gila. Dan Yoongi akui senyum gadis itu cukup manis.

"Huh? Kau menulis lagu?" Tangan Jennie meraih sebuah notebook yang tergeletak di atas meja. Kumpulan not dan lirik di dalam nya terlihat begitu tak asing bagi Jennie.

"Yah! Apa yang kau lakukan?!" Yoongi merebut kembali buku lagu nya dengan kasar. Gadis itu sedikit terlonjak.

"A.G.U.S.T D" Jennie mengeja pelan ukiran di permukaan buku yang kini ada di tangan pria itu.

DREAM [YOONNIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang