"Jennie?" Gadis itu menoleh.
"Apa besok kau ada waktu luang? Bantu aku mencari perekam dan speaker baru."
Ya, Yoongi hanya mencari alasan agar tak terlihat seperti orang yang mengajak kencan.
Dari hasil penampilan nya di club beberapa malam ini ia mendapat sedikit tambahan uang.
Membeli peralatan musik selalu memiliki suatu kepuasan tersendiri bagi Yoongi. Namun entah mengapa kali ini ia lebih bersemangat untuk membeli mandu kesukaan Jennie.
Sekarang pria itu berjalan menuju halte bus. Tempat di mana ia selalu menunggu gadis itu melompat turun dari transportasi umum itu dengan senyum paling lebar nya. Memanggil Yoongi oppa dengan suaranya yang lembut.
Yoongi tersenyum tipis mengingat awal pertemuan mereka. Sekarang ia pikir ia terlalu ketus dan kasar pada Jennie.
Melihat arah jarum di arloji nya. Yoongi mengkerutkan dahi. Apa dia yang terlalu pagi menunggu Jennie atau gadis itu benar-benar sangat terlambat hari ini.
Tak biasa nya Jennie terlambat. Apalagi kali ini Yoongi yang mengajaknya keluar. Gadis itu tampak sangat senang saat Yoongi mengajaknya di rooftop.
Langit mulai mendung dan menitikan air. Yoongi menggenggam ponsel nya erat. Khawatir jika gadis itu terjebak hujan atau semua kemungkinan buruk lainnya yang bisa terjadi.
Bungkusan mandu yang ia bawa di tutupi oleh butiran air di permukaannya. Yoongi menatap makanan dingin itu. Sebelum beralih pada ponsel nya yang berbunyi.
Jennie
"Oppa, tiba-tiba aku terkena flu dan aku takut kau tertular. Jadi aku putuskan untuk tidak bisa menemanimu hari ini. Aku tak mau kau sakit. Suara mu harus tetap dijaga untuk penampilan mu tiap malam. Sorry~"
Pria itu menghela nafas panjang," Syukurlah hanya flu."
Sebelum hujan semakin besar ia harus berjalan kembali pulang.
Yoongi kembali memandangi kantong plastik berisikan mandu dingin yang ia beli tadi. Membuang makanan yang sempat membuat nya sangat antusias di tempat sampah terdekat.
D. R. E. A. M
"Joon, apa Jennie datang?" Pemuda yang sedang sibuk menghitung lembaran uang nya berhenti sejenak.
"Tidak biasa nya kau peduli. Aku tahu kau mengagumi talenta nya juga. Worrying your little girlfriend?"
"Aku sedang serius, sialan!" maki Yoongi.
"Oh, tenanglah! Jane memang sering muncul dan menghilang sesuka nya. Lagipula dia kaya raya. Tidak ada alasan yang besar untuknya di sini. Dia hanya datang untuk bersenang-senang." ujar Namjoon santai. Menghilangnya Jennie seolah-olah hal yang wajar baginya.
Yoongi masih tidak puas dengan jawaban Namjoon. Pasalnya, terakhir kali Jennie membalas pesan nya hanya saat janji ketemu mereka yang batal.
"Ada yang tidak beres."
"Fokus saja dengan rap mu malam ini! Jangan khawatirkan gadis itu. Jane baik-baik saja." Ucapan Namjoon sama sekali tidak membuat Yoongi lebih tenang.
Pikiran nya dipenuhi dengan gadis yang menghilang bagai ditelan bumi itu.
D. R. E. A. M
"Maaf telah merepotkan. Kami datang untuk membawa tugas Jennie minggu lalu."
Seorang gadis menyerahkan tumpukan map kepada wanita paruh baya di depan nya.
"Gadis itu sangat keras kepala. Ia tak ingin professor Jung menunggu." Sambung pria di samping gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
DREAM [YOONNIE]
Romance[COMPLETE] Ketika seorang gadis bernama Kim Jennie yang selalu dipenuhi mimpi-mimpinya datang mewarnai kehidupan Yoongi. Min Yoongi yang harus bekerja keras sebagai rapper amatir demi memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikannya. Terlalu sibuk un...