Bab 5 : Teman Baru

552 32 0
                                    

Hari sudah siang dan waktunya makan siang di kantin, tetapi dua gadis itu masih sibuk dengan kegiatannya sendiri.

*Seli pov*
Musim dingin seperti sekarang lebih enaknya hanya rebahan saja di kasur sambil nonton drama yang baru saja kudapat dari tab klan bulan.

Sesekali aku tertawa karena drama nya disini sangat lucu dan sedikit berbeda dengan di klan bulan bahkan Raib menatapku aneh saat aku tertawa.

Raib sih dari tadi hanya membaca novel, main sama si putih, sesekali juga main game. Memang Raib sekali kalau seperti itu.

*Raib pov*
Aku saat ini sedang bersandar di dinding kasur sambil membaca novel. Sesekali aku juga bermain dengan si putih dan main game di tab juga.

Kulihat seli tertawa-tertawa. Pasti karna menonton drama.
Aku hanya menatapnya aneh. Lalu Seli memberitahuku.

"Raib, aku tadi download drama di tab ini. Ternyata drama di klan bulan sangat lucu dan sedikit berbeda...ha..haha..aneh" Ucap Seli sambil tertawa dan matanya sudah berair karena tertawa.
"Namanya juga klan bulan, disini pasti orangnya tidak terlalu romantis, jadi kesannya lucu" ucapku.

Lalu aku menengok ke jam yang ada di nakas. Sudah jam 12.15.

Ehhh....APA!?

"SELI SUDAH SIANG! Ayo ke kantin, lihat Ali memberi banyak pesan" ucapku sambil bergegas menutup novel dan turun dari kasur.

Seli juga langsung mematikan tabnya dan turun dari kasur. Di kamar ini ada 2 kamar mandi jadi lebih cepat.

Aku ke kamar mandi untuk mencuci tangan lalu mencuci muka.

Karena aku masih memakai baju teknologi klan bintang jadi aku merubahnya saja menjadi baju santai tapi elegan. Lalu aku keluar dari kamar mandi dan menuju meja yang ada cermin nya. Buka meja rias, tetapi aku menaruh barang-barang disana.

Aku memakai sedikit lip balm dan bedak tipis saja. Kata Seli itu tak apa asalkan tipis. Walau aku sedikit tak suka sih.

Seli sepertinya juga sudah siap.

"Ayo ke kantin!, kita makan siang. Put kamu kalau mau pulang ke rumah boleh, mau ke rumah Ilo juga boleh, tapi kalau mau sama aku kamu tunggu disini" ajakku pada Seli lalu menengok ke arah tempat dimana si putih berada.

"Meeong" aku masih ingin disini, bawakan aku makanan yang enak. Katanya dan aku hanya mengangguk.

Saat aku dan Seli keluar dari kamar asrama dan menutup pintu, tiba-tiba ada yang datang dari kamar asrama depan kami dan menjerit.

"AAAAAAA.....AKU NGE-FANS BANGET SAMA KALIAN!!" Teriaknya yang mengundang perhatian banyak orang.
"Ekhem, bisa kecilkan suaramu?" Tanyaku dengan nada dingin.
"Kau mengganggu penghuni asrama lain!" Ucap Seli menasihati.
"Ahh...emm...maafkan aku. Aku tadi terkejut." Ucapnya menunduk.
"Tak apa" ucapku dan seli bersamaan.
"Em boleh minta tanda tangan kalian di buku novelku? Huwaa aku tidak menyangka akan bertemu kalian disini" ucapnya semangat. Aku dan seli hanya mengangguk dan menandatangani.
"Terimakasih...em perkenalkan namaku Eci, aku dari kota senyap. Kalian tahu kota senyap?" Dia memperkenalkan diri sambil bertanya.
Kami hanya mengangguk lagi.
"Kami, pernah kesana" jawabku.
"Namaku Seli dari klan matahari yang tinggal di klan bumi" ucap Seli.
Saat aku ingin membuka mulut dia tiba-tiba berseru..

"Kau Putri Raib kan. Pemilik darah keturunan murni dan anak dari murid terhebat disini 20 tahun lalu. Aku benar?" Tebaknya dengan girang.
"Ya" jawabku.
"Maaf, kami tidak bisa berlama-lama. Karena kami harus ke kantin" ucap Seli.
"Oh ya. Tak apa. Mau ku antar?" Tanyanya.
Sebenarnya kami tahu semua letak ruangan ruangan di akademi tapi itu akan menimbulkan kecurigaan.

RaSeLi : ABTT Klan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang