Bab 3 : dadakan(?)

663 34 1
                                    

Saat kami baru saja selesai tes akademi, tiba-tiba Laar memberi pesan untuk kami agar datang ke klan bintang melalui jam tangan komunikasi kami.

"SELI ALI AYO CEPAT! KITA MASIH ADA TUGAS!" Teriakku pada mereka.
Dan si putih hanya mengeong malas.
"Meeoong" jangan teriak, itu mengganggu tidur nyamanku. Begitulah.
"Diam dulu put. Kita harus sampai disana 5 menit lagi." Ucapku.

Kami sudah berada di kapsul ILY lalu aku membuka portal ke klan bintang depan markas dewan kota.

Plop...Zinggg..

Menggunakan portal buku kehidupan memang yang terbaik, hanya 15 detik dan tanpa guncangan.

Kami sudah sampai di klan bintang yang semakin indah saja.

Di sekitar pintu masuk ada sekitar 15 pasukan bersenjata.

"Oh kalian, baiklah. Silahkan masuk, dewan kota Laar sudah menunggu" ucap salah satu anggota yang tidak membawa senjata.

Kami masuk ke dalam markas dewan kota, sebelum itu kapsul kami sudah di parkirkan di tempat yang memiliki keamanan tinggi.

Kami sampai di ruangan besar dengan banyak kursi dan meja bundar. Disana sudah ada Marsekal Laar eitss ralat maksudku Dewan kota Laar karena ia sudah menjadi dewan kota dengan semua kapal induk dibawah kendalinya, hebat bukan. Juga ada  Faar, Kaar, Meer, Bhaar dan Baar serta lainnya yang pernah kami temui saat berpetualang di klan bintang.

"Selamat siang semua, maaf kami terlambat" ucapku.
"Iya, tadi kami sedang mengikuti tes akademi untuk masuk ke Akademi Bayangan Tingkat Tinggi." Tambah Ali sambil melihat lihat sekeliling.
"Wahai kalian sudah mau masuk akademi ya? Ayo silahkan duduk dulu" ucap Faar. Kami hanya mengangguk.
"Terimakasih" ucap Seli

Setelah kami duduk aku bertanya.
"Ada apa ya? Apa acara kali ini penting?" Tanyaku sambil menatap mereka.
"Begini, kami sebenarnya sedang membuat sebuah emm monumen di tengah tengah ibukota Zaramaraz. Dan monumen itu adalah monumen pahlawan kami yang sudah menyelamatkan kami dari super plum dan dewan kota lama" jelas Laar.
"Dan monumen itu aku yang buat loh. Di zona tengah. Zona tanpa simetris jadi bebas. Bahkan sangat mirip dengan pahlawan aslinya" ucap Meer bangga sambil meneliti wajah kami.
"Dan karena pahlawan itu adalah kalian, maka kalian selama 3 hari akan disini untuk acara penyambutan, pengesahan monumen, dan acara makan siang dengan beberapa petinggi. Kalian bisa beristirahat di rumahku atau di penginapan terbaik khusus untuk kalian." Tambah Faar.
"Tapi maaf. Besuk lusa kami harus kembali ke Akademi, jika tidak maka kami tidak akan diterima. Nanti hancur sudah rencana kami" Ucap Ali.
"Hanya sebentar, setelah selesai kalian boleh langsung buka portal kesana. Ayolah disini banyak yang sudah menanti kalian" bujuk Bhaar.
"Baiklah tak apa" putusku.
"Iya, lagipula toh kami bisa kok menghadapi pemimpin akademi yang cerewetnya minta ampun itu." Celetuk Seli.
Semuanya tertawa. Oh iya kami sudah pakai alat penerjemah bahasa klan oke.

>>Skip<<

Di rumah Faar lagi-lagi hanya ada makanan bubur putih dengan sugesti rasa. Tetapi untung kami bawa makanan di kapsul ILY. Si Putih ku ajak turun dan dia memilih berjalan sendiri, katanya ingin merasakan tanah klan bintang.

Aku sudah mengabari Mama kalau selesai tes akademi 3 hari kami akan ke klan bintang ada urusan.

Kami dirumah Faar hanya bercerita tentang petualangan kami selanjutnya juga tentang Miss Selena dan orang tuaku. Memang ya Ali ini suka memancing amarah.

"Wahai...itu kisah yang menyedihkan sangat menyedihkan. Aku turut berduka cita atas meninggalnya Ibumu. Dan jika besuk aku bertemu dengan Ayahmu akan kupastikan dia akan babak belur, seenaknya membuat putri satu satunya kesepian" Ucap Faar lalu aku menenangkannya.

RaSeLi : ABTT Klan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang