Bab 1 : Awal Mula

948 38 2
                                    

~Hari kelulusan SMA 1~

*Raib pov*
Hari ini adalah hari paling berbahagia yaitu hari wisuda kelulusan kami di SMA 1. Aku, Seli dan Ali sangat bahagia tentunya karena dengan begini kami akan melanjutkan petualangan tanpa ribet minta izin ke guru, hahaha.
Sekarang aku sudah siap dengan pakaian kebaya ku dengan dilapisi baju wisuda dan topinya.

"Ra...sudah siap belum? Perlu mama bantu?" Tanya mama di bawah sepertinya sedang menyiapkan sarapan. Mama sudah siap dengan pakaian rapinya untuk mendampingiku.

"Sudah ma. Bentar lagi Ra turun" Jawabku dari kamar.

"Put, gimana sudah rapi belum?" Tanyaku pada Si Putih. (Sudah dijelaskan ya di bagian sebelumnya).
"Meoong rrr" sudah sangat rapi dan cantik. Begitulah ucapnya, Aku hanya tersenyum.

"Baiklah. Put kamu tunggu disini aja ya? Mungkin cuma setengah hari kok hehe. Kalo ada apa apa teleport aja. Oke?" Jelasku.
"Meong" hmm. Aku tertawa melihatnya agak ngambek.
"Ayo turun"
Lalu aku dan putih teleportasi ke ruang makan.

Plop

"Ehhh....ya ampun Raib!. Mama kaget tau. Lain kali bilang dulu, nanti kalau mama jantungan gimana?" Omel mama. Mungkin mood nya sedang tidak baik karena kulihat papa belum turun dari kamar.
"Ehehe. Nanti bakal Ra sembuhin kalo mama sakit" ucapku sambil cengar-cengir. Mama hanya geleng geleng kepala.
"Selamat pagi everybody" sapa papa semangat sambil turun dari tangga.
"Pagi pa" jawab ku dan mama.
"Duh papa sok pake bahasa inggris padahal dulu pas kuliah nilainya paling jelek" komentar mama. Papa lalu duduk.
"Eh gitu gitu kan anaknya tetep pinter" bela papa pake bawa-bawa aku lagi_-
Kami mulai makan dengan candaan mama dan papa yang masih membahas nilai bahasa inggris.

Aku memberi makan Putih kali ini dengan ayam goreng haha, lihat dia berlagak seperti paling kaya saja. Tiba-tiba papa menanyakan hal yang sedari dulu mencoba ku alihkan.

"Ra...setelah ini kamu mau kuliah dimana? Kuliah disini atau di klan bulan tempat asalmu? Atau malah di klan lain?" Tanya papa beruntun, dan aku hanya membuat ekspresi berpikir.
"Emm..mungkin di klan bulan bareng seli dan ali. Sekalian kan kami bertiga banyak tugas di klan bulan." Jawabku mencoba santai.
"Tapi kalau kamu kuliah disana kamu tetep kembali kesini kan?" Tanya mama dengan nada sedikit sedih.
"Iya tenang aja. Atau mungkin malah mengajak kalian kesana? Itu mudah kok. Kalau mau beli rumah beli aja gausah bayar kan aku ini Putri Bulan" Ucapku dengan membanggakan diri.
"Yaudah tentang itu dibahas nanti lagi. Lihat sekarang kita sudah hampir terlambat" ucap papa mencoba mengalihkan pembicaraan.

>>Skip<<

~Di Sekolah~

Suasana ramai karena semua wali murid kelas 12 hadir beserta keluarganya. Para murid dipersilahkan duduk di kursi warna hijau dan wali murid di kursi warna merah. Karena gedung sekolah melingkar jadi panggung wisuda ada di tengan lapangan.

*Raib pov*
Aku mencari keberadaan Seli, tetapi sejak tadi dia tidak keliatan. Hah menyusahkan, katanya mau ketemuan di deket pintu kelas kami.
Saat aku sedang menunduk sambil menggerutu, tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkanku. Karena kaget reflek aku membuat tameng transparan.

"E-eh...aku bukan penjahat Raib. Hah, bukanya kau selalu bilang jangan gunakan kekuatan lihat malah kau yg menggunakan kekuatan" omel nya.
"Hey,,,tadi itu aku hanya reflek karena kaget. Kamu sih bikin orang kaget aja" ucapku sambil puta-pura ngambek.
"Yaudah maaf. Sekarang ayo kita duduk 15 menit lagi acara dimulai" peringat seli.
"Oh iya, Ali mana? Apakah orang tuanya akan datang? Kita tak pernah melihat orang tuanya loh" tanyaku beruntun.
"Mana kutau. Emang aku stalker apa" jawabnya sambil mencebik.

"Ekheem ekhem" tiba-tiba ada yang berdehem cukup keras dibelakang kami. Dari suaranya aku cukup tau siapa dia. Kami berdua berbalik dan menampilkan Watados sambil cengar cengir.
"Lagi ngomongin aku? Ck ck ck..udah tau acara bentar lagi dimulai malah ngrumpi" ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
"Hehe tau aja. Kami lagi nungguin si biang kerok yang ternyata udah ada disini hehe" jawab Seli yang ahlinya mengeles.
"Kamu sendiri? Orangtuamu bisa datang gak?" Tanyaku sehati hati mungkin agar dia tak tersinggung.
"Gak. Orang tuaku gak bisa datang, jadi yang jadi waliku adalah paman dan bibi." Jawabnya malas.
Kami hanya ber'oh'ria.

Kami berjalan menuju kursi murid lalu duduk. Aku melihat sekeliling dan ternyata miss Selena lagi bicara sama guru lain.

Teng.teng.teng.

Wisuda pun dimulai.
Pertama sambutan dari kepala sekolah. Kedua penampilan kelas kami yaitu paduan suara. Ketiga penghargaan bagi yang juara. Seperti aku seli dan ali.

>>Skip<<

Skip aja ya

*Author pov*
Selesai wisuda mereka bertiga a.k.a Raib Seli dan Ali bersama para orang tua mampir makan siang bersama di restoran dekat SMA dan Ali lah yang mentraktir, katanya sekali kali baik sama Raib. Alasan yang tidak jelas sih.
Selesai makan siang mereka pulang kerumah masing masing untuk istirahat.

3 jam kemudian.

Raib sedang berada di kamar sambil memangku Si Putih. Tiba-tiba...

Tring tring tring..

Hp Raib berdering dan Ali mengaja video call bersama Seli juga. Sepertinya penting.

*Raib pov*
"Ada apa Ali? aku sedang bermalas-malasan, jangan mengganggu. Iyakan put? Meeong" iya ucapku.
"Ck..seorang Putri Bulan kok malas sih" Ucap Ali membuatku kesal.
"Sudah sudah kita sebenernya mau bahas apa? Rasanya aku kayak jadi nyamuk online tau gak" omel Seli membuatku tertawa.
"Jadi gini. Gimana kalau kita kuliah di ABTT? Itu akan seru, aku bisa menelusuri sejarah akademi juga rahasia rahasianya" ucap Ali dengan semangat.
"Bukankah saat kita mendarat di lapangan akademi saat inagurasi, kau sangat tidak ingin kuliah disitu bilang katanya 'malas meladeni Master Ox yang keras kepala' kenapa sekarang berubah?" Tanya Seli sambil menyindir. Si biang kerok hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalau kamu mau menelusuri sejarah akademi kamu bisa cari di Perpustakaan sentral dan kalau soal rahasia. Jangankan mendapat rahasia yang ada nanti kaki kamu udah beku dulu karna master Ox pasti tau rencana mu, hahaha" Jelasku sambil tertawa meledek.
"Aku serius" sergah Ali dengan wajah serius. Seketika aku dan seli ikut serius.
"ABTT sedang membuka pendaftaran murid baru loh" ucap Ali.
"Sebenarnya tujuanku mengajak kalian kuliah disana adalah untuk melindungi akademi dari serangan dan juga untuk mempermudah kita dalam berpetualang. Kalau kita kuliah disini yang ada makin sulit lagi buat izin, iyakan?" Jelasnya panjang lebar.
"Iya, aku juga setuju kalau mau kuliah di ABTT, cuma tinggal ngomong sama Mama yang agak sedih" jawabku
"Aku gimana? Aku kan dari klan matahari. Ga mungkin bisa sekolah disana" tanya seli sedikit cemas.
"Tenang aja soal itu biar aku yang urus, dan soal pendaftaran udah diurus sama Miss Selena" ucap Ali meyakinkan disertai senyum misteriusnya seketika Seli langsung menurut. Ck ck ck penurut sekali.

Video call dimatikan Ali tanpa izin, dasar biang kerok.

"Put, kita akan ke ABTT dan kupastikan bibi Gill akan terkejut" ucapku pada Putih dengan serius.
"Meongg, meeong" iya, pasti dia tidak menyangka. Begitulah.

Aku turun ke ruang keluarga, ada mama yang sedang menonton drama sepertinya moodnya sudah membaik. Dan ada papa yang sibuk dengan laptop.

"Ma pa" ucapku tiba tiba
"Eh Raib, selalu aja bikin mama kaget"
"Iya, papa bahkan merinding"
Ingin sekali rasanya aku tertawa, tetapi ini berbeda.
"Raib sudah memutuskan ma pa" ucapku. Kulihat mereka mengerutkan alis dan aku hanya menghela napas.
"Raib Seli dan Ali akan kuliah di klan bulan. Di akademi terbaik yaitu ABTT(Akademi Bayangan Tingkat Tinggi)" ucapku yang seketika membuat mama melongo dan papa hanya mengangguk angguk.

"Kamu beneran Ra mau kuliah disana?" Tanya mama.
"Iya, karena Raib punya peranan tugas penting di klan bulan juga dengan Ali dan Seli" Jawabku.
"Yaudah gapapa, itu hak kamu kok. Yang penting kamu bahagia dan sering sering kesini" jawab mama dengan mata yang sedikit berkaca kaca.
Seketika aku langsung mendongak, menatap mama tidak percaya dan mama hanya mengangguk.
"Makasih ma. Setiap libur semester Ra bakal kesini terus jemput mama dan papa lalu ke klan bulan dan liburan disana. Disana kalau musim semi suasananya sangat sejuk dan menenangkan. Juga pantainya yang sangat bersih" ucapku senang sambil memeluk mama. Mama dan papa hanya tersenyum.

Baiklah besok adalah hari tes masuk akademi, aku harus bersiap dan membuat penjelasan mengenai kami yang sekolah disana.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

RaSeLi : ABTT Klan BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang