LP Tredici

597 43 37
                                    

Happy Reading

🙇 Maaf banyak typo 🙇


🌹🌹🌹

Tangan dengan jari-jari panjang ramping terulur menampung jatuhan bulir putih kecil bersuhu dingin.
Tidak puas hanya menampung dengan tangan , yoona berlari ketengah lapangan luas .

Kedua tangan tertangkup , jemari saling terjalin erat . Kepala menengadah ke langit dengan mata tertutup rapat . Bibir komat kamit merapalkan doa di saat turunnya salju pertama.

Yoona termasuk salah satu orang yang percaya dengan keajaiban doa di saat turunnya salju pertama .
Entah itu hanya mitos atau hanya karangan manusia tetapi yoona yakin apabila kita berdoa dengan sungguh-sungguh dari hati , Tuhan pasti akan mendengarkan .

Yoona membuka mata . Tangan yang tadi terjalin kini di bentangkan lebar , badan berputar searah jarum jam . terlihat gigi putih tersusun rapi saat senyuman membingkai bibir  membuat wajahnya semakin cantik . Begitulah cara yoona menyambut dan menikmati turunnya salju pertama .

____________

" dimana yoona ? Kenapa belum turun untuk sarapan ? " tanya nyonya jung

" yoona sedang menikmati turunya salju pertama . Anak itu memang selalu begitu , dia tidak pernah mau melewatkan moment salju pertama sedari kecil . Jadi biarkan saja dia " senyum nyonya choi menjawab pertanyaan nyonya jung .

Saat ini semua orang sedang berkumpul untuk sarapan pagi kecuali yoona .
Kedua keluarga tersebut sarapan dengan suasana hangat . Saling melempar canda dan  berbagi cerita .

Jessica yang selesai lebih awal  memisahkan diri mengambil nampan , lalu mengisi dengan berbagai menu sarapan .

Berjalan menaiki lift dengan nampan penuh makanan di tangan tidak membuat jessica kesulitan .
Ia mengetuk pintu , berharap orang yang di cari sudah berada di dalam.

Pintu sedikit terbuka , seketika wajah gadis bermata doe menyembul dari balik pintu .
Alis menukik tajam menatap heran orang yang berdiri di depannya .

Jessica menangkap keheranan yoona , ia mengangkat nampan yang di bawa seolah menujukan sebuah alasan kenapa ia berada disini sekarang .
Yoona melirik sebentar , gadis berbalut bathrobe tersebut membuka pintu lebar setelahnnya ia berjalan mendahului jessica yang mengekor di belakang .

Suasana canggung sangat terasa di kamar yang di dalamnya terdapat ibu dan anak ini .
Tidak ada di antara keduannya yang berkeinginan memecah keheningan .
Jessica duduk di tepi ranjang memainkan jari yang berada di pangkuan . Sedangkan yoona sudah menganti bathrobe yang ia kenalan dengan pakaian casual .

" mami harap kamu menyukai sarapan yang mami bawakan untuk mu " akhirnya jessica membuka suara terlebih dahulu.

" hmmm " gumam yoona mendudukan pantat di kursi meja rias.

" jangan lupa makan sarapan mu " pesan jessica .
Yoona tidak bergeming membuat jessica tidak tau harus bersikap bagaimana .

Dari pada merasa kecanggungan yang berkelanjutan , jessica memilih meningglkan kamar yoona .
Tangan yang memutar gagang pintu terhenti ketika mendengar ucapan yoona .

" Terimakasih " tutur yoona yang sudah berdiri tidak jauh di belakang jessica.

Jessica membalik badan , saat itu juga netra ibu dan anak tersebut bertemu.
Yoona yang merasa gugup langsung mengalihkan padangan ke sembarang arah tetapi tidak bagi jessica .

LIFE PUZZLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang