LP Dodici

560 41 25
                                    

Happy Reading

🙇 Maaf banyak typo 🙇

🌹🌹🌹

di balik selimut pada sebuah tempat tidur berukuran king size , yoona berguling tak tentu arah .
Gadis cantik bermata doe tersebut terduduk sesaat keluar dari selimut . Wajah kecilnya hampir tak terlihat karna tertutupi oleh rambut .
" fuuhhh "yoona meniup bagian rambut yang tepat menjuntai di depan mulut .

Beberapa kali melakukan tiupan dari bibir mungilnya tidak membuat rambut menyingkir sedikit pun.
Yoona mulai kesal sendiri . sekarang ia dengan sengaja mengacak rambut membuatnya jadi lebih berantakan .

Wajah tertekuk masam , bibir mengerucut dan kaki yang menendang-nendang selimut sembarangan .
Mata yoona bahkan mulai berembun saking kesalnya .

Yoona kesal pada diri sendiri . Ia mengumpat dalam hati atas sikap spontanitas yang ia tunjukan kepada jessica .
Entahlah .. yoona tidak tau kenapa ia bisa menurut begitu saja atas perkataan jessica .

" Bodoh ! Memamalukan ! Sangat memalukan ! " marah yoona menunjuk wajahnya sendiri .

" aaaa mommy .. papi " rengek yoona seperti anak kecil .

Yoona kembali menarik selimut menutupi seluruh tubuh tanpa terkecuali . di dalam selimut yoona membenamkan wajah pada bantal dengan posisi menungging .

Gengsi yang menggunung membuat yoona tidak terima dengan sikapnya sendiri . Anak gadis siwon dan jessica ini sedang kesal karna dirinya yang terkesan melunak .

Sekali lagi yoona menyibak selimut . Ia memegang dada merasakan detak jantung yang tak beraturan .
Bukan .. yoona bukan sedang jatuh cinta .
Detakan seperti ini sudah sangat lama tidak di rasakan yoona.

Sejak jessica meninggalkannya , ya sejak saat itu yoona merasa ada sesuatu di dalam dirinya yang seakan mati . Berbeda , sudah tak sama .
Tapi sekarang sesuatu yang telah mati itu seakan kembali hidup .
Menyebarkan kehangatan yang dapat menyentuh sudut terdalam hati seorang choi yoona .
Entahlah , yoona juga bingung mendeskripsikannya .

🌹🌹🌹

Mentari telah menampakan diri , siap menggantikan tugas sang malam .
Seseorang tengah mengedap-ngendap menuruni satu persatu anak tangga .
Matanya bergerak liar memperhatikan sekitar . Merasa aman seseorang itu melangkahkan kaki dengan berjinjit menuju pintu utama .

" yoona " seruan jessica membuat yoona berhenti dengan kegiatan mengendap-endapnya . Padahal pintu utama tinggal beberapa langkah lagi dari tempat ia berdiri sekarang .

Yoona meringis memejamkan mata . Kenapa orang yang ingin di hindari justu menangkap basah dirinya.

"Y..ya ?" Yoona menegakan cara berdirinya dan menyahut dengan tergagap.

" mau pergi kuliah ? " tanya jessica seraya berjalan mendekat kearah yoona .
Yoona yang menyadari hal tersebut langsung memasang tudung hoodie yang ia kenakan , mencoba menyembunyikan wajah .

" iya " jawab yoona menunduk saat jessica sudah berada di depannya . Sebisa mungkin yoona menghidari tatapan jessica dengan menarik tudung hoodie supaya semakin jatuh menutupi wajah.

Jessica menaikan sebelah alis , menatap heran kelakuan yoona pagi ini . Jalan yang mengendap-endap dan sekarang menyembunyikan wajah . Ada apa dengan anak gadisnya ini ? Apa yang coba di sembunyikan pada wajahnya ? Apa yoona sedang sakit ? Atau apa . Pikiran jessica berkecamuk mencoba mencari jawaban .

" ada apa dengan wajah mu ? Apa kamu sakit ? " tanya jessica menyuarakan isi kepalanya .

" Tidak " sanggah yoona

LIFE PUZZLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang