15.Sakit

18 1 0
                                    

"Di dunia ini ada hal yang lebih rumit dari rumus fisika, lebih berat dari batu, dan lebih indah dari pemandangan senja, yaitu cinta"
-Nthn

***
"Nia, sini sama gua" teriak Salma

Nia berjalan menghampiri Salma, "Kirain lu belum dateng, gimana bawa semua yang di suruh tadi kan?"

Salma memperlihatkan isi tasnya, "Bawa dong ntar gua kena hukuman lagi"

Nia mendudukan bokongnya di samping Salma, "Sama gua juga bawa semua hehe"

"Eh, Nia lu ada hubuangan spesial kah sama ka Nathan?" Nia menatap Salma dan menaikkan bahunya, hingga pandangannya tertuju pada sang raja es yang sedang berdiri di tengah lapangan dengan disinari lampu remang dan sinar bulan.

"Engga kok Sal"

"Semua pindah ke aula kita bakal mulai kegiatannya" teriak Nathan yang berlalu diikuti semua siswa-siswi calon osis

Nia dan Salma pun mengikuti intruksi, "Kita harus bareng terus sih Nia" Nia yang mendengar terkekeh dan mengacungkan jempolnya.

***
NATHANNAEL POV

"Selamat malam semua" sapa Nathan yang berdiri di tengah-tengah anggota yang berbentuk lingkaran.

"Selama malam kak"

"Oke, gua di sini cuman mau kasih tau kalian kegiatan kita di bagi jadi 4. Pertama kita mulai dari kerja sama kalian dalam satu tim, kedua kalian bakal di uji nyali atau mentalnya, ketiga kalian bakal di uji kesabarannya dalam mengahadapi masalah, keempat yang terakhir kalian akan mencar sendiri di sekolah ini buat nemuin jabatan kalian, yang dapat kertas kosong kalian gagal jadi anggota osis baru. Paham semua?"

"PAHAM KAK!"

Nathan pun meninggalkan tempat itu menuju ruang osis, sekejap ia melihat keberadaan Nia terlebih dahulu.  Lalu melenggang pergi.

Nathan masuk ke dalam ruang Osis dan duduk di kursi singgasananya.

"El"

Nathan mendongak menatap Leta, selang beberapa detik ia kembali fokus pada berkas yang lebih penting itu, "Naell, aku mau ngomong" rengek Leta.

"Apaan?" tanya Nathan tanpa melihat lawan bicara sedikit pun.

Leta mendekati Nathan lalu mergelayut manja di lengannya, "Lepasin anjir!" umpat Nathan menatap Leta. "Kamu kenapa mutusin aku Nael"

"KARNA LU MURAHAN MUNGKIN!"

Leta menatap nyalang ke sumber suara, "Gua ga nanya lu!" jawab Leta menunjuk Andra.

Nathan berjalan keluar menghampiri Andra, "Kalo yang Andra bilang bener, lu mau apa?" sarkas Nathan meninggalkan Leta dengan emosi yang sudah siap untuk di luncurkan ke bulan. Canda bulan.

***
"El"

Nathan menaikkan alisnya untuk jawaban. "Lu suka sama Nia ya?" tanya Andra sang sahabat karib sejak masih menjadi embrio.

"Mungkin" Andra hanya mendengus kesal atas jawaban singkat Nathan.

Hingga tiba-tiba seorang anggota OSIS lain menghampiri mereka, "El, huh huh ithu si Letha huh nyari masalah lagi-" ucapnya ngos-ngosan dikejar janda kembang anak lima.

KairazaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang