2.Siapa dia?

52 29 5
                                    

Pagi ini Nia sudah bersiap menuju sekolah barunya. Nia nampak bersemangat sampai-sampai Nia susah tidur tadi malam.

"Pagi bunda" teriak Nia yang menuruni tangga dengan semangat '45.
"Semangat banget anak bunda, ga sabar ya masuk sekolahnya" ujar Sanda yang membuat Nia menyengir malu.
"Nia tuh ga mau telat di hari pertama sekolah bun" jawab Nia sembari memakan roti dan susu yang terletak di meja makan.

"Yaudah iya deh, yang rajin sekolahnya ya sayang" Sanda pun mengecup kening putri semata wayangnya ini.
"Yaudah Nia berangkat ya bun" salam Nia dan beranjak keluar rumah dengan mulut yang masih mengunyah roti miliknya.

***
Butuh setengah jam dari desa Nia menuju sekolah barunya. Selama perjalana Nia tak lepas dari senyum manisnya dengan gigi gingsul yang bertengger manis.

Hanyoung High School. Nia menatap nama itu terpampang jelas saat pertama kali masuk ke sana. Nia menginjakkan kakinya di koridor dengan sangat bahagia, sekolah di sini adalah salah satu mimpi Nia.
"Semangat Nia" gumamnya dengan semangat.

Nia pun memilih duduk di kursi di pinggir lapangan sembari menunggu kegiatan selanjutnya. Suasana di sekolah ini sudah nampak ramai karna Nia saja setengah jam di perjalanan,
"heyy" ucap seseorang mengejutkan Nia. "Hai kenalin gua Hazel" ucapnya lagi sembari jabatan tangan pada Nia,
"Hai Hazel aku Nia" jawabnya dan menjabat tangan Hazel.

Nia termasuk gadis friendly jadi tidak begitu susah berteman padanya.
"Kamu masuk kelas mana zel?" tanya Nia membuka pembicaraan.
"Hmm kelas X-Mipa2. Lu?"
Nia yang mendengar antusias karna dia sekelas dengan Hazel yang notabenya adalah teman barunya.
"Ahh kita sama, nanti kamu sebangku aku ya zel" jawab Nia dengan senyum yang memperlihatkan gigi dan ginsulnya yang membuat kesan manis.
"Iyaa dong, tos dulu" ujar Hazel dengan memberi high-five pada Nia.
"Tossss". Mereka pun tertawa bahagia termasuk Nia.

***
kringggggg kringggggg

Semua murid sudah berbaris rapi di lapangan untuk mendengar intruksi dari guru dan anggota OSIS karna hari ini hari pertama MPLS. Saat di barisan Nia menangkap seorang laki-laki yang berpostur tinggi, putih, tampan, dan anggota OSIS juga karena memakai almet.

Nia terus menatap lelaki tersebut sampai tanpa sengaja lelaki tersebut mendapat sorotan mata Nia, Nia yang terdapat sedang melihat lelaki tersebut langsung membuang muka menuju depan lagi.
kok aku deg-deg kan gini ya. Batin Nia

***
Semua murid sudah berada di kelasnya masing-masing begitupun Nia dan Hazel teman sebangkunya saat ini. Kelasnya ribut karna tak ada pembimbing yang datang, ada yang tidur, ada yang main hp, ada juga yang menggosip kaka OSIS yang tampan.

"Nia rumah lu jauh?" tanya Hazel yang membaringkan kepalanya di atasnya.
"Rumah aku mah jauh zel, di Gamcheon" jawab Nia menatap Hazel
"Ooh jauh juga. Lu pasti dapet beasiswa ya?"
"Iyaaa hehe" balas Nia sembari nyengir kuda.
"Keliatan soalnya dari muka lu pasti pinter" Nia yang mendengar menjadi malu karena di puji.
"Hazel juga pinter kalo aku liat". Dan segerombolan anak OSIS memasuki kelas Nia termasuk lelaki tampan yang Nia liatin tadi.

Ehh ada dia lagi. Batin dia yang membuat dia senyum-senyum sendiri.
Hazel yang melihat menyiku Nia, "Lu kenapa dah senyum-senyum sendiri".
"Nia gapapa Hazel" wajah Nia pun merah padam karena malu. Fokus mereka pun kembali ke depan.

"Oke adek-adek ini ada kertas yang bakal di bagi nanti di sini ada pilihan eskul sama siapa yang mau gabung OSIS ada juga di sini nanti kalian isi ya habis itu istirahat di kumpulin" intruksi kakak OSIS pada kami.

"heh itu yang baris ke tiga rambutnya di iket" Nia yang mendengar malihat sumber suara karna itu dirinya.
"a-aku k-kak?" tanya Nia gugup.
"Iya lu ntar anter kertasnya ke ruang OSIS de" suruh kakak OSIS pada Nia. Nia yang mendapat perintah hanya mengangguk dan mendapat tatapan dari lelaki tampan yang membuat Nia salah tingkah.

***
Nathannael POV

Nathan masuk ruang OSIS yang udah sumpek karna banyak orang langsung keluar, dan tanpa sengaja mata Nathan liat cewe di pinggir lapangan lagi ngobrol sama temennya.
Kok mirip. Batin Nathan.

"woyyy" Nathan yang kaget langsung memukul kepala orang tersebut.
"Sakit bege El" ringis Andra. Nathan yang melihat hanya memutar bola malas dan berjalan menuju kantin disusul oleh Andra.
"Ehh Nael datang" Nathan tidak peduli langsung duduk di pojok sambil maen hp.

Tiba-tiba Andra nyamperin Nathan "Lu liatin siapa tadi El?" Nathan tidak menggubris dia dan tetep asik mainin hp. "Buset gini nih kalo ngomong sama tembok" ujar Andra kesal. Nathan beranjak dan natap Andra "Kepo".

kringgg kringggg
"Nael tunggu" teriak seseorang yang  udah paham bener, Nathan bodo amat dan jalan terus ke lapangan.

Semua murid MPLS udah baris dan saat lagi intruksi Nathan yang merasa diliatin saat Nathan liat cewe di lapangan tadi, tapi langsung buang muka.
Lucu. Batin gua

"El lu di panggil" bisik Andra dari belakang Nathan. Nathan langsung pergi ke ruang OSIS dan nyamperin orang yang manggil.
"Apaan?" Tanya Nathan to the point.
"Ntar temenin aku ke kelas MIPA2 yah" ucap Leta manja pada Nathan. Leta ini pacar Nathan dia menjabat sekretaris di OSIS dan Nathan ketuanya. "Hmm" deham Nathan dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Sesampai Nathan dan Leta di kelas MIPA2, dia tak sengaja liat cewe tadi ternyata dia kelas MIPA2. Gua cumam fokus liatin gerak gerik dia dan dapetin nama di nametagnya. Kairazania A.
Namanya kayak ga asing buat gua. Batin Nathan lagi.

Dan saat dia sadar di liatin dia salting lagi bahkan dengan pipi yang merah.
Lo ga mungkin dia. Batin Nathan lagi dan lagi.

***
Author POV

Bel pulang udah bunyi setengah jam yang lalu dan sampai sekarang Nia belum mendapat bus menuju rumahnya, sedangkan Hazel sudah pulang beberapa menit lalu. Halte sudah mulai sepi tapi Nia belum juga beranjak, arlojinya yang kusam menunjukkan pukul 16.26.

"Pliss dong dateng busnya udah sore banget ni" dumel Nia gelisah.
Dari sebrang sana ada seorang yang melihat gerak gerik Nia ingin niat membantu tapi terlambat.

Chiitttttt

Suara bus berhenti tepat di depan Nia. Ia pun segera menaikinya dan pulang menuju Gamcheon desanya.

***
Kairazania POV

Setelah makan malam tadi Nia segara bergegas menuju kamarnya untuk tidur karena belum belajar jadi belum ada tugas saat ini.

"Ahhh Nia kenapa mikirin dia terus sihh" gerutu Nia dan menggeser posisi badannya miring ke arah tembok di kasur kecil miliknya.
"Tapi dia emang ganteng" Ucap Nia lagi tapi ini dengan senyum yang mengembang membayangkan kejadian di ruang OSIS tadi.

flashback on

"Permisi kak" ketuk Nia di depan pintu ruang OSIS.
"Masuk" ucap seorang dari dalam. Nia memutar knock pintu dan masuk suguhan pertama yang ia dapat adalah lelaki tampan tadi yang ternyata ketua OSIS.

"Ngapain diem di situ" ucapnya sambil berdiri di depan meja miliknya. Nia pun maju sembari membawa kertas tersebut dan memberi kertas tersebut pada Ketua OSIS ini. "Nih kak kertasnya" ucap Nia menunduk. Nathan yang melihat memegang dagu Nia dan mengangkatnya agar menatapnya. Nia yang diperlakukan begitu pun terkejut dan menatap manik mata Nathan yang begitu indah.

"Kalo ngomong liat orangnya" ucap Nathan dan mengambil kertas tersebut. Nia masih mematung di tempat untung saja sepi jadi tidak ada yang melihat kejadian tersebut.
"Mau ngapain lagi" Nia kaget dan langsung berlari ke luar tapi ia sempat membaca nametag lelaki tersebut. Nathannael A.

flashback off

Nia segera membuyarkan lamunannya dan menutup mata indahnya.
"Selamat malam Nathan" gumamnya pelan, dan beberapa menit kemudian ia sudah berjelajah di dunia mimpinya.

eyoooo balik lagi hehe ini part 1 yaa jangan bosen" bacanya.
jangan lupa vote dan coment. jangan lupa jg bimbingannya msih bljr hehe:)

SARANGHAE:)♥

KairazaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang