8.Petakaa

23 12 0
                                    

"Suster cepet bawa ayah, bunda saya!" Teriak Nia dengan tangis yang sudah mengalir deras.

Perawat segera membawa kedua orang tua Nia menuju ruang operasi, "Bundaa, bunda kuat. Bunda kuat yaa" ucap Nia menatap bundanya yang sudah berbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Ia kembali menatap ayahnya, isak tangis yang bertambah deras.

Keadaan ayahnya lebih parah dan benar-benar mengenaskan, "AYAHHH, BANGUNN PLIS BANGUNNN" teriak Nia frustasi.

"Mba silahkan tunggu di luar ya" ucap salah satu perawat dan menutup pintu ruang operasi tersebut.

"AAAAAA, NIAAA MOHON TUHANNN. JANGAN AMBIL MEREKA DARI NIAAA!!!" Nia tersungkur lemah, ia kembali mengingat kejadian di mimpinya tadi. Nathan segera mendekap gadisnya yang sudah tergeletak lemah di lantai.

Seketika semua berputar jelas di otak Nia.

Flshbck on

"Kaka mampir dulu yuk" ajak Nia dan diangguk oleh Nathan. Mereka berjalan menuju rumah Nia.

Tapi aneh kenapa banyak asap di daerah jalan ini, dan banyak orang berlarian. Aneh perasaan Nia tertuju pada kedua orang tuanya. Nia berlari dengan kencang Nathan yang bingung ikut berlari mengejar Nia. Saat Nathan sampai yang ia dapat Nia yang mematung melihat rumahnya.

Api yang membara dan asap yang sudah mengepung. Saat Nathan melihat gadis itu ingin masuk segera ia menahan.

"LEPASSSIN KAK, LEPASIN NIA!!!" Nia berontak. Nathan dengan sikap mendekap Nia agar ia tak masuk ke dalam.

Nia memukuli punggung kekar Nathan, "LEPASIN KAKA, KAKA PAHAM GA SIH!! BUNDA SAMA AYAH NIA DI DALEM NIA HARUS BANTUIN MEREKAAAA. KAKA NATHAN LEPASSSS AAAAAHKKK" Nia tidak terkendali tapi Nathan tetap mendekap Nia agar Nia tidak nekat menerobos api yang sudah mengepung rumahnya.

Berapa menit kemudian pemadam kebakaran sudah sampai, dan dengan cepat memadamkan api tersebut.

Nia menatap rumahnya yang sudah tak berbentuk itu, "AYAHHH, BUNDAAA!!! KALIAN CEPET KELUARIN MEREKAAAA!!"

Nia lepas dari dekapan Nathan saat Sanda-bundanya dan Aggra-ayahnya.

"AAAAAA BUNDAAA BANGUNN, AYAHH BANGUNN. JANGAN TINGGALIN NIAAA. HEH KALIAN PANGGIL AMBULANCE BISA GA SIH INI BUNDA SAMA AYAH UDAH SEKARAT!!" Nia lemah, ia benar benar lemah sekarang. Orang yang sangat ia sayangi terbaring dengan kondisi mengenaskan.

Flsbck off

"Heyy, gua ada di sini nemenin lo. Lo kuat ya pasti mereka gapapa"ucap Nathan berusaha menguatkan Nia. Tangisnya bertambah deras ia tak sanggup melihat kedua orang tuanya, ia takut semua mimpi itu menjadi kenyataan.

"TUHANNNN TOLONG NIAAA!!" Teriak Nia frustasi.

Tesss

Satu tetes cairan itu pun lolos lubuk mata Nathan, ia hancur melihat gadis yang ia cintai rapuh, bahkan lebih hancur dari padanya.

"Lu kuat, lu kuat" lirih Nathan mengeratkan pelukannya.

***
Dua jam sudah ruang operasi tak kunjung terbuka, hingga tiba-tiba lampunya menyala kembali. Dan seorang dokter keluar.

"Bisa bicara dengan keluarga pasien?" Tanya dokter tersebut.

Nia beranjak mendekat, "Saya anaknya dok" ucap Nia lemah.

Dokter tersebut terdiam sejenak sambil menatap lekat Nia.

Nia yang tak mendengar lontaran dokter tersebut kembali membuka suara, "Orang tua saya gapapa kan dok? Mereka selamat kan? JAWAB DOK?" Nia kembali di banjiri air mata yang sudah sempat reda.

KairazaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang