1.Prolog

103 32 4
                                    

Sinar matahari menyeruak masuk dari celah jendela tanpa horden itu. Cahaya menembus menerpa wajah seorang gadis yang masih bergulut dengan mimpinya.
Suara ketukan pintu sudah terdengar niat membangunkan gadis di balik selimut itu.

"Niaa.. bangun sayang" Ucap seorang wanita paruh baya. Sanda bunda dari Kairazania.

"huammmm" Uap Nia yang terbangun.
"Nia bangun nak" Ucap Sanda lagi.
"Iya bun udah bangun ini" Jawab Nia dan keluar kamar menuju kamar mandi.

Kairazania atau kerap di sapa Nia seorang gadis yang terlahir di keluarga sederhana di sebuah desa yang bernama Gamcheon atau desa warna-warni.

Nia menuruni tangga rumahnya menuju meja makan yang bergabung dengan ruang tamu, karena rumahnya tidak begitu besar.

"Pagi bun" Ucap Nia sambil mendudukkan bokongnya di kursi.
"Pagi juga sayang" Sanda mengecup kening Nia dan menyendokkan nasi goreng ke piring milik Nia. Nia celingak-calinguk mencari keberadaan seseorang "Ayah mana bun?".
"Ayah kerja sayang" dahi Nia mengkerut, "Kok hari minggu kerja?" tanya Nia bingung.

"Besok kan kamu masuk sekolah baru sayang, jadi ayah cari uang buat tambahan kamu" jawab Sanda dan melahap makanannya. Nia kembali bungkam dan melahap makanannya.

***
Jam sudah menunjukkan pukul 13.45. Dan perut Nia sudah lapar tapi nihil tidak ada yang dapat di makan. Sedangkan Sanda-bunda Nia sedang kerja menjadi buruh cuci. Nia pun memilih menonton tv dan mencari siaran yang bagus tapi nihil juga tidak ada yang dapat di nonton. Akhirnya Nia memilih berjalan-jalan menuju sungai dekat rumahnya.

Nia duduk di pinggir sungai dan memasukkan kakinya ke dalam air, tempat favorit Nia adalah sungai ini. Dia dapat menghabiskan banyak waktu di sini.

"Nanti sekolahku gimana ya" tanya Nia pada dirinya sendiri. Nia mengangkat sudut bibirnya membentuk senyum yang sangat manis, "Pasti seru sih apa lagi ada temen baru" Nia memainkan kakinya di dalam air dan berteriak.
"Aaaaa Nia seneng nanti punya banyak temen di sekolah favorit" gumam Nia lagi. Nia memang masuk di sekolah favorit di kota berkat usaha dan kerja kerasnya akhirnya dia mendapat beasiswa.

***
Tak terasa hari sudah gelap Nia pun beranjak menuju rumahnya.
"Kamu dari mana nak?" tanya Sanda.
"Cari angin bun" Nia pun berjalan menuju kamarnya tidak terlalu luas tapi bersih dan rapi. Karna Nia tidak suka yang kotor-kotor 'tidak sedap di pandang mata' begitu jawabnya jika di tanya.

Nia menjatuhkan dirinya di kasur dan manatap langit-langit kamarnya tanpa disadari ia pun masuk dalam dunia mimpi.

to be continue:)

aaa aku ini baru buat cerita ya gaes jadi maaf klo flat dn g seru msh tahap belajar hehe:v
tapi semoga kalian suka karna nanti bakal lebih seru lagi.
jangan lupa voment yaa gaes biar smngt up lgi:*
sllu support dn di ajarin okeee:)
jgn lupa di coment sm di vote yeeee


SARANGHAE♥

KairazaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang