11.Minggu sad ending

19 8 0
                                    

Hari Minggu bagi Nia adalah hati tidurnya, ia akan menghabiskan semua dengan tidur, makan, tidur, makan.

Drrrtt drrtt drrtt

"Ah elah siapa sih, ganggu aja" monolog Nia sambil meraba nakas untuk mengambil handphonenya.

"Halooo" suara serak Nia membuat di sebrang sana terkekeh.

Kaget, Nia melihat nama panggilan yang ternyata si 'es batu'.

Gelagapan Nia membuat nyawanya kembali dengan cepat.

"Apaan si pagi-pagi ganggu orang aja"

Pagi mata lu, udah jam 10 mbaa

Nia mengerjap melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10.21.

"Yaudah kenapa telpon siang-siang begini"

Temenin gua ke pantai ya

"Panassss"

Ga panas elah, ayo elah besok udah sekolah mana bisa lagi

"Yaudah iya elah, gua siap-siap dulu"

Oke, gua otw.

Nathan mematikan sambungannya sepihak, Nia segera bersiap-siap.

Sesudah mandi ia memilih kaos polos berwarna putih dan celana jeans panjang, dengan ikat pinggang yang melingkar di pinggang rampingnya, memilih sendal hitam dan menggerai rambutnya dengan jepitan kecil yang mengias.

Sudah siap, ia mengambil tas mini lalu beranjak meninggalkan apartemennya.

Di parkiran ia langsung menemukan Nathan yang baru sampai.

Apa-apaan ini, kenapa dia memakai baju putih juga. Gerutu Nia dalam hati.

"Ekhemm, kayaknya emang bener yang si Dilan bilang"

Nia hanya mendengus dan masuk ke mobil Nathan, Nathan terkekeh.

***

Sesampain Nia dan Nathan sampai, mereka segera menuju pinggiran pantai. Hingga air tersebut hampir mengenai kaki mereka.

Rambut panjang Nia diterpa angin hingga membuatnya menutup mata, sekali-sekali memang harus mendapat belaian walau dari angin.

"Nia"

Nia mendongak menatap Nathan, "Apa?"

Nathan pun menghadap Nia lalu menggenggam tangan Nia, "Kalo gua nembak lu. Lu terima ga?"

Kaget. Nia menganga tak percaya, melayang dia tuh.

"Ya gaklah" jawabnya dengan membuang muka sambil melepas genggaman tangan Nathan.

Nathan terkekeh, "Kalo gua putusin Leta. Lu mau ga?" Tanya Nathan lagi.

"Gak tau" ucap Nia dan meninggalkan Nathan.

"Nia tunggu"

Nathan mendekap Nia erat seakan Nia tidak boleh sampai lepas.

Lu kira burung Nath-Author

Ambiiguuu authorrrr-Nia

Nathan menatap manik mata Nia dalam. "Gua mau lu"

***

Malam ini Nia benar-benar dilanda galau berat, hatinya mengijinkan Nathan. Tapi logikanya tidak, karna bagaimana pun Nathan adalah milik Leta sekretrisnya itu.

"Sekuat apapun lu mau dapetin gua, kalo ada orang lain di hati lu. Sampai kapan pun gua ga bisa jadi milik lu kak" ucap Nia.

Hembusan angin menerpa wajah cantik Nia, di balkon apartnya dia merasa kesepian, tidak ada suara seorang pun yang mengisi keheningan.

KairazaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang