"Apa kau bilang?! bagaimana bisa vampir bisa masuk ke istana?!! "
teriak raja Jung kepada sang cenayang kerajaan. "maafkan hamba yang mulia, tapi itulah kebenaran yang saya tangkap." ucap cenayang moon.
raja Jung menghela nafasnya. "Panggil prajurit." suruhnya,
Para prajurit pun datang, bersamaan dengan itu ketiga pangeran pun datang.
"Apa yang sedang terjadi, yang mulia?" tanya pangeran Jeno.
"Apakah ada masalah?" tanya pangeran Beomgyu, sementara pangeran Sungchan hanya diam dan memperhatikan semuanya.
"Dengar, segera kalian periksa seluruh penjuru istana. Jangan sampai para vampir tersebut memasuki area istana, jika sampai kalian temukan, segera bawa ke hadapanku, penggal kepalanya." titah raja Jung kepada para prajurit istana,
"Hamba laksanakan yang mulia, " ucap para prajurit bersamaan. kemudian mereka berpencar,
sementara itu para pangeran masih tidak mengerti tentang apa yang terjadi.
"Na Jaemin dalam bahaya." gumam Sungchan.
.
.
.
.Dilain sisi, Mark menatap lekat manik merah kelam milik kekasihnya.
"Apa aku harus melakukan hal itu?" ia bertanya pada diri sendiri. Ia bimbang mengenai, ajakan yang Jaemin tawarkan.
Ia mencengkram kedua pundak sang putra mahkota. "Nyawamu sedang dalam bahaya, yang mulia. banyak manusia bertopeng disini, dan bahkan dari orang terdekatmu sendiri, percayalah padaku.
raut wajah Jaemin menjadi sendu,
ㅡAku tidak ingin kau mati sia-sia, yang mulia."
Katakan jika seorang vampir tidak memiliki perasaan, namun berbeda dengan Na Jaemin.
Ia menangis, segera mungkin sang putra mahkota mendekap pemuda manis itu ke dalam pelukannya. banyak hal yang Jaemin ketahui dari sistem di kerajaan ini, dan juga persengkongkolan ratu Lee, dengan para aparat kerajaan untuk menghabisi nyawa Minhyung.
Ia ingin hanya putranya yang naik tahta sebagai pengganti raja yaitu, pangeran kedua Jung Jeno.
"Baiklah, kita lakukan." ucap sang putra mahkota. Jaemin melepaskan pelukannya kemudian menatap Minhyung tidak percaya,
"B-benarkah? kau tidak bercanda kan?"
Tangan sang putra mahkota terlurur untuk mengusap titik air mata yang masih tersisa di wajah pucat pemuda manisnya,
"cepat atau lambat, aku akan mati. jadi apa bedanya jika mereka yang membunuhku, tapi aku tidak sudi jika harus mati ditangan mereka. Lagipula, aku tidak ingin meninggalkan kekasih manisku." ucapnya dengan senyuman yang sangat indah, senyuman yang membuat Na Jaemin jatuh cinta pada sang putra mahkota.
semburat merah terpatri di wajah pemuda manis itu,
"Bulan purnama akan datang beberapa saat lagi, aku akan melakukannya untukmu, yang mulia."
"Namun sebelum itu, beri aku hadiah Na Jaemin."
Minhyung mendorong badan kecil pemuda manis itu, kemudian mengungkungnya. Mata rusanya menatap setiap inci wajah itu,
Jaemin mengalungkan tangannya di leher sang putra mahkota ia sengaja memasang wajah tersenyum menggoda, "Dengan senang hati, yang mulia." ucapnya seductive.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF MARKMIN🔞
Fanfictionone shoot, two shoot or more Bukan salah jodoh - mork lee Emang bukan - na jaemin bxb au! mature content! harap bijak dalam memilih bacaan!