"Kak, aku suka sama kakak!"
Mark membulatkan matanya kala mendengar penuturan adek kelasnya. Ia menoleh ke kanan dan kekiri memastikan tidak ada orang yang melihat adegan ini. Bukan tanpa alasan, Ia adalah ketua osis di sekolah ini tentu saja ia harus menjaga citra nya agar tidak buruk.
Terlebih lagi di mata siswa dan temannya, pemuda ini sangat payah dalam urusan percintaan.
Pemuda bule itu menyentuh kedua pundak pemuda manis yang beda lima inchi darinya.
"Kamu serius?" sebuah pertanyaan lolos. Dengan segera pemuda manis itu mengangguk,
"Aku udah lama suka sama kakak, jadi aku baru sekarang berani ngungkapin." jelasnya,
Bohong jika Mark tidak terkesan, apalagi jika dilihat pemuda di depannya ini sangatlah manis, rambut pink seperti buah peach, lalu bibir merah cherry kemudian hidung bangir nya.
Jantung pemuda bermarga lee itu berdetak kala mata rusa itu menatapnya, "Ng, nama mu siapa?" tanya nya.
"Na Jaemin."
Pemuda manis itu tersenyum, dan lagi bagaikan terkena pukulan telak.
demi dewa neptunus, apakah Mark sudah jatuh cinta?
...
"Gila, gila!" pekik Haechan saat ia mendengar cerita sobatnya.
"Apaan sih chan, lebay banget!"
"Lo seriusan udah pdkt ama si ketos canada itu?" tanya pemuda tan itu, Jaemin mengangguk.
"Sesuai perjanjian yang kalian minta." Jaemin menadahkan kedua tangannya pada kedua sobat nya.
Haechan dan Sihoon. Segera Sihoon menepuk jidat pemuda manis itu.
"Heh, jadian aja belom lo."
Haechan mengangguk, "Noh liat si renjun, dia aja udah dapetin si Jeno."
Jaemin berdecak. Ketiga pemuda manis ini sedang melakukan sebuah taruhan untuk mendapatkan siswa yang terkenal di sekolah mereka, ya salah satunya Mark, ketua osis disana.
"Fix, lima belas juta di tangan gua kalo jadian ya." Sihoon dan Haechan mengangguk,
"Plus ciuman."
Tiba-tiba datang Renjun. Jaemin membulatkan matanya tak terima, "Apaan nggak! tar keenakan si bule." protesnya,
"Ciuman atau lima belas juta lo angus? pilih."
"Sial."
...
"Jaemin." panggil Mark saat melihat pemuda manis itu tengah mengobrol dengan temannya,
Ia menoleh, "Loh, kak mark?"
"Kakak ngapain disini?" tanyanya, sementara itu ketiga orang lainnya sudah bercie ria melihat Jaemin didatangi.
"Katanya mau pulang bareng."
Jaemin mengangguk, "Oh iya, yaudah ayo pulang." Ajaknya sambil menarik lengan pemuda canada itu menjauh dari ketiga temannya yang akhlakless.
"Demi lima belas juta, Jaem." batinnya,
Diperjalanan pulang Jaemin masih berpikir gimana caranya agar Mark bisa jatuh hati padanya. "Apa gue sosor ae langsung?" gumamnya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF MARKMIN🔞
Fanfictionone shoot, two shoot or more Bukan salah jodoh - mork lee Emang bukan - na jaemin bxb au! mature content! harap bijak dalam memilih bacaan!