inget like + komen
ㅡ
Jay memperhatikan setiap anak yang sekarang sedang mengerjakan tugas yang ia berikan.
Anak matanya mengedar kala menemukan sosok yang ia cari. Yap, si anak baru yang menjadi artis seantero sekolah ini.
Sudut bibir Jay tertarik kala melihat anak didiknya itu menatap datar ke arahnya. Seakan mengetahui kode yang ia berikan, pemuda bule itu bangkit dari tempat duduknya.
“Excuse me sir, i wanna go to restroom.” katanya,
Jay yang menangkap setiap kata yang baru saja pemuda itu lontarkan hanya tersenyum, menampilkan paras manisnya. Jay mengangguk,
“Sure.” sahutnya.
Tanpa basa basi Markendra langsung berjalan menjauh dari kelas, beberapa pasang mata siswa sesekali menatap dirinya yang berstatus sebagai anak baru di sekolah swasta ini.
Jay melirik sekilas anak muridnya yang baru saja keluar dari ruangan kelas. Ada hal baru yang membuatnya begitu bersemangat sekarang,
Hingga,
Ting!
Suara notif ponselnya menganggu dirinya saat ini.
Boo 💓🍉
Bae
come here pls
i need u rn
NanaJay tersenyum melihat notif ponselnya. Dasar anak itu jikalau ada maunya merengek, tadi saja seperti orang yang tidak saling kenal.
do it with urself Mark
ur so mean today
you know what?
i hate itBabe, pls :(
I'm in my rut today
argh.. i need uJay terkikik geli, kemudian segera menutup ponselnya. Ada hal yang harus ia bereskan sekarang,
“Guys, i'm sorry. Saya hari ini ada panggilan mendadak, kerjakan yang tadi saya jelaskan, mengerti? Jangan ribut.”
Suruhnya pada siswa yang sekarang menaruh atensi penuh padanya.
“Yes, sir.”
Sahut mereka berbarengan. Jay segera merapikan laptop dan buku yang ia bawa, sebelumnya ia sempat menebar senyuman untuk muridnya.
Ada hal yang menarik yang harus ia selesaikan,
“Dasar murid nakal,” gumam Jay.
──────────────
Brugh!
Tubuh kurus itu terdorong hingga menempel pada tembok kala mereka baru saja memasuki kediaman si manis.
Mark, tidak kuasa menahan hasratnya yang ia tahan sedari tadi. Bahkan scent miliknya terus saja menguar saat ini. Memang benar, dirinya sedang fase rut sekarang.
Yang lebih tua dengan senang hati menerima segala bentuk afeksi yang diberikan oleh yang muda.
Mark terus saja menghirup scent manis milik kekasihnya yang sekaligus merangkap menjadi gurunya.
Bukan tanpa alasan pemuda bule itu ingin pindah sekolah. Ya, memang karena tidak ingin berjauhan dengan kelinci manis miliknya.
Ahh
Jay melenguh pelan kala merasakan sapuan lidah hangat milik kekasihnya itu. Mark semakin gencar melakukan tindakan cabulnya, semakin memperdalam hisapannya pada leher yang tua, meninggalkan bekas kemerahan yang Jay yakin tidak akan hilang dalam beberapa hari.
“Anghh...Mark.” Lenguh Jay sembari meremas surai coklat padam milik kekasihnya itu.
Selayaknya alpha yang sedang rut nafsu Mark semakin meninggi. Suhu badannya semakin panas dan akal sehatnya sudah lenyap sedari tadi. Yang ia pahami sekarang adalah bagaimana memuaskan nafsunya,
Mark mengangkat tubuh Jay masuk ke dalam kamar milik pemuda yang lebih tua darinya itu. Melempar tubuh kecilnya ke atas kasur single bed miliknya.
Bahkan Jay tidak menyadari jika saat ini ia hanya memakai kemeja tanpa bawahan.
Mark menatap lapar kekasihnya, seragam yang ia kenakan sudah kusut sedari tadi. Bahkan dasinya sudah tersampir kemana-mana.
“Nana..”
──────────────
..... t o b e c o n t i n u e d
KAMU SEDANG MEMBACA
THE STORY OF MARKMIN🔞
Fanfictionone shoot, two shoot or more Bukan salah jodoh - mork lee Emang bukan - na jaemin bxb au! mature content! harap bijak dalam memilih bacaan!